Judul : Thw Dark Divine #1 - Kegelapan Agung
Series : The Dark Divine
Penulis : Bree Despain
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2012
Tebal : 400hal
ISBN : 978-979-22-8823-0
Sinopsis :
Review :
"Bagaimana caranya aku bisa membantu Daniel menemukankan jalannya, tanpa kehilangan jalanku?"
Menjadi anak dari seorang pendeta sungguh tidaklah mudah. Kau seakan dijadikan rode model bagi teman-teman sekolahmu, atau contoh baik bagi orangtua yang ingin anak-anaknya patuh terhadap mereka. Seolah-olah itu semua adalah takdirmu. Bersikap baik, tidak berbicara kotor, dll. Kau bahkan tak diberi pilihan. Semuanya dibatasi untuk menjaga nama baik orangtuamu, terutama ayahmu Sang Pendeta. Tak pelak kau pun akan bertanya dalam hati, apakah itu benar-benar keinginanmu? atau hanya karena desakan orangtua?
Grace Divine adalah anak pendeta tersebut. Dia dan kakaknya Jude sering mendapat pujian dari berbagai pihak atas aksi amal dan kebaikan hati mereka, tapi seberapa baiknya pun seseorang, gosip akan selalu ada.
Sewaktu Grace kecil, dia dan Jude menghabiskan waktu bermain bersama dengan anak tetangga mereka yang bernama Daniel. Sayangnya nasib Daniel tak secerah Grace dan Jude. Ayahnya bukan pendeta tapi adalah seseorang yang penuh amarah sehingga tak jarang Daniel menjadi sasaran amarahnya.
Grace sejak kecil sudah menyukai Daniel. Daniel yang rapuh, yang tidak dikasihi, tidak diinginkan. Daniel hidup dalam bayang-bayang itu dan Grace ingin sekali memberitahu Daniel hal yang sebaliknya. Tapi semuanya sudah terlambat ketika Daniel tiba-tiba pergi dari kehidupannya. Dan ketika Grace sedang berusaha menyatukan kepingan hatinya yang hancur, beberapa tahun kemudian Daniel kembali. . .
Karakter Grace cukup menyenangkan dan lovable tapi bukan tipe heroine yang kusuka, Daniel seperti yang dideskripsikan, diluar ia terlihat kuat, tapi sesungguhnya ia rapuh dan haus kasih sayang. Banyak misteri dalam buku ini, tadinya kukira buku ini hanya tentang pembunuhan, tapi it's more than that. Lebih dark, lebih misterius, lebih complicated.
Ceritanya lumayan bagus, hanya terjemahannya yang kurang. Kata 'nggak' terasa sangat aneh dan janggal dibaca dan karena kata tersebut lumayan sering diucapkan, jadinya hal itu sangat mengganggu. Semoga di terjemahan buku kedua ada perbaikan.
Rating : 3.5/5
No comments:
Post a Comment