Judul : Ibuk,
Penulis : Iwan Setyawan
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2012
Tebal : 291
Sinopsis :
Review :
Terima kasih Ibuk, ceritamu begitu menginspirasi.
Rating : 4/5
PS : Buku ini buntelan dari Secret Santa
Penulis : Iwan Setyawan
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2012
Tebal : 291
Sinopsis :
Review :
Buku ini mengisahkan perjuangan Ibuk dan Bapak dalam menghidupi keluarga mereka yang sangat sederhana. Bermula dari hidup berdua, Ibuk dan Bapak lalu diberi anugerah berupa seorang bayi dari Yang Kuasa. Dari yang hanya satu orang bayi, kemudian menjadi lima orang bayi yang manis. Ya, keluarga Ibuk menjadi begitu ramai. Novel ini menggambarkan sebuah keluarga yang walaupun memiliki kekurangan dalam hal finansial tapi begitu kaya akan kasih sayang terhadap satu sama lain.
Sebenarnya tidak ada konflik yang berarti dalam buku ini. Tapi itu tidak lantas membuat novel ini menjadi membosankan. Justru sebaliknya, kita disuguhkan cerita menakjubkan yang datang dari Ibuk yang bertubuh mungil namun memiliki tekad sekuat baja.
Ibuk dulu hanyalah lulusan SD, suaminya Bapak lebih beruntung karena masih bisa lulus SMP. Namun itu tidak serta merta membuat kehidupan mereka berjalan dengan mudah. Ibuk sadar jelas bahwa ia begitu ingin sekolah tapi tidak mampu. Oleh karena itu, Ibuk bertekad bahwa kelak anak-anaknya tidak boleh seperti Ibuk yang hanya lulusan Sekolah Dasar. Ibuk ingin mereka menggapai mimpi-mimpi mereka, tidak seperti Ibuk yang hanya berjualan baju pada masa mudanya. Karena tekadnya yang kuat itu, Ibuk dengan tegas selalu membayar uang sekolah tepat waktu walaupun itu berarti dia harus berutang atau menjual emas/barang milik pribadinya. Ibuk mementingkan kepentingan anak-anaknya diatas segalanya meskipun itu berarti Ibuk harus mengobarkan waktu, pikiran, dan tenaga untuk mengurus mereka semua.
Perjalanan Ibuk dan Bapak mengasuh kelima anak mereka sungguh tidaklah mudah. Angkot tua Bapak sering rusak/mogok, jarak umur Isa - Nani - Beyek - Rani pun berdekatan yang berarti Ibuk dan Bapak harus menyediakan uang yang jumlahnya tidak sedikit untuk uang sekolah mereka, belum lagi keperluan-keperluan lainnya seperti sepatu, baju sekolah,dll.
"Meskipun banyak kebocoran di sana-sini, kita mesti bersyukur. Kita ada di rumah sendiri. Ada tempat untuk makan pisang goreng bersama-sama," kata Ibuk.
Awalnya aku sempat berpikir kenapa Ibuk mau melahirkan sampai lima anak? Apakah Ibuk nggak memikirkan bagaimana dengan biaya susu, makan, sekolah anak-anaknya nanti? Nggak sedikit loh Ibuk yang bunuh diri, atau terpaksa membunuh anak-anaknya karena tidak memiliki biaya yang cukup untuk hidup. Terus terang aku begitu penasaran bagaimana cara Ibuk dan Bapak akan melewati babak ini. Aku tidak ingin bilang ini sebuah cobaan karena Ibuk menjalani semua ini dengan suka cita, mungkin kata yang tepat adalah semua ini tantangan bagi Bapak dan Ibuk dalam mendidik serta membesarkan kelima anak mereka. Dan aku percaya bahwa dimana ada kemauan, disitu ada jalan.
Apa yang kamu tanam, itu yang kamu tuai.
Dalam hidupnya, Ibuk selalu melakukan hal-hal yang baik sehingga ketika ia tua, giliran anak-anaknya yang membalas kebaikannya. Walaupun sesekali mereka (terutama Beyek) sering merengek pada Ibuk, untungnya Ibuk memiliki anak-anak yang tahu diri dan rajin membantu ibunya.
Terima kasih Ibuk, ceritamu begitu menginspirasi.
Rating : 4/5
PS : Buku ini buntelan dari Secret Santa
Tebakanku Secret Santaku adalah : Selviana Rahayu
(semoga nggak salah ya >.<)
Alasannya : Ini tebakan last minute, benar-benar clueless sampai saat ini. Yang aku yakin bahwa SS berdomisili di Jakarta. That's all. Poor me =.= Kemudian aku cek Goodreads siapa yang udah baca Ibuk, maybe it can help, jadi kesimpulanku adalah Selviana Rahayu. (kalau second thoughtku mungkin mbak Ana)