Judul : Dear John
Penulis : Nicholas Sparks
Alih Bahasa : Barokah Ruziati
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2010
Tebal : 392hal
ISBN : 978-979-22-5847-9
Sinopsis :
Review :
Ketika John hidup tanpa tujuan. . . .
Ketika John memutuskan untuk bertugas di angkatan darat, dia tidak menginginkannya, tapi dia membutuhkannya.
Ketika John pertama kali bertemu dengan Savannah, akhirnya dia memiliki alasan yang jelas untuk pulang ke rumah.
Penulis : Nicholas Sparks
Alih Bahasa : Barokah Ruziati
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2010
Tebal : 392hal
ISBN : 978-979-22-5847-9
Sinopsis :
Review :
Ketika John hidup tanpa tujuan. . . .
Ketika John memutuskan untuk bertugas di angkatan darat, dia tidak menginginkannya, tapi dia membutuhkannya.
Ketika John pertama kali bertemu dengan Savannah, akhirnya dia memiliki alasan yang jelas untuk pulang ke rumah.
"Ayahku selalu bilang bahwa saat kau memperjuangkan sesuatu, perhatikan orang-orang disekelilingmu dan sadarilah bahwa setiap orang yang kaulihat sedang memperjuangkan sesuatu, dan bagi mereka, itu sama beratnya seperti apa yang kau jalani."
Aku belajar banyak hal dari ke-4 sosok dalam buku ini, ayah John, John, Savannah dan Tim. Ayah John mungkin terlihat kurang antusias dalam setiap hal, kecuali pada koin-koin koleksinya. Koin itu jiwanya, barang berharga yang kelihatan seolah-olah bernyawa. Dalam kesendiriannya ayah John mungkin hanya melakukan hal yang biasa-biasa saja menurut orang lain, tapi bagiku ia luar biasa.
John mengajarkanku untuk tidak takut menghadapi hidup. Dulu John sempat terjebak dalam sebuah lingkaran yang membuatnya sulit untuk keluar. Disitu, ia mengajarkanku tentang betapa pentingnya untuk memiliki tekad yang kuat. Setelah bergabung dengan angkatan darat dan jatuh cinta pada Savannah, John membuktikan bahwa demi cinta, pengorbanan apa pun layak dilakukan.
Dari setiap ceritanya pada John, aku langsung menyukai sosok Savannah. Dia adalah wanita polos yang berhati mulia, begitu juga dengan Tim.
"Savannah memang seperti itu - religius, maksudku-dan aku rasa itu juga yang membuatku terpikat padanya. Tapi apa pun yang terjadi dalam hidup kami, aku bisa membayangkan berbaring bersamanya di tempat tidur pada penghujung hari, memeluknya sementara kami mengobrol dan tertawa, melebur dalam dekapan masing-masing."
Bagiku buku ini tanpa cela dan begitu indah. Aku sadar aku menjadi sedikit cengeng ketika membaca ceritanya. Bagaimana tidak? Nicholas Sparks dengan apik merangkul beberapa tema sekaligus seperti romance, persahabatan, kesetiaan terhadap negara, hubungan antara anak dengan ayah,dll yang disusun menjadi sesuatu yang berkesinambungan. Sparks membuat semua yang tidak sempurna terlihat sempurna. Aku ingin berterimakasih pada Sparks karena tidak menghadiri wanita lain dalam kehidupan John. Sparks juga tidak bertele-tele dalam tulisannya, semuanya terasa pas dan cukup takarannya.
Betapa aku menyadari bahwa keadaan-keadaan tak terduga bisa mengubah segalanya. Ayah John menjalani rutinitas yang sama setiap harinya. Dia hanya berbicara seperlunya, tidak pernah memulai pembicaraan, dan selalu bertindak sesuai dengan urutan-urutan yang sudah dilakukannya seumur hidupnya. Bangun tidur, membuat sarapan untuknya dan John, pergi bekerja lalu pulang dan memasak makan malam dan begitu seterusnya setiap hari. Hal-hal tersebut membuat John stress dan kesepian. Tapi tahukah kau, bahwa lebih baik hanya sedikit berbicara daripada tidak sama sekali.
"Dia tidak perlu bicara untuk mengungkapkan kebanggaannya padamu. Dia mungkin jenis ayah yang menunjukkannya dengan cara lain."
Rating : 5/5
No comments:
Post a Comment