Monday, February 16, 2015

Love Bites - Edith PS


Judul : Love Bites
Penulis : Edith PS
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2014
Tebal : 200hal
Sinopsis : Love Bites
Review : 

Temanya nggak pasaran dan cukup menarik untuk dibaca. Gimana nggak? Istri dan suami bertukar peran dalam rumah tangga mereka. Pertama - pertama, hubungan ini terasa awkward sekali bahkan untuk pembaca sekalipun. Vania seorang workaholic, dan Ivan suaminya adalah seorang penulis yang notabene hanya tinggal dirumah, lebih banyak pusing memikirkan tema dan isi naskahnya daripada kerja kantoran. Mereka memiliki seorang anak perempuan bernama Cherish. Dan pekerjaan - pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh Vania malah dilakukan oleh Ivan. Yup, Alfa Wife, Beta Husband. Bisakah hubungan ini langgeng? In my humble opinion, sulit. Tapi bukan berarti tidak bisa dijalani. 

"'Menghasut' kedengarannya sangat desperate deh, karena kamu toh nggak pernah menang berdebat denganku, Van."

Penghasilan Vania lebih dari cukup untuk membiayai kebutuhan keluarga mereka. Tak jarang Ivan diberi modal untuk usaha. Namun sayangnya, setiap kali mencoba, Ivan selalu menemui kegagalan. Nah kali ini, Ivan bertemu dengan seorang teman lama yang mengajaknya untuk usaha bersama. Ivan ingin menunjukkan kalau ia mampu tanpa bantuan financial dari Vania, tapi disatu sisi ia juga bingung harus cari dimana modal besar untuk usahanya ini? 

Ketika istri tidak menjalani perannya dengan baik,,,

Karena kesibukannya, Vania jarang menjemput anak semata wayangnya. Ivan-lah yang melakukan pekerjaan itu. Rutinitas itu membuatnya bertemu dengan guru Cherish, Cita. Berawal dari tegur sapa dan berakhir dengan hubungan yang lebih dekat. Pantaskah itu? 

Ketika seorang suami tidak dihargai sebagaimana mestinya, apakah ia harus menyerah dalam hubungan itu atau mempertahankannya? Hubungan ini terlalu complicated. Vania merasa ia sudah memberikan semuanya kepada keluarga ini, dan Ivan merasa ia sudah cukup banyak mengalah untuk Vania. Ya begitu saja terus sampai dunia kiamat. When you face a problem, you need to sit down and talk. Ceritakan apa masalahmu, dan bareng - bareng cari solusinya. 

Well, pesanku untuk Vania, belajarlah dari Alexandra (Twivortiare - Ika Natassa) Pekerjaanmu memang penting. Tapi apakah itu masih penting jika rumah tanggamu tidak berjalan dengan baik karena kesibukanmu dikantor?

"Van, bagi Mbak, lebih baik kucel dengan daster kusam kelonggaran dan wajah berminyak seperti ini tapi selalu menjadi tempat suami dan anak - anak pulang daripada berblazer lengkap tapi pulang dalam keadaan hampa..sendirian.." 

Esensi membaca buku itu adalah segala hal yang terjadi didalam buku tersebut memiliki hikmah tersendiri buatmu. Buah yang baik kita petik, Buah yang busuk kita tinggalkan. I'd never want to be like Vania. Not now and not in the future. 

"Marriage will never be easy to anyone."

 Here comes advices from a bachelor woman,,, 
1. Jangan terlalu perhitungan karena itu menyebalkan.
2. Jangan merasa paling benar. Karena yang benar pun bisa salah.
3. Jangan menghakimi. Karena kamu tidak berada diposisinya. 
4. Bersikaplah jujur dan setia. Karena itulah yang paling penting dalam suatu hubungan. 
5. Mengalahlah, meskipun kamu benar, tapi hubungan rumah tanggamu lebih penting daripada urusan siapa yang benar dan siapa yang salah.

Sekian :) 

(***)


Monday, February 9, 2015

Koala Kumal - Raditya Dika


Judul : Koala Kumal
Penulis : Raditya Dika
Sinopsis : Koala Kumal (Goodreads)
Tahun : 2015
Tebal : 260hal
Review :

Never judge a book by its cover. But sometimes you just can't help it. Can you?
Well, hal itu yang pertama kali aku lakukan ketika aku memutuskan untuk membeli buku ini. Umm. Koreksi, itu hal kedua. Hal pertamanya adalah karena yang menulis Koala Kumal adalah Raditya Dika. Sebagai orang yang mengoleksi buku-buku terbitannya, aku merasa wajib untuk membeli buku ini. You see, betapa pentingnya punya "nama" di industri ini. 

Dan tahukah kamu bahwa seiring dengan begitu banyaknya terbitan karya anak dalam negeri dan betapa pentingnya untuk menjaga agar isi kantong tetap sehat, aku jadi lebih selektif dalam hal membeli buku. 

Faktor yang menentukan apakah aku akan membeli buku tersebut adalah :
1. Yang menulis buku itu adalah penulis yang kukenal (baca : aku sudah sering membaca novelnya)
2. Covernya terlihat begitu menarik
3. Sinopsisnya tidak menye-menye, tidak aneh dan membuat orang penasaran. 

Oh ya, tulisan - tulisan kecil dan buku tebal juga membuatku berpikir berpuluh-puluh kali sebelum aku memutuskan untuk membeli atau tidak.
Apakah aku akan membacanya? Apakah aku sanggup membacanya? Apakah otakku cukup prima untuk membacanya? Dan yang paling crucial saat ini adalah apakah aku punya waktu untuk membacanya? 

But thank God. Aku tidak mengalami kesulitan apa pun ketika membaca Koala Kumal. Kalau boleh disimpulkan, buku ini lebih sering membahas tentang cinta. Cinta yang tak terbalas, cinta yang mengkhianati, cinta yang tak pernah ada. 

Salah satu bab kumcer yang menarik perhatianku adalah Perempuan Tanpa Nama. Well, perempuannya bukannya lahir tanpa nama, tapi perempuan tanpa nama adalah perempuan - perempuan yang pernah singgah di hati Dika tanpa ia ketahui namanya. Semua pertemuan akan dilanjutkan dengan pertemuan - pertemuan lainnya jika kita berani memulai pembicaraan. Akan tetapi sering kali gengsi mengalahkan semuanya. "Masa aku duluan yang menyapa", "Bagaimana kalau dia tidak menghiraukanku?", "Aku bingung harus mulai darimana" Semua yang ada dipikiran kita terkadang bisa mengacaukan semuanya. Bagaimana kalau kita berhenti berpikir dan mencoba menyapa dengan kata "Hai" dan biarkan semuanya mengalir saja? Mungkin itu akan lebih baik. Seperti kata orang bijak,"You will never know if you never try."

Oh, dan Bab Aku Ketemu Orang Lain itu somehow menyakitkan hati. LDR adalah mimpi buruk bagi setiap pasangan. Siapa sih yang mau pacaran trus tiba - tiba harus pisah bukan dalam artian break up tapi beda jarak. Aku disini dan kamu disana. Pacaran via skype, BBM, Line. Who wants that kind of relationship? Yang ada ujung-ujungnya berakhir dengan perselingkuhan karena posisi digantikan oleh orang lain. T_T Tapi balik lagi ke pribadi masing - masing. Harus ada komitmen yang kuat dan rasa percaya terhadap masing - masing agar hubungan bisa berjalan dengan baik. Tak sedikit pasangan yang kutahu berhasil sukses dengan hubungan ini. Aku berdoa semoga hubungan mereka akan terus bertahan dan kokoh selamanya. 

Koala Kumal bukan cerita yang akan membuatmu berpikir keras. Terkadang kamu akan merasa konyol dengan ceritanya, bahkan takjub dengan beberapa hal. Tidak sampai membuatku ketawa terpingkal-pingkal, but I've learned your lesson, Dika. 


Rate : 3 of out 3