Monday, May 6, 2013

Rapid Fire Question




Dapat PR Rapid Fire Question dari Mbak Yuska (lustandcoffee | Read. Write. Love ) dan Mbak Alvina (Mari Ngomongin Buku) Ada 10 pertanyaan wajib dan 5 pertanyaan tambahan yang harus dijawab. So here there are :

1. Nambah atau ngurangin timbunan?
Niatnya pastinya mengurangi timbunan tapi kenyataannya selalu terbalik aka nambah timbunan :D

2. Pinjam atau beli buku?
Beli buku :D Karena kalau minjam bacanya entah kapan, jatuhnya jadi segan sama pemiliknya hehe jadi lebih baik beli saja :)

3. Baca buku atau nonton film?
Baca buku. Seperti misalnya nonton film adaptasi dari novel belum tentu bagus seperti novel yang diadaptasinya. Jadi tetap jawabannya baca buku.

4. Beli buku online atau offline? (tobuk yang temboknya bisa disentuh)
Demi apapun tetap Offline ^^ perasaan ke toko buku, menyentuh dan membeli buku itu selalu memberikan kepuasan tersendiri buatku :)

5. (Penting) buku bajakan atau ori?
What? BUKU ORI DONG *sumpah caps lock nya nggak rusak kok*

6. Gratisan atau diskonan?
Dua-duanya menggiurkan dan dua-duanya tidak sering terjadi pula hoho. Tapi kalau mana yang harus dipilih, mungkin diskonan? Soalnya saya suka heboh kalau lagi ada diskon buku. Salah satu event yang nggak boleh dilewatkan oleh pencinta buku. Walau suka kalap, kantong kering, dsb tapi sensasi beli buku diskonan itu loh... if you know what I mean :) :)

7.  Beli pre-order atau menanti dengan sabar?
Dua - duanya udah pernah kujalani. Beli pre-oder lebih murah, kemungkinan dapat tanda tangan penulis pula. Menanti dengan sabar juga iya karena masih banyak timbunan yang perlu dibaca jadi tak ada salahnya menanti. Kalau bukunya yang aku suka, aku lebih memilih PO :)

8. Buku asing (terjemahan) atau lokal?
Terjemahan.

9. Pembatas buku penting atau biasa aja?
Penting dong. Salah satu guna pembatas buku adalah agar yang baca nggak melipat kertasnya sebagai pengingat sampai mana ia membaca bukunya which is A NIGHTMARE for me.

10. Bookmark atau bungkus chiki? 
Ini serius pertanyaannya? Anyway, jawabannya bookmark :)

Nah, karena aku dapat pertanyaan dari dua orang yaitu mbak Yuska dan mbak Alvina, jadi semuanya akan dijawab di bawah ini :

Dari Mbak Yuska :
1. Jadi member perpustakaan atau member toko buku? 
Member perpustakaan ^^

2. Mencuri buku teman atau mencuri buku di toko buku?
lol mencuri buku di toko buku ini ekstrim banget dan ilegal pula. Bagusan mencuri buku teman dalam tanda kutip "meminjam" :)

3. Vampire atau nephilim?
GIGIT AKU EDWARD CULLEN *ecek-eceknya Bella Swan*

4. Baca sambil tiduran atau duduk?
Baca sambil duduk dong. Karena aku keseringan ketiduran kalau baca sambil tidur =.=

5.  Memoir atau biography?
Memoir. Paling suka baca dan menelusuri pengalaman orang lain.

Dari Mbak Alvina :
1.  Koleksi serial, yes or no?
YES. Meskipun harus merogoh kocek lebih dalam pastinya ;___;

2. Baca buku di kasur atau di kursi?
Udah dijawab di atas :)

3. Lebih suka baca buku dulu atau nonton filmnya dulu?
Baca bukunya dulu, tapi kalaupun sudah terlebih dahulu nonton filmnya, it doesn't matter at all.

4. Komik atau novel grafis?
Komik.

5. Meminjamkan atau dipinjamkan?
Difficult question lol. Meminjamkan mungkin?

Karena aturannya harus lempar ke 5 orang lagi, aku lempar ke @arynity, @rakbukudidi , @alindatania , @vaan_11 , @windascorfi . Sama seperti yang lain, yang harus kamu lakukan adalah menjawab 10 pertanyaan wajib di atas dan menjawab 5 pertanyaan dariku :)

1. Membiarkan buku tetap bersih atau mencoretnya?
2. Kumcer atau novel?
3. Severus Snape atau Lord Voldemort?
4. Membaca buku di toko buku atau membelinya?
5. Memiliki kepintaran Hermione atau keahlian terbang Harry Potter?

Selamat menjawab! ^^


Wednesday, May 1, 2013

7 Detik - Primadonna Angela



Judul : 7 Detik
Penulis : Primadonna Angela
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2013
Tebal : 248hal
ISBN : 978-979-22-9491-0
Sinopsis :
Devon hanya perlu 7 detik untuk jatuh cinta. Karena itu jugalah ia memutuskan Lani. Lani menyikapinya dengan baik, bahkan memberikan kucingnya pada Devon. Scotty segera menjadi kesayangan Devon. Ketika Devon menerima surat kaleng yang mendesaknya untuk menjauhi Lani, dia heran. Kemudian kesal, karena ancamannya semakin mengerikan. Siapa pelakunya? Pengagum Devon—yang ingin punya pacar seorang dokter muda yang sedang koas? Para cowok yang naksir Lani? Atau malah Lani sendiri, yang dicurigai adik-adik Devon masih ada hati padanya? Situasi semakin rumit ketika Scotty disandera dan Lani menghilang. Apa Devon bersedia mempertaruhkan nyawa demi Scotty? Dan apa Devon akhirnya bertemu dengan cinta 7 detiknya?
Review :
Dalam waktu 7 detik, kita bisa tersenyum,
Dalam waktu 7 detik, kita bisa menangis,
Dalam waktu 7 detik, kita juga bisa jatuh cinta.
Well, at least itulah yang Devon yakini.

Devon adalah dokter muda yang sedang koas dan sering disibukkan oleh berbagai tugas dan kewajibannya. Di sela-sela kesibukannya, Devon selalu meluangkan waktu untuk kucing kesayangannya Scott. Kucing gemuk yang sudah dianggap keluarga oleh Devon itu adalah pemberian dari mantannya, Lani. Status Lani yang semula adalah pacar Devon berubah menjadi mantan karena Devon tak kunjung merasakan getaran cinta selama 7 detik. Karena tak ingin menyakiti hati Lani dan menggantungkan perasaannya, maka Devon pun memutuskan untuk berteman.

Devon lahir dari keluarga pejudo. Namun tidak seperti kedua adiknya Evan dan Ivanka yang berlatih judo dengan serius, Devon hanya menganggap judo sebagai hobi semata. Dengan title keluarga pejudo, tentulah orang akan berpikir berulang kali untuk mencari masalah dengan keluarga Devon. Akan tetapi, surat-surat kaleng pun terus berdatangan ke rumah mereka dan semuanya ditujukan untuk Devon. Inti pesannya cuma satu, jauhi Lani kalau tidak mau celaka.

Karakter Devon sebagai dokter muda pun terbukti dengan segala kekhawatirannya pada kebersihan dan kesehatan which is good bagiku karena berarti penulis benar-benar memperhatikan setiap detail dari karakter maupun peran yang ia tulis. Latar tempat yang ditulis penulis kebanyakan berpusat di rumah Devon. Akan tetapi Resep Cherry dan Pojok Lavender pun turut disertakan dalam alur cerita. Sama seperti halnya kisah ini tentang Devon tapi Evan dan Satsuki dari Satsuki Sensei pun tetap diceritakan walau hanya sebagai tokoh sampingan.

Overall aku cukup suka dengan karakter Devon yang narsis tapi peduli terhadap lingkungan dan sesama.
Spoiler
Yang membuatku sedikit bingung adalah di awal cerita Devon mengungkapkan bahwa dia tidak cinta dengan  Lani dan Lani bukan cinta 7 detiknya. Dipertengahan cerita, Devon yang sedang santai di mall tidak sengaja bertemu dengan seorang wanita yang membuatnya yakin bahwa wanita tersebut adalah cinta 7detiknya. Namun setelah itu tidak ada lagi pembahasan lebih lanjut mengenai wanita itu. Di bab akhir buku ini, secara mengherankan Devon menyatakan Lani sebagai cinta 7detiknya. "Ia juga menyandera cinta tujuh detik gue." Awalnya sewaktu Devon berkata seperti itu, aku berpikir bahwa yang ia maksud adalah wanita yang tak sengaja ia lihat di mall, rupanya tebakanku tidak tepat karena sang penculik tentu tidak kenal dengan wanita tersebut. Maka asumsiku cinta tujuh detik yang Devon maksud adalah Lani. Akan tetapi, aku jadi bertanya-tanya apa fungsi atau tujuan daripada cerita wanita 7 detik Devon di mall itu? Sebab ceritanya menjadi sedikit janggal karena hal tersebut.

Namun terlepas dari itu, cerita ini cukup seru sekaligus menegangkan. Walau tidak susah menebak siapa pelakunya tapi rencana Devon dan adik-adiknya dalam mengungkap dalang dibalik pengiriman surat kaleng tersebut patut mendapatkan apresiasi. Poin plus dari teenlit ini adalah banyak hal-hal positif yang diselipkan penulis dalam setiap dialog maupun narasinya. Kedengarannya sepele tapi bernilai dan bermanfaat.

"Hidup tetap berjalan, dan lo harus berjuang untuk menapakinya, meski perlahan. Karena begitulah kehidupan. Kadang melemparkan kebahagiaan ke muka lo, kadang kesedihan yang berdatangan."


Rating : 3.5/5