Saturday, March 16, 2013

The Devil in Black Jeans - aliaZalea

Judul : The Devil in Black Jeans
Penulis : aliaZalea
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2013
Tebal : 352hal
Sinopsis :
Dara betul-betul mencintai pekerjaannya sebagai personal assistant para artis, sampai dia bekerja untuk Blu, penyanyi opera Indonesia berumur lima belas tahun. Masalahnya bukan pada Blu, tapi kakaknya, yaitu Johan Brawijaya, drummer paling ganteng se-Indonesia yang superprotektif kepada adiknya dan membuat Dara ingin mencekiknya setiap kali bertemu. Sebagai drummer kawakan Indonesia dengan wajah di atas rata-rata dan masih single, Jo mencintai kebebasannya untuk melakukan apa saja yang dia mau. Kebebasan ini punah dengan kedatangan adiknya di rumahnya. Seakan itu belum cukup parah, kini seorang PA artis yang sok tahu, super menyebalkan, berbentuk Dara, muncul dan mulai mengatur kehidupannya. Satu-satunya hal yang membuat mereka berdua bisa saling bertoleransi adalah karena Blu. Atau itulah yang mereka pikir hingga ciuman itu terjadi. Satu ciuman yang membuat keduanya berpikir dua kali tentang perasaan mereka terhadap satu sama lain.

Review :

Memiliki masa lalu yang kelam membuat Jo seolah memiliki benteng tinggi yang dia bangun sehingga orang lain tidak dapat memasuki kehidupan pribadinya. Terkenal sebagai drummer berparas ganteng membuat para wanita dari segala kalangan menyukainya, dan bahkan cenderung terobsesi padanya. Sayangnya, Jo tidak pernah sekalipun serius dengan seorang wanita. Ia tahu betul apa yang menjadi asetnya dan para fansnya yang kebanyakan adalah wanita pastilah tergila-gila pada ketampanannya, sixpacks-nya, bahkan tatonya tapi tidak dengan hatinya.

Ketika pertama kali diinterview kerja oleh Revel yang juga dihadiri oleh Jo, Dara yakin betul bahwa Jo tidak menyukainya. Tidak dengan tatapan yang seakan ingin menelannya hidup-hidup. Dara yang mandiri tentu tidak lantas mundur teratur karena hal tersebut. .Dara dan Jo tak pernah bisa akur dan sering bertengkar seperti layaknya anjing dan kucing. Satu-satunya hal yang membuat mereka bisa berada di dalam satu ruangan selama lebih dari 5 menit adalah Blu, adik Jo sekaligus artis yang mana Dara menjadi personal assistant-nya.

Dara sendiri telah memiliki tunangan bernama Panji. Berbeda dengan Jo yang seorang drummer, Panji adalah pekerja kantoran dan cenderung strict dan ambisius. Walau begitu, Dara telah memutuskan untuk menghabiskan masa tuanya bersama Panji. Namun setelah melewati berbagai peristiwa baik yang menyenangkan maupun tidak, Dara menjadi ragu dengan keputusannya selama ini. Dara dihadapkan pada pilihan yang sulit, hidup bersama selamanya dengan Panji atau memulai babak baru dengan Jo si playboy yang telah menghancurkan hati banyak wanita?

“Kamu sudah membuat hidup saya berantakan, dan mungkin saya seharusnya marah pada kamu, tapi yang ada di pikiran saya adalah saya nggak peduli kalau hidup saya jadi jungkir-balik selama ada kamu di dalamnya.” -294

aliaZalea kembali menyuguhkan cerita yang sangat menarik untuk dibaca. Saya menikmati setiap bagian cerita dan merasa setiap karakter yang ditulis penulis begitu hidup dan nyata. Bagian yang paling saya suka adalah hubungan akrab layaknya keluarga yang ditunjukkan oleh Dara terhadap semua orang didalam keluarga Jo dan Blu, seperti manager Blu, Revel, tante Poppy mamanya Blu, anjing Jo Goldie, dan bahkan terhadap pembantu rumah tangga mereka Bi Uti.

Salah satu makna yang bisa kutangkap dari cerita ini adalah everyone deserves to be happy, everyone deserves a second chance. Ketika kita berbuat salah, it doesn’t hurt to say ‘I’m sorry’, ketika kita jatuh cinta, world won’t fall apart if we tell them,’I love you’. Ketika kita menginginkan sesuatu tapi tidak mendapatkannya, it doesn’t matter because there will always be another day to try.

Last but not least, love the book, love the story, love the characters.

Rating : 4.5/5

Wednesday, March 13, 2013

(Not) Alone in Other Land


Judul : (Not) Alone in Other Land
Penulis : Lia Indra Andriana, Fei , Andry Setiawan
Penerbit : Penerbit Haru
Tahun : 2012
Tebal : 276hal
ISBN : 978-602-7742-06-2
Sinopsis :
Saya mulai merasa kehilangan diri saya sendiri. Saya sempat bertanya-tanya apa pilihan saya ini benar? (Andry) Dan ternyata, memang sebuah sapaan sesimpel ‘halo’ dalam berbagai bahasa merupakan jurus yang sangat ampuh untuk membuka pembicaraan, dan juga jalan pertemanan dengan orang-orang dari berbagai negara. (Fei) Jika ada yang memiliki mesin waktu dan bertanya apakah saya ingin kembali ke masa lalu, saya akan meminta kembali ke masa 100 hari di Korea ini. Bukan untuk mengubahnya, melainkan untuk menikmatinya lagi. (Lia) *** Sendirian menjelajah negeri orang yang bahkan mereka tidak fasih bahasanya. Itulah yang dialami Lia, Fei, dan Andry pada awalnya. Mereka berangkat bermodalkan nekad dan memulai petualangan sebagai siswa bahasa di Seoul, Shanghai, dan Tokyo. Penuh kekhawatiran, namun juga penuh kegembiraan dan rasa penasaran yang meluap. Berulang kali Lia, Fei, dan Andry terus menantang diri sendiri untuk melakukan hal-hal baru. Proses yang membawa mereka berkenalan dan menemukan sahabat-sahabat baru, hingga pada akhirnya, semuanya itu membawa mereka kembali, berdamai dengan diri sendiri.

Review : 

Buku ini menceritakan perjalanan yang ditulis oleh ketiga penulis, Lia Indra Andriana, Fei dan Andry Setiawan ke 3 negara yang berbeda yaitu Korea, China, dan Japan. Bukan hanya sekedar menuturkan perjalanan mereka, tetapi para penulis juga menceritakan perjuangan mereka dalam belajar bahasa, berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda kewarganegaraan, dan juga budaya yang mereka pelajari selama berada dinegara tersebut. Diantara ketiga cerita tersebut, aku paling menyukai cerita Lia Indra Andriana - Korea. Bagiku ceritanya paling menarik, simpel / tidak bertele-tele, dan sarat makna. 

Kalau kita takut melakukan kesalahan, selamanya kita akan berjalan di tempat. Meskipun kesalahan kosakata sering terjadi, tetapi justru kesalahanlah yang membuat kita lebih cepat belajar.
Adakalanya saya merasa ragu dan takut. Namun ketika saya sadar bahwa yang menghalangi saya untuk maju adalah diri sendiri, maka saya coba singkirkan jauh-jauh pikiran itu. 
Secara keseluruhan, sebagai referensi buku ini cukup informatif. Dan bagian yang paling kusuka adalah Random Things About Korea, China and Japan. Saya suka mempelajari bahasa dan budaya. Kedua hal tersebut berkaitan erat dan tak dapat dipisahkan. Mengapa? Karena ketika kita mempelajari bahasa dari sebuah negara, kita secara otomatis juga belajar budaya yang ada pada negara tersebut, begitu juga sebaliknya ketika kita ingin mendalami budaya suatu negara, secara tidak langsung kita akan mempelajari bahasa negara tersebut untuk dapat berkomunikasi dengan penduduk disana. 

Belajar bahasa adalah langkah kecil untuk mulai mengerti budaya bangsa lain dan memicu persahabatan dan perdamaian dengan bangsa tersebut. Karena itu, belajar bahasa tidak akan bisa cukup hanya dengan belajar dan menghafal kata-katanya saja. Belajar bahasa membutuhkan kesabaran dan pengertian akan budaya si empunya bahasa tersebut. 
Saat ini bahasa yang benar-benar ingin kukuasai adalah Korea, Mandarin dan Thai. Namun, tentu saja untuk menguasai sebuah bahasa tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Butuh tekad yang kuat, dedikasi dan dibarengi dengan rasa sabar yang tinggi. Dan saya pribadi belumlah mencapai tahap itu. 

Ada satu saat dimana ketika saya sedang berwisata di Bangkok, ketika selesai berbelanja disebuah toko, saya mengucapkan kata terima kasih dalam bahasa Thai yang langsung disambut dengan senyum dan anggukan puas dari pemilik tokonya. Hanya kata simpel tapi bisa menciptakan senyum dan perasaan senang dari orang Thai tersebut bagiku adalah suatu nikmat yang luarbiasa.  

Banyak hal yang mendasari seseorang untuk mempelajari sebuah bahasa, misalnya karena setelah nonton drama Korea jadi ingin belajar bahasa Korea, atau seperti di Thailand yang penduduknya rata-rata tidak bisa berbahasa inggris, maka jika kita sedang berlibur disana, alangkah baiknya jika kita bisa sedikit berbicara bahasa mereka, sehingga tidak perlu susah-susah menyewa guide yang tentunya akan menambah biaya pengeluaran selama disana, dsb.

Overall, I'm glad I bought this book.

Rating : 3/5

Monday, March 4, 2013

Harry Potter Dan Kamar Rahasia


Judul : Harry Potter Dan Kamar Rahasia
Judul Asli : Harry Potter and The Chamber of Secret
Penulis : J.K.Rowling
Series : Harry Potter #2
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2000
Tebal : 432hal
ISBN : 979-655-852-1
Sinopsis :
HARRY POTTER sudah tidak tahan lagi melewati liburan musim panas bersama keluarga Dursley yang menyebalkan, dan dia ingin sekali bisa segera kembali ke Sekolah Sihir Hogwarts. Tetapi tiba-tiba muncul makhluk aneh bernama Dobby, yang melarangnya kembali ke sana. Malapetaka akan menimpa Harry kalau dia berani kembali ke Hogwarts. Dan malapetaka betul-betul terjadi. Karena pada tahun keduanya di Hogwarts muncul siksaan dan penderitaan baru, dalam wujud guru baru sok bernama Gilderoy Lockhart, hantu bernama Myrtle Merana yang menghantui toilet anak perempuan, dan perhatian tak diinginkan dari adik Ron Weasley Ginny. Tetapi semua itu cuma gangguan kecil dibandingkan dengan bencana besar yang kemudian melanda sekolah: Ada yang mengubah murid-murid Hogwarts menjadi batu. Mungkinkah pelakunya Draco Malfoy yang jahat, pesaing utama Harry? Mungkinkah dia Hagrid, yang riwayat masa lalunya akhirnya terbongkat? Atau, mungkinkah pelakunya anak yang paling dicurigai semua orang di Hogwarts... yakni Harry Potter sendiri???

Review :

Harry Potter dan Kamar Rahasia memunculkan karakter baru seperti Professor Lockhart, Dobby, Ginny, adik Ron yang diceritakan sekilas di buku pertama dan yang paling utama Tom Riddle a.k.a Lord Voldemort. Seperti biasa, Harry Potter serta Ron dan Hermione adalah murid Griffindor yang berani dan tak jarang melanggar peraturan demi mencari tahu dan membela kebenaran. Kali ini ada sebuah misteri dimana secara mengejutkan Kamar Rahasia yang tak pernah diketahui letaknya telah dibuka oleh seseorang. Bukan hanya itu, Kamar Rahasia tersebut hanyalah bisa dibuka oleh pewaris Slytherin. Harry serta kedua sahabatnya mencurigai Draco Malfoy sebagai pewaris Slytherin tapi semua orang malah mencurigai Harry Potter karena diam-diam Harry memiliki kemampuan berbicara parseltongue (bahasa ular), bakat mengerikan yang hanya bisa dimiliki oleh pewaris Slytherin. 

Siapa saja yang membaca buku Harry Potter dan Kamar Rahasia ini akan tahu bahwa Professor Lockhart adalah seorang pembual. Dia salah satu karakter yang paling tidak kusukai. Bergaya narsis, merasa dirinya paling hebat, dll padahal dia tidak memiliki satu kehebatan pun yang bisa dipamerkannya kecuali cerita-cerita dari kumpulan bukunya yang hanyalah bualan belaka. Ron dan Harry menyadari bahwa Professor Lockhart sama sekali tidak bisa sihir tapi Hermione yang sering dielu-elukan oleh para guru karena kepintarannya seakan tersihir oleh cerita-cerita Lockhart dan selalu membelanya di depan Harry dan Ron dalam setiap kesempatan.

Buku ke-2 ini cukup seru seperti buku sebelumnya. Banyak misteri yang mengundang tanda tanya dan banyak pula cerita yang cukup mengejutkan. Harry sendiri untuk dapat kembali ke Hogwarts setelah selesai liburan adalah cukup sulit. Dobby, bermaksud menahan Harry di dunia muggle untuk selamanya karena menurut Dobby, si peri rumah, Harry Potter akan berada dalam bahaya jika ia kembali ke Hogwarts. Namun, misi penyelamatan Dobby terhadap Harry Potter justru membawa kemalangan tersendiri buat Harry. Singkat kata, you are not so helping, Dobby.

Overall, membaca ulang buku ini seperti mengulang masa lalu yang indah. I will always love the super intense yet exciting adventure of those trio, Harry - Ron - Hermione.

Rating : 4/5