Tuesday, January 8, 2013

Utukki : Sayap Para Dewa - Clara Ng

Judul : Utukki : Sayap Para Dewa
Penulis : Clara Ng
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2006
Tebal : 401hal
ISBN : 979-22-1973-0
Sinopsis :
Cerita ini dimulai tujuh ribu tahun yang lalu. Ketika manusia mendongak ke langit dan menatap bintang gemintang. Terpesona. Lalu bertanya, "Apakah hidup? Apakah cinta?" Tujuh ribu tahun yang lalu, di lembah subur Mesopotamia, manusia mencapai peradabannya yang pertama. Mereka membangun kota, menciptakan kepercayaan dan agama, menemukan tulisan, membangun irigasi, menggunakan roda, dan mendongengkan mitos pada setiap keturunan anak manusia. Tujuh ribu tahun yang lalu,bangsa Mesopotamia Kuno bercerita tentang delapan monster, seorang pendeta lelaki, dan dewa-dewi, yang karena satu dan lain hal harus menentukan jalan hidupnya dan menggenapi nasibnya. Cerita ini bukan mitos. Bukan juga dongeng, fantasi, atau sekadar obrolan minum kopi. Cerita ini adalah cerita abadi sepanjang zaman. Sebuah epos tentang perjuangan, cinta, dan keyakinan, yang telah hidup lebih dari tujuh ribu tahun. Dari Mesopotamia, tahun 5000 Sebelum Masehi. Sampai Jakarta, tahun 2000 Sesudah Masehi.

Review :
Tujuh ribu tahun yang lalu, mereka saling mencintai. Setelah melewati berulang kali reinkarnasi, mereka tetap saling mencintai. 

Dahulu kala Dewi Antu melahirkan 8 bayi yang ia sayangi. Meskipun Dewi Antu berparas rupawan, sayangnya anak-anaknya tidaklah demikian. Ke-7 bayinya adalah monster-monster yang wajahnya sangat jelek dan menakutkan. Namun, bayi bungsu Dewi Antu sangatlah cantik jelita. Maka ia dinamakan Nannia. Mereka ber-8 adalah para monster Utukki.

Karena parasnya yang cantik, Nannia menjadi favorit semua orang, lain halnya dengan ke-7 kakak-kakak monsternya. Nannia pun diizinkan turun ke bumi sesuka hatinya. Di situlah ia bertemu dengan Enka, seorang manusia berparas tampan dan gagah. Mereka pun saling jatuh cinta. Cinta yang seharusnya tak boleh dijalani. Disamping itu, Dewi Isthar, Dewi Cinta dan Perang pun mencintai Enka. Dia rela turun ke bumi dan menjadi manusia, hanya untuk menghirup udara yang sama dengan Enka,lelaki yang ia cintai, namun hati Enka hanyalah untuk Nannia. 

Isthar yakin cinta mereka hanyalah cinta biasa yang akan menguap seiring dengan berjalannya waktu. Tapi hal itu tidak terjadi. Setelah bereinkarnasi, Enka yang ia cintai sekarang adalah seorang remaja bernama Celia dan Nannia bukanlah seorang Dewi lagi, ia sudah bereinkarnasi menjadi Thomas, teman sekolah Celia. Isthar geram melihat semua ini. Akhirnya Dewi Cinta yang seharusnya mempersatukan kedua manusia malah menculik Celia ke Dunia Atas Langit, Isthar berniat memisahkan Thomas dan Celia, dan dia tidak main-main dalam menjalankan rencananya. . . . . . 

"Ingatlah Celia dalam ketidaksempurnaanmu sebagai manusia. Ingatlah dia dalam ketidakkekalanmu sebagai manusia. Hanya sepuluh tahun. Sepuluh tahun yang kau butuhkan, Thomas. Bertahanlah. Langit telat menggariskan sesuatu dalam hidupmu. Kau akan menjalaninya sesuai dengan pilihanmu."

Sebenarnya ceritanya bagus, sayangnya terlalu bertele-tele dan bahasa para dewa-dewinya juga tidak enak dibaca. Secara keseluruhan layak dibaca untuk para pencinta fantasi :)

Rating : 3/5

5 comments:

  1. Saya baca ini udah agak lama... agak lupa, tapi perpindahan cerita dari kehidupan sekolah ke kehidupan dewi-dewi itu bikin pusing (menurut saya)... akhirnya yg bagian fantasi agak diloncati bacanya, ternyata malah lebih enak. hehe...

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe buku ini sbnrnya uda lama ada di rak buku tapi slalu tak tersentuh.

      Iyah, aku juga ngerasain hal yang sama, tapi yang paling mengganggu si bahasa2 Dewa Dewinya yang kurang baku, jadi berasa bukan baca kata2 yg keluar dari kata2 Dewa tapi dari ABG :D

      Delete
  2. Setuju. Emang ceritanya bertele2 walaupun ide ceritanya menarik, entah kenapa aku ga bisa suka sama buku ini :P

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya sama Ky.. aku jg gak bisa suka sama buku ini. sayangnya ini buku pertama Clara Ng yg aku baca, jadi kurang tertarik baca bukunya yg lain, kecuali yg buku anak-anak.

      Delete
    2. Kalo nggak salah buku Clara Ng pertama yg kubaca itu Dimsum Terakhir, kalau itu aku suka =) mungkin yang fantasy ini kurang nendang aja, lebih kerasa romancenya.

      Delete