Judul : Gerimis
Penulis : Feby Indirani
Penerbit : GagasMedia
Tahun : 2007
ISBN : 9789797801588
Sinopsis :
Aku sebenarnya hanya ingin menjalani semua ini dengan sederhana. Ugh... tak tahukah dia bahwa kehadirannya mengganggu keseimbangan hidupku? Tiba-tiba aku berada dalam posisi harus memilih. Hati kecilku menginginkannya, tetapi masih ada pria lain dalam hidupku...
Review :
Dania bekerja sebagai wartawan di sebuah media terkemuka bernama Values. Tak pernah terbayang olehnya bahwa ia akan menjadi seorang wartawan karena itu jelas bukanlah impiannya. Sejak kecil, ia sudah gemar menyanyi, bahkan bercita-cita untuk menjadi seorang penyanyi. Bukan hanya sekedar hobi tapi juga didukung oleh suaranya yang merdu. Tapi jalan hidup malah membawanya menjadi seorang wartawan, entah memang sudah nasib, atau ia yang tak berusaha lebih keras? =)
Tiga pria, satu wanita.
Dhika
Jika dilihat dari segi materi, boleh dibilang Dania tidak pernah kekurangan. Tapi di lain pihak, ia memiliki pacar yang adalah seorang pengangguran. Pacarnya,Dhika adalah seorang seniman. Ia melukis untuk mencari nafkah. Tapi tak setiap hari orang membeli lukisan bukan? Juga tentu saja tidak semua orang membeli lukisan padanya. Ketika mengikuti lomba bersama beberapa temannya, karyanya malah tidak dilirik oleh pembeli. Temannya yang baru memulai karir di dunia melukis malah dinilai lebih berpotensial.
Dhika merasa gagal, dan akhirnya menganggur hingga saat ini. Bukannya hanya 'status' Dhika yang menjadi persoalan, Dania juga harus dipusingkan oleh pertengkaran Dhika dengan orangtuanya. Bagaimana nasib hubungan Dania dan Dhika yang sudah menginjak usia lima tahun ini?
Satya
Menjadi seorang penulis sekaligus pembicara membuat Satya banyak dikenal oleh kalangan wartawan. Memiliki karir gemilang, mapan dan ganteng pula. Siapa yang tak tertarik padanya? Perkenalan mereka dimulai dengan wawancara biasa, lama kelamaan berubah menjadi pembicaraan yang terjadi setiap malam,lebih private dan leluasa. Mengetahui status Dania yang memiliki pacar tak lantas membuat Satya mundur, tapi juga tak maju. Sebenarnya apa yang Satya inginkan? =(
Damar
Damar adalah teman Dania dari dunia maya. Mereka saling berbalas email setiap waktu. Karena dari dunia maya inilah maka Dania tak ragu mencurahkan segala isi hatinya pada Damar. Ya lain kata,Damar-lah tong sampahnya Dania. Segala persoalan baik pekerjaan hingga hubungannya dengan Dhika dan Satya pun diceritakannya pada Damar. Herannya,Dania tidak merasa canggung, justru sebaliknya, dengan Damar, Dania merasa menjadi dirinya sendiri. Walau tak pernah bertemu, Dania sering membayangkan seperti apa sosok seorang Damar. Tapi ketika Damar yang menetap di Australia berkata bahwa ia sedang berada Indonesia dan mengajak bertemu, kenapa Dania tiba-tiba panik ya??
Tahukah kamu, ada 3 hal terpenting yang harus tidak boleh kau percayai :
Jangan pernah percaya jika ada orang yang mengatakan kau terlalu tua untuk melakukan sesuatu.
Jangan pernah percaya bahwa ada hal yang tidak bisa diperbaiki.
Jangan pernah percaya pada mereka yang mengatakan kau tidak bisa memiliki segalanya.
Jika kau merasa terlalu tua melakukan apa pun yang kau inginkan. Bumi ini berusia lebih tua daripada kita semua dan dia tetap tumbuh dan berkembang. Lakukanlah meskipun kau berusia 86tahun dan ingin belajar balet.
Selalu ada cara untuk memperbaiki sesuatu, seberapa pun buruknya keadaan yang sudah terjadi. Kayu yang sudah dipaku pasti akan meninggalkan lubang, bisa jadi tidak ada yang salah dengan lubang, kita bisa mengisinya dengan paku dan menggunakannya untuk mengaitkan tali. pg.72-73
PS : Ini buku kedua mba Feby yang kubaca setelah Clara's Medal, bisa dibaca reviewku disini http://sikutubukuocemei.blogspot.com/2012/01/claras-medal.html. Endingnya keren!! :D *gak mau spoiler* tapi yang jelas endingnya mampu membuat penulis Pillow Talk, Christian Simamora menangis (cek di Gerimis :p)