Judul : Di Antara Dua Hati
Penulis : Emily Giffin
Penerjemah : Isthi P.Rahayu
Penerbit : Esensi
Tahun : 2012
Tebal : 488hal
ISBN : 978970998667
Synopsis :
Review :
Bagaimana rasanya jika kau seorang ibu rumah tangga memiliki dua orang anak menanti-nanti kepulangan suamimu yang berprofesi sebagai seorang dokter, namun selalu saja alasan yang diberikan padamu untuk berhenti menunggunya, seperti,"aku ada operasi mendadak, aku pulang agak telat, jangan tunggu aku." Mungkin itu wajar karena suamimu adalah seorang dokter yang jam kerjanya tidak biasa seperti pegawai negeri. Tapi bagaimana jika suaminya jarang konsen dalam percakapannya denganmu? Dia hadir dalam pertemuan keluarga, tapi kau merasa seolah hatinya berada ditempat lain?
Pertengkaran-pertengkaran kecil tak terelakkan, bagaimana anak-anak begitu nakal, bagaimana para ibu disekolah hanya tahu bergosip,dll. Lalu kau mulai berpikir apakah keterlambatannya dalam menghadiri acara keluarga, janji-janji yang tak ia tepati, ada hubungannya dengan yang namanya selingkuh?
"Kadang ada hal buruk yang terjadi begitu saja - bahkan pada orang-orang yang sangat baik."
Tak ada wanita baik-baik yang ingin merusak rumah tangga orang lain dengan mendekati suami orang. Tapi bisikan-bisikan itu terkadang muncul tanpa bisa kau kendalikan. Terutama terhadap Valerie Anderson. Ia membesarkan seorang anak laki-laki yang tak punya ayah. Jadi ketika ia mendapatkan bisikan seperti alangkah baiknya jika Charlie punya ayah, betapa senangnya Charlie ketika ia bersama-sama dengan Nick, dll, ia merasa walaupun salah, ia benar-benar ingin membahagiakan Charlie dan dirinya sendiri dengan kehadiran sosok Nick yang adalah dokter bedah Charlie, sekaligus suami dari Tessa.
Ketika kamu tahu apa yang kamu lakukan adalah sepenuhnya salah, tapi kamu tetap melakukannya.
Lalu apakah ini semua salah Valerie? Apakah dia menggoda Nick? Tidak sepenuhnya. Karena ketahuilah bahwa tangan kiri takkan tertepuk jika tangan kanan tidak menepuk. Nick memberinya harapan. Val yang rindu dan mengharapkan sosok seorang suami dan ayah untuk Charlie tentu menyambutnya dengan perasaan damba.
Saat melihat Nick memberi Charlie barang miliknya sewaktu ia kecil, entah kenapa rasanya aku ingin menangis. Bukan, aku sama sekali tidak terharu. Aku ingin menangis karena Nick memiliki seorang anak laki-laki tapi ia memilih memberikan barang miliknya kepada anak orang lain.
"Kau tahu aku suka saat kau menelepon... Aku benar-benar ingin mampir hari ini.. AKu merindukanmu. Aku merindukan kalian berdua." -Nick *Terus terang aku merasa jijik mendengar kata-kata tersebut.
"Ingatlah Val, dia menikah dengan seorang peselingkuh. Kau seharusnya merasa kasihan padanya, bukan mencemburuinya."
Well, Alangkah mulianya jika seorang dokter bergegas kerumah sakit karena ingin menyelamatkan nyawa seseorang, bukan karena ingin bertemu dengan seseorang yang sama sekali bukan istrinya.
Terima kasih atas ketegaranmu,Tessa.
Percayalah, aku mengerti.
PS : Buku ini aku menangkan dari giveaway yang diselenggarakan oleh mbak Desty =)
cek blog bukunya di : http://destybacabuku.wordpress.com
Rating : 2/5
Idem... ga suka sama Nick (Val juga)
ReplyDeleteTerima kasih reviewnya
terima kasih kembali Mbak =)
Deletekalo aku lebih nggak suka Nicknya ;D
Ya ampun, Nick :o aku, yang cuma baca review, ikut ngerasa jijik ._.
ReplyDeletegatal ya tangannya pengen gampar si Nick =D
DeleteNeh buku kubaca ampe setengah lalu kuhibah ke Mba Wiliani.
ReplyDeleteBlm siap mental baca buku perselingkuhan seperti ini.
oh ini toh yang bukunya mak bilang hoho
Deleteiyah, meskipun w ga tahan bacanya, tapi tetap penasaran sampai akhir =)
Poor Tessa :(
ReplyDelete