Judul : The Time Keeper (Sang Penjaga Waktu)
Penulis : Mitch Albom, Alih Bahasa : Tanti Lesmana
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2012
Tebal : 312 hal
ISBN : 978-979-22-8977-0
Sinopsis :
Review :
"Ada sebabnya Tuhan membatasi hari-hari kita, supaya setiap hari itu berharga."
Ketika Victor mencoba menentang maut...
Ketika Dor mencoba menghentikan waktu..
Ketika Sarah menginginkan waktu untuk cepat berlalu...
"Tidak ada kata terlambat atau terlalu cepat. Waktunya sesuai saat yang telah ditentukan."
Victor menggunakan harta dan kekuasannya,
Dior menggunakan kemampuan yang dimiliki,
dan Sarah memakai pakaian dan make up bagus untuk meraih apa yang ia inginkan.
Ada saat ketika manusia hidup dengan segala keterbatasan mereka. Jaman dahulu, manusia hanya melakukan aktivitas berat di pagi hingga siang hari. Ketika malam tiba, tanpa di bantu dengan pencahayaan dari matahari, manusia tak bisa melakukan banyak hal. Namun hal itu berbeda sekarang. Manusia telah melewati keterbatasan itu.
Mitch Albom, dengan karya terbarunya The Time Keeper membawa kita mengarungi ruang waktu, mengajak kita menyelami kehidupan dua manusia yang berbeda, Victor dan Sarah, serta Dor, seorang pria yang menjadi sang penjaga waktu. Victor adalah orang terkaya ke-14 di dunia, dan Sarah hanyalah seorang gadis remaja biasa yang sedang jatuh cinta. Sang penjaga waktu telah sekian lama mendengar suara-suara mereka, yang satu meminta waktu untuk dipercepat, yang satunya lagi ingin memperlambat waktu, gilanya ya ia ingin menjadi immortal.
Tetapi di sekitarmu tak ada yang menghitung waktu. Hanya manusia yang mengukur waktu. Hanya manusia yang menghitung jam. Itu sebabnya hanya manusia yang mengalami ketakutan hebat yang tidak dirasakan makhluk makhluk lainnya. Takut kehabisan waktu.
Waktu, mungkin kita sering mendengar yang namanya korupsi waktu. Kita mencuri-curi waktu, membagi-bagi waktu, dan tak jarang kita berkata,"Seandainya sehari ada 32 jam/lebih." Ada yang ingin mempercepat waktu, ada pula yang ingin memperlambat waktu. Tapi satu hal yang pasti, kita manusia tak memiliki kuasa akan hal itu.
Sama seperti halnya nyawa seseorang, kita tak punya hak untuk merenggutnya. Karena waktu, nyawa, dan nafas yang kita punya sesungguhnya hanyalah titipan dari Tuhan yang harus kita jaga dan kita rawat, bukan sebaliknya.
"Apakah dia akan mati?"
"Ya."
"Apakah kami akan mati?"
"Ya."
"Mereka yang lahir pasti akan mati."
Rating : 5/5
aku juga suka buku iniii.. jadi pengen baca karya dia yg lain..
ReplyDeletedikasih 5 bintang, bagus ya ?
ReplyDeleteBuku ini tersedia di www.aksiku.com, Toko Buku Bekas Online
ReplyDelete