Monday, January 28, 2013

Harry Potter And The Sorcerer's Stone (Harry Potter Dan Batu Bertuah) - J.K.Rowling


Judul : Harry Potter And The Sorcerer's Stone (Harry Potter Dan Batu Bertuah)
Seri : Harry Potter 1-7
Penulis : J.K.Rowling
Alih Bahasa : Listiana Srisanti
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2000
Tebal : 384hal
Sinopsis :
HARRY POTTER belum pernah jadi bintang tim Quidditch, mencetak angka sambil terbang tinggi naik sapu. Dia tak tahu mantra sama sekali, belum pernah membantu menetaskan naga ataupun memakai Jubah Gaib yang bisa membuatnya tidak kelihatan. Selama ini dia hidup menderita bersama paman dan bibinya, serta Dudley, anak mereka yang gendut dan manja. Kamar Harry adalah lemari sempit di bawah tangga loteng, dan selama sebelas tahun, belum pernah sekali pun dia merayakan ulang tahun. Tetapi semua itu berubah dengan datangnya surat misterius yang dibawa oleh burung hantu. Surat yang mengundangnya datang ke tempat luar biasa, tempat yang tak terlupakan bagi Harry--dan siapa saja yang membaca kisahnya. Karena di tempat itu dia tak hanya menemukan teman, olahraga udara, dan sihir dalam segala hal, dari pelajaran sampai makanan, melainkan juga takdirnya untuk menjadi penyihir besar... kalau Harry berhasil selamat berhadapan dengan musuh bebuyutannya.

Review :

Buku ini pertama kali kubaca sekitar tahun 2005 atau 2006, tapi baru diberi rating tahun 2009, saat aku pertama kali bergabung dengan Goodreads. Aku sadar bahwa walaupun aku sudah membaca seluruh buku Harry Potter, namun aku belum pernah menulis review satupun tentang buku-buku ini. Maka ketika mbak Melisa Mariani (@melmarian) mengadakan event reading challenge Harry Potter, aku tak ragu untuk mengikuti challenge ini, hitung-hitung baca ulang dan sekalian membuat review Harry Potter untuk pertama kalinya.

Well, siapa sih yang nggak kenal Harry Potter? Harry Potter bukan cuma terkenal di kalangan para penyihir saja tapi juga dikenal oleh masyarakat berbagai kalangan mulai dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa di seluruh dunia. Aku sendiri sudah jatuh cinta pada seri Harry Potter sejak aku masih duduk dibangku Sekolah Dasar. Kira-kira itu sekitar sepuluh atau sebelas tahun yang lalu. Saat itu aku belum membeli maupun membaca bukunya. Tapi aku sudah menonton film pertamanya yang saat itu masih dalam bentuk VCD. Kedua kakakku pulang dari berlibur dengan membawa oleh-oleh vcd Harry Potter and The Sorcerer's Stone yang langsung menjadi tontonan wajibku setiap minggu. Sejak pertama kali menonton film fantasy yang berbau magic ini, aku jadi suka berimaginasi. Karena jelas segala sesuatu yang ada di dalam buku ini tidak terjadi di kehidupan nyata, seperti sapu terbang, troll, foto yang bisa bergerak, anjing berkepala tiga,dll.

Diumurku yang masih kecil, aku sama sekali tidak tahu bahwa Harry Potter adalah film yang diangkat/diadopsi dari sebuah novel terkenal karya J.K.Rowling. Meskipun begitu, sewaktu aku menanjak bangku SMP, film kedua, dst pun kembali diluncurkan dan film-film Harry Potter selalu menjadi tontonan wajib buatku. Barulah saat aku memakai rok abu-abu, untuk pertama kalinya aku membeli buku Harry Potter. Masih teringat jelas dibenakku pada saat itu aku membeli buku 1-3 sekaligus. Satu minggu belum usai tapi aku sudah kembali ke toko buku dan membeli buku ke-4 kan ke-5. Barulah beberapa minggu kemudian aku kembali membeli kedua buku terakhir dari seri Harry Potter ini.

Lucunya adalah ketika aku SMA kelas 1, aku ditawarkan untuk menjual koleksi novel-novelku, aku yang pada saat itu belum sampai pada tahap tergila-gila pada buku dan masih adalah remaja labil, pun menjual sebagian besar dari koleksi novelku. Buku-buku lain pun kujual, tapi novel Harry Potter tetap bertahan dan tersimpan baik dilemari bukuku hingga saat ini. Mengapa? Karena novel-novel tersebut sudah menjadi bagian dari masa kecilku. Ceritanya sudah tersimpan didalam memoriku sebelum aku tahu apa itu yang namanya pacaran. Jadi Harry Potter memiliki tempat special dihatiku.

Seri ini bermula ketika Harry yang hidup bersama keluarga pamannya Vernon di dunia Muggle (dunia manusia yang tak bisa&tak kenal sihir) mendapat surat dari Albus Dumbledore yang mengabarkan bahwa ia akan bersekolah di sekolah sihir Hogwarts. Sejak saat itu, hidup Harry yang suram mendadak berubah. Dia tahu ada yang aneh pada dirinya, tapi tak sekalipun terlintas dibenaknya bahwa dia adalah anak dari kedua penyihir hebat. 

Segera setelah dia bersekolah di Hogwarts, Harry memulai petualangannya bersama Ron dan Hermione. Harry mulai belajar terbang mengendari sapu, bermain Quidditch, ramuan-ramuan aneh,dll. Harry juga segera tahu bahwa Professor Snape tidaklah seramah para professor lainnya. Kelihatannya malah Professor Snape membencinya. 

Kalau mengingat peribahasa "Don't judge a book by its cover", sebetulnya sejak jaman Harry Potter, istilah itu sudah berlaku. Bahkan Harry sendiri pun melakukannya. Ingat nggak ketika Harry tidak menyukai Snape karena Snape yang melihat Harry seolah-olah dia kuman berjalan? Bahkan ketika Hagrid, Professor Dumbledore, hingga Quirrell mengatakan bahwa Snape melindungi Harry dan bukan sebaliknya, Harry memilih untuk tidak percaya dan masih membenci Snape. See?

Kehidupan Harry di Hogwarts tidaklah sepenuhnya berjalan mulus. Beberapa kali nilai Griffindor dikurangi karena kesalahannya. Tapi seperti lambang Griffindor yang berarti berani, Harry pun dengan berani memperjuangkan sesuatu yang menurutnya benar walaupun ditentang oleh banyak pihak.

Aku suka segalanya dalam buku ini. Guru favoritku Professor McGonagall, karakter favoritku Ron (ya, kamu nggak salah baca, memang Ron favoritku), Permainan sihir : Quidditch, karakter pembantu : Neville. Aku ingat dalam pertanyaan buku apa yang membahas tentang bullying di giveaway pertama blogku, ada yang menjawab buku Harry Potter, dimana ketika Snape kecil dibully oleh ayah Harry, James Potter. Ketika membaca ulang buku ini, aku sadar bahwa bullying bukan hanya terjadi pada saat itu, dan bukan hanya Snape kecil yang dibully. Sesungguhnya banyak saat dimana Neville juga menjadi korban bullying yang dilakukan oleh Malfoy dan teman-temannya.

Overall, Harry Potter adalah salah satu series yang nggak akan lekang oleh waktu, yang akan kuwariskan kelak pada anak-anakku, dan menjadi bagian dari semua para pecinta fantasi dan magic. Buku pertama ini adalah awal dari seri Harry Potter, buku yang memulai petualangan Harry bersama Ron dan Hermione dalam mencari jati diri sekaligus mengalahkan kekuatan iblis Voldemort. 

- Petualangan, Magic, Fantasi - 

Rating : 4/5

1 comment: