Showing posts with label Bintang 5. Show all posts
Showing posts with label Bintang 5. Show all posts

Sunday, May 13, 2018

Imperfect - Meira Anastasia



Judul : Imperfect
Penulis : Meira Anastasia
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal dan Tahun Terbit : 172hal, 7 May 2018
Sinopsis : Imperfect
Review :
"Di balik semua yang terlihat menyenangkan, selalu ada perjuangannya."
Ini cerita tentang Meira, istri dari Ernest Perkasa, seorang komedian, penulis dan aktor yang cukup terkenal di Indonesia. Hidup sebagai istri seorang public figure tidaklah mudah. Karena mau tidak mau, suka tidak suka, hidup Meira, yang lebih sering dipanggil Mamak, akan terus disoroti dan dijudge oleh khalayak ramai. 

"Menjadi istri public figure adalah perjuangan yang berat sekali."
- Ekspektasi orang terhadap istri artis sangatlah tinggi.
- Berambut pendek, memiliki kulit cenderung gelap.
- Model baju itu - itu saja, nggak pernah pakai kosmetik, alis nggak on point.
- Tubuh berlemak di sana - sini.

Well, semua yang diuraikan diataskan itu terkesan nggak ada bagus - bagusnya ya. Kalau kita lihat di tv berita tentang infotainment, istri para artis malah seolah - olah berlomba - lomba untuk mempercantik diri, mempermak diri sedemikian rupa hingga mungkin suaminya tidak kenal lagi dengannya. *ups* Yang penting nggak mirip LL ya xD Emang doi punya suami? #ehhh maaf jadi bergosip xxxx.

Back to mamak dan her insecurities, pesanku mak, you are doing just fine! It's okay punya kulit gelap, eksotis mak!, berambut pendek - hemat shampoo - hemat pengeluaran RT, model baju itu - itu aja - yang penting nyaman mak!! tubuh berlemak sana sini, so what? is that even a sin? NO! Ga peduli berapa size tubuhmu, kamu adalah kamu, you are beautiful just they you are, Mak. Buang jauh - jauh pikiran jelek karena itu nggak akan membuat mak merasa jauh lebih baik tapi sebaliknya. Jadi kenapa ngelakuin itu? Lakukan hal yang positif, seperti menulis buku ini. Thank you for your good and inspiring words, Mak.

Jangan pernah menganggap remeh candaan soal fisik. Karena untuk sebagian besar orang, itu sangat berpengaruh. Besaran pengaruhnya bisa berbeda - beda. Ada yang cuma menggganggu mood - habis baca komentar negatif, jadi kesal, terus kebawa jelek mood-nya seharian. Ada yang sampai depresi, bahkan menyakiti diri sendiri, karena merasa terlalu jelek untuk dicintai. 
It's true! Kebanyakan orang bercanda tidak pada tempatnya. Menganggap candaan fisik itu lucu, hal yang lumrah untuk dikatakan - bahkan ke orangnya langsung. Jika itu membuatmu tertawa terbahak - bahak, ketahuilah kesenangan itu tidak terjadi pada orang yang kamu candain. Coba tempatkan dirimu di posisinya. Masih mau 'bercanda' tidak lucu seperti itu?

Candaan fisik membuat orang depresi, tak jarang, ekstrimnya ada yang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya karena merasa dirinya tidak berguna, tidak lebih baik dari orang lain. So, stop
your sh*tty jokes! It ain't funny.

"Berubahlah untuk dirimu sendiri, bukan untuk orang lain. Kalau kamu berubah untuk menyenangkan orang lain, perubahan itu akan menjadi sebuah keterpaksaan dan sulit untuk dilakukan dalam jangka panjang."


Aku paling suka pembahasan mengenai mengatur reaksi kita pada hal - hal yang menyakiti kita.
1. Perang mulut. Saling berusaha melempar bom satu sama lain. Siapa yang paling tersakiti, dia yang kalah. Tapi apa untungnya? Buang waktu, buang tenaga, yang ada malah nambah musuh. BIG NO.

2. Negatif comments or even persons? BLOCK!, right away. Kita punya hak loh untuk mengblock siapa saja yang kita rasa sering memberikan aura negatif disekililing kita. Aku punya pengalaman pribadi dengan satu orang yang memang dikenal kasar mulutnya namun baik hatinya (belum bisa dikonfirmasi untuk itu). Pekerjaanku mengharuskanku untuk keep in touch dengan customerku, termasuk melayani pertanyaan - pertanyaan entah itu di saat jam kerja maupun tidak. Satu kali, aku sibuk sekali dengan kerjaanku dan belum makan siang. Dia meneleponku dan bertanya banyak hal, sudah kujawab satu persatu dan dia pun sudah mengerti. Aku pun istirahat sejenak dan pergi makan siang. Belum juga habis makan siangku, temanku mengabari dia menelepon mencariku. Setelah selesai aku pun mencarinya. Dan tebak apa yang terjadi? Dia memakiku. Mengatakan aku menghabiskan waktunya menunggu hanya dengan makan siang. Yang ingin dia tanyakan sangatlah sepele dan seharusnya pertanyaan itu dia yang paling tahu jawabannya. Saat itu perasaanku campur aduk. Antara kesal, sedih, marah. Tapi lambat laun aku menyadari bahwa aku tidak pantas diperlakukan seperti itu. Jika kamu mau bertanya, bertanyalah dengan sopan. Jika tidak bisa, maka diam lah!  Precaution-nya apa? BLOCK! ^v^ tapi nggak semua orang harus diperlakukan dengan cara yang sama ya. Pandailah memilah-milah :) :)

Seperti yang baru - baru ini dilontarkan oleh Tyra Banks, 'perfect is boring'. Jika semua yang kita inginkan dengan mudahnya kita raih tanpa proses, hal apa yang bisa kita pelajari? Padahal pengalamanlah yang mengajarkan kita banyak hal, entah itu baik atau buruk.

Aku pernah menelepon nasabahku menanyakan tentang survey pelayanan cabang tempat aku bekerja. Ketika diminta memberikan angka sebagai ukuran penilaian, dia tidak memberi angka maksimal. Saat ditanya alasannya, dia menjawab karena angka maksimal itu tandanya sempurna, dan sempurna hanya milik Tuhan semata. Ada juga yang pernah menjawab karena jika diberi angka maksimal, kami para karyawan jadi cepat puas dan tidak lagi berbenah diri. Sad but true, ya ;)

"Aku memberitahukan pada dunia kalau aku tidak sempurna. And, , , it feels great! It's just what I needed!Setelah aku berani untuk mengakuinya, ketidaksempurnaanku akhirnya menjadi sempurna.


Yang buat buku ini kece parah adalah workout tutorialnya, sampai ada gambarnya segala. Jadinya kalau mau latihan sendiri tinggal nyontek dari buku mamak aja, selesai. Thank you mak buat semua yang sudah disharingkan dibuku ini. Aku tahu mamak bilang buku ini bukan buku motivasi, but still, I'm motivated! And thanks a lot for that Mak.



Rating : 5/5

Saturday, June 17, 2017

Third Party - Luna Torashyngu


Judul : Third Party
Series : First Girl #3
Penulis : Luna Torashyngu
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal & Tahun Terbit : 256hal, 2016
Sinopsis : Third Party
Review :
Setelah kejadian penculikan Tiara di buku pertama dan penyanderaan seluruh murid di SMAN132 tempat Tiara bersekolah di buku kedua, di buku ketiga ini semuanya menjadi tiga kali lipat lebih menegangkan dan mengkhawatirkan. Jelas ada yang ingin memaksa Presiden untuk mundur dari jabatannya dan oknum - oknum tersebut tidak akan berhenti hingga aksi pemberontakan mereka didengarkan. Tiara pun segera diberangkatkan kembali ke Jakarta demi keamanannya. 

Setibanya di Jakarta, Paspampres mengambil ahli peran Jatayu dalam menjaga Tiara. Jatayu jelas tidak setuju tapi tidak berdaya karena Jatayu berada dibawah kendali Paspampres. Andra yang sejauh ini telah menyelamatkan Tiara sebanyak dua kali pun tidak mampu mempertahankan posisinya sebagai penjaga Tiara. Semua agen Jatayu dipulangkan ke posnya masing - masing tanpa terkecuali. 


Namun setelah mereka kembali ke markas tempat mereka selama ini tumbuh dewasa dan berlatih menjadi seorang agen, Jatayu masih harus diusik dengan adanya pemeriksaan mendadak yang dilakukan tanpa tujuan yang jelas. Jatayu seolah - olah menjadi sasaran empuk bagi mereka yang memiliki maksud terselubung. 

Di buku ketiga ini ceritanya semakin seru dan menegangkan. Angkat topi buat ide penulis yang luar biasa gokil dan keren. Dari awal kita sudah dibuat super penasaran dengan hebohnya paket yang telah terbuka, Banyak pembunuhan yang tak terduga terjadi, pengkhianatan muncul dari pihak yang tak disangka - sangka dan tidak ada pihak yang bisa dipercayai sepenuhnya. Oknum - oknum yang mengaku aparat yang berwenang memporak-porandakan keamanan dan kedamaian NKRI. Tidur Presiden tidak pernah nyenyak mengingat banyak sekali ancaman dari dalam maupun luar Istana Kepresidenan. Siapa yang bisa dipercaya jika mereka yang seharusnya melindungi malah berbalik menyerang?

"Kita tidak hidup di dunia yang sempurna. Orang yang dulu kita anggap malaikat penolong, suatu saat bisa saja berubah menjadi malaikat pencabut nyawa. Demikian juga sebaliknya."
PS : Awalnya saya kira buku ini adalah buku terakhir dari seri First Girl, tapi ternyata saya salah dan harus menunggu lebih lama lagi, karena akan ada seri ke-4nya yang berjudul Fourth Element.
Baca juga buku First Girl dan Second Heart ya :) 

Rating : 5/5


Sunday, March 5, 2017

Tentang Kamu - Tere Liye

Judul : Tentang Kamu
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Republika
Tebal & Tahun Terbit : 524hal, 30 Oktober 2016
Sinopsis : Tentang Kamu
Review :
Saya rasa saya sedang jatuh cinta. Jatuh cinta pada indahnya cerita Sri Ningsih. Tidak, cerita Sri Ningsih tidak terus menerus bahagia, dia jatuh bangun menghadapi hidup yang keras, berhasil dengan inovasi yang diciptakan namun gagal karena ada saja yang pihak - pihak yang iri pada keberhasilannya. 

Yuk, berkenalan dulu dengan sosok Sri Ningsih. Dia gadis yang kuat, pribadi yang sangat positif. Dia juga mempunyai jiwa pantang menyerah dan tidak takut dengan yang namanya kegagalan. Mungkin karena kebiasaannya dari kecil tidak dimanja, dan gigih dalam mengerjakan sesuatu, hal itu terbawa hingga ia dewasa dan ia bisa maju. 

"Aku sepertinya harus selalu menemukan hal baru, melangkah maju. Kompetisi bisnis ini tidak akan pernah mudah. Seperti gerobak dorong, itu akan ditiru orang lain, tapi kali ini aku akan berlari cepat di depan yang lain."
Lalu sebenarnya ada apa dengan Sri? Mengapa semua orang membicarakannya? Sri Ningsih meninggal dunia. Bukannya wajar jika seseorang yang sudah renta usianya meninggal? Well, memang itu sebuah siklus kehidupan yang dijalani setiap orang, begitu juga dengan Sri. Tapi tentu tidak semua orang, dan bahkan bisa jadi hanya Sri satu - satunya orang yang meninggalkan harta warisan berbentuk kepemilikan saham senilai satu miliar pounsterling kepada ahli warisnya yang belum diketahui siapa dan berada dimana. Tidak ada nama yang disebutkan, hanya sebuah surat keterangan yang menyatakan jika Sri adalah pemilik sah 1% surat saham di perusahaan besar. 

Adalah tugas dari Zaman Zulkarnaen selaku pengacara di sebuah firma hukum bernama Thompson & Co yang ditunjuk secara resmi oleh Sri Ningsih untuk menyelesaikan masalah warisan ini. Menelusuri setiap tempat yang pernah menjadi tempat singgah oleh Sri membuat Zaman mempelajari sejarah. Berkenalan dengan orang - orang yang mengenal Sri, membaca diary dan surat - surat yang dikirimkan Sri kepada temannya, berbagi cerita dengan mereka yang pernah menjadi bagian penting dari hidup Sri. 

Bagi Zaman menjadi pengacara bukan hanya semata - mata untuk mendapatkan profit, menjadi pengacara berarti berusaha menyambungkan benang kusut, dan mencari informasi demi informasi demi suatu kebenaran. 
"Selain bagiku, janji adalah janji, setiap janji sesederhana apa pun itu, memiliki kehormatan."
Saya pribadi sangat mengidolakan Sri Ningsih. Umur 25 tahun ia sudah memulai usaha bisnisnya dan cukup berhasil meraup keuntungan, Ia tidak menutup diri pada setiap kemungkinan dan terus maju meskipun kebanyakan wanita pada umumnya mungkin akan berdiam diri di rumah dan membiarkan suami mereka yang bekerja. Tapi tidak dengan Sri yang mentalnya sekeras baja. Dia sebatang kara, siapa lagi yang bisa diandalkan kalau bukan dirinya sendiri. She is such an inspiration!
"Memulainya lagi dari nol mungkin akan membuatku lebih memahami banyak hal, lebih pandai bersyukur."
Buku ini adalah salah satu bacaan terbaik di awal tahun 2017. I believe more to come, dan mudah - mudahan ada buku - buku lain yang seluarbiasa buku ini dari penulis Indonesia lainnya. Untuk rating, nggak perlu ditanya lagi, tentu big fat five stars. Dengan tebal 524 halaman, buku ini tergolong berat, cetakan tulisannya besar, dan setiap babnya mampu membiusku untuk terus mendalami kehidupan Sri Ningsih. 

Suatu kehormatan bisa mengenalmu, Sri Ningsih. Izinkan saya mengacungkan jempol setinggi - tingginya, mengangkat topi saya, dan sujud sembah kepada karyamu ini, Tere Liye. Saya belum membaca semua karyamu, tapi firasat saya berkata kalau ini adalah yang terbaik dari yang terbaik. Yang terus saya pikirkan selama membaca buku ini adalah semoga ada produser film yang tertarik untuk mengangkatnya ke layar lebar. Buku ini patut mendapatkan banyak penghargaan. 

Rating : 5/5

Sunday, October 9, 2016

Losing Hope - Colleen Hoover

Judul : Losing Hope (Segenap Daya)
Penulis : Colleen Hoover
Series : Losing Hope
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal & Tahun Terbit : 408hal, Februari 2015
Sinopsis : Losing Hope - Segenap Daya
Review :
"Masa bodoh dengan 'semua yang pertama', Sky, yang penting bagiku ketika bersamamu adalah 'yang selamanya'."
Buku pertama, Hopeless pertama kali saya baca di Januari 2014. Terus terang saja tak banyak yang saya ingat dari cerita tersebut. Ketika buku ini ada di aplikasi Ijakarta, saya mencoba mencari review dari buku ini. Dan dari situ saya tahu bahwa buku ini adalah versinya Holder. Ceritanya kurang lebih sama, hanya saja diceritakan dari sisi Holder. Walaupun begitu, saya tetap membacanya, to recall the memories, I said. 

Intinya saya tetap suka. Saya jadi tahu pikirannya Holder. Karena saya wanita, bisa membaca isi hati dan pikiran laki - laki itu ada bagusnya juga. Well, tak gampang menjadi Holder. Saudara kembarnya bunuh diri, dan ia harus hidup dalam bayang-bayang sahabatnya Hope yang tidak bisa ia selamatkan di masa lalu.

Setelah bertemu kembali dengan Hope, Hope malah tidak mengenalnya sama sekali. Ia memperkenalkan dirinya dengan nama Sky. Holder yang jatuh cinta pada pandangan pertama, rela melakukan apapun untuk bisa lebih dari sekedar mengenal namanya. Bagi Sky, Holder menakutinya. Muncul tiba - tiba di hadapannya, mengaku mengenalnya, dan mencari - cari informasi mengenai dirinya. 
"Aku yakin saat ini terlalu cepat untuk mencintai Sky, tapi, berengsek. Ia harus berhenti melakukan dan mengatakan hal - hal tidak terduga seperti ini, yang membuatku ingin mempercepat apa pun yang terjadi di antara kami. Karena aku ingin mencium Sky, bercinta dengannya, menikahinya, membuat ia mengandung anak-anakku, dan aku mau semua itu terjadi malam ini juga."

Perjalanan cinta Holder dan Sky tidak semulus yang mereka kira. Setelah bersama, ada banyak fakta - fakta yang mulai muncul ke permukaan dan hubungan mereka terancam karenanya. Tapi jika cinta yang mereka rasakan itu tulus, mereka akan melewati itu semua. 
"Hidup. Jika kau memotong dan menyambung kata 'like' suka, dan 'love', cinta, kau akan mendapat kata 'live', hidup. Kau bisa menggunakan kata itu."
PS : Rating tergantung jarak baca antara buku 1 dan 2. Karena jarak bacaku sudah lewat 2 tahun lebih, saya asyik - asyik saja membacanya dan tidak terasa pengulangannya meskipun endingnya sudah tidak menjadi kejutan karena saya sudah punya bayangannya akan seperti apa akhir ceritanya. Bagi teman - teman yang selesai baca buku 1 dan langsung mau lanjut ke buku 2, mungkin buku ini akan terasa membosankan. The choice is yours :)

Buku 1 : Hopeless - Colleen Hoover

Rating : 5/5

Wednesday, October 5, 2016

Deessert - Elsa Puspita

Judul : Deessert
Penulis : Elsa Puspita
Penerbit : Bentang Pustaka
Tebal & tahun terbit : 318hal & 28Maret 2016
Sinopsis : Deessert
Review :
LDR bukanlah hal yang mudah untuk dijalani oleh Naya dan Dewa yang masih muda. Mereka harus cukup puas dengan saling bertukar kabar lewat email dan telepon. Tapi rutinitas mereka ini pun makin lama makin surut oleh kesibukan masing - masing, mostly dari pihak Dewa. Tahun pun terus berganti namun tidak ada kabar dari Dewa yang memang sedang disibukkan dengan dunia pastry yang digelutinya. Di saat itu, Naya pun berhenti menunggu.
"If you make a girl laugh, she likes you, but if you make her cry, she loves you. But the real gentleman never wants to make his girl cry, doesn't he?"

Tepat sepuluh tahun berlalu, dengan pemikiran yang jauh lebih dewasa, Naya memutuskan untuk kembali ke Palembang setelah acara kuliner yang dibintanginya tidak kunjung mendapat rating yang bagus. Naya pun bertemu kembali dengan sahabat baiknya Lulu, yang merupakan kakak kandung Dewa. Tak lama ia dikabarkan bahwa Dewa juga akan terbang dari Sydney ke Palembang dan kali ini ia tidak akan pergi lagi. Melainkan Dewa berencana untuk membuat toko pastry di Palembang.

Naya memiliki rencananya sendiri dibalik keputusannya untuk berhenti dari pekerjaannya. Ia ingin membuka cafe bersama sahabatnya Lulu, dan tunangannya Arfan. Dan Dewa akan turut membantu persiapan mereka dengan menjadi pastry chef sementara mereka mencari orang yang tepat untuk posisi itu. Pertemuan yang tidak diinginkannya pun tak terelakkan. Mampukah Naya berdiri berhadapan dengan Dewa tanpa rasa kesal, kecewa dan penuh tanya tentang masa lalu mereka yang belum terselesaikan dengan baik? 

Saya sukaaaa sekali dengan buku ini. Suka dengan ceritanya, semua karakter yang diciptakan oleh penulis. Naya, Dewa, kak Damar, Ibu, dan semuanya, dan juga kue - kue yang Dewa buat. I wish I can eat it too >.<. Naya tipe wanita yang tangguh, berpendirian kuat, dan punya sense humor yang bagus. Dan Dewa disisi lain berhasil jadi man crushku. Dewa tipe laki - laki yang tidak banyak bicara, lebih ke actionnya, walau seringkali terlibat salah paham karena kebiasaannya yang terlalu irit bicara. Dewa juga masternya dalam hal membuat kue-kue dan masakan enak. Bayangkan kalau jadi istri Dewa, kita nggak akan pernah kelaparan!! Dan Dewa juga sangat gentleman dan santun pada orangtua. Tipe menantu idaman banget pokoknya. Buku ini recommended buat siapa saja tanpa terkecuali.
Swear to you, this book is that good (Y)
"Aku emang belum pernah sampai beliin kamu cincin berlian karena waktu itu kita masih sama-sama terlalu muda buat ngerencanain nikah. Tapi, cuma kamu yang bisa aku bayangin sebagai orang pertama yang aku lihat pas bangun pagi, dan orang terakhir yang aku lihat sebelum tidur tiap malam. Bayangan itu udah ada di kepalaku sejak sepuluh tahun yang lalu, waktu pertama kali kamu muncul di perpusatakaan dan bilang kalau kamu sayang aku."

Rating : 5/5

Sunday, April 10, 2016

Marriage of Convenience - Shanti

Judul : Marriage of Convenience
Penulis : Shanti
Penerbit : Elex Media Komputindo
Tebal & Tahun Terbit :320hal ; 29 Juli 2015
Baca di : iJak
Sinopsis : Marriage of Convenience
Review :
"Hidupku adalah bersama Ijah sekarang. Seperti apa pun kondisinya."
Mencintai sahabat terdekatmu bukanlah hal yang mudah. Terjebak diantara dua pilihan antara mengungkapkan perasaan atau sekedar memendam rasa. Kata cinta tak pernah keluar dari mulut Krishna kepada Dita, junior semasa SMA, yang katanya mirip Dian Sastro. Sama - sama memiliki hobi fotografi mendekatkan mereka berdua. Sayangnya Dita tidak pernah menyadari maksud hati Krishna yang selama ini begitu baik dan perhatian padanya. Yang ada Krishna dijadikan tempat curhat ketika Dita pacaran dengan laki - laki lain, lalu putus dari mereka. 

Ijah, nama yang lebih mirip nama gadis desa daripada nama seorang gadis kota. Tapi itulah panggilan sayang Krishna pada Dita. Bertiga dengan Bima, sahabat mereka, Ijah dan Krishna melewati masa SMA dengan penuh kenangan manis. Ketika lulus sekolah, Bima dan Krishna melanjutkan kuliah di London dan Ijah pun seakan menghilang dari penglihatan Krishna. 

Bertemu setelah 10 tahun lamanya berpisah, Krishna mendapati dirinya masih sangat mencintai Ijah. Kali ini Krishna memutuskan untuk melamar Ijah. Selain karena rasa cintanya yang begitu besar pada Ijah, Krishna juga harus menerima kenyataan pahit bahwa kemungkinan besar ia tidak akan bisa memiliki anak, dan secara tak terduga ternyata Ijah sedang hamil muda setelah diperkosa oleh pria tidak bertanggungjawab. Tuhan tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan umatnya. Begitu juga yang dirasakan Ijah dan Krisna. Karena alasan cinta dan simbiosis mutualisme, tak ada salahnya bukan jika Krishna menikahi Ijah? Ia akan mendapatkan seorang anak dan Ijah akan mendapatkan status ayah untuk anaknya kelak.
"Cuma dua minggu, Bim. Waktu yang gue butuhkan untuk menyadari bahwa, selama 10 tahun ini, cuma Ijah yang jadi pemilik hati gue."
Well, buku ini highly recommended! Marriage of Convenience termasuk salah satu buku populer di app iJak. Setelah membaca banyak review positif tentang buku ini, saya memutuskan untuk mulai membacanya. Mulai dari bab pertama, saya seakan tersihir oleh gaya penulisan penulis yang lugas dan kocak. Saya suka sekali dengan gaya menulis Shanti yang begitu mengalir dan tidak dibuat - buat. Karena tulisannya yang bagus, setiap kalimat yang ditulis saya baca tanpa melewatkan satu kata pun. Shanti termasuk penulis yang pintar mengolah kata. Pemilihan kata yang tepat membuat cerita Krishna dan Ijah jauh dari kata membosankan. Saya suka setiap karakter yang ada didalam buku ini kecuali Adit, mantan Ijah yang lebih cocok tinggal di planet Mars daripada di bumi. 

Rating : 5/5