Judul : Rumah Cokelat
Penulis : Sitta Karina
Penerbit : Buah Hati
Tahun : 2012
Tebal : 226
ISBN : 978-602-8663-74-8
Sinopsis : Rumah Cokelat (Goodreads)
Review :
Hidup sebagai wanita karir membuat Hannah sangat mencintai pekerjaannya. Tapi setelah menikah dan memiliki anak, perlahan semuanya pun berubah. Tak ada satu orang pun di dunia ini yang memiliki segalanya. Disaat kita kehilangan sesuatu, yakinlah bahwa Tuhan akan menggantinya dua kali lipat lebih baik dari apa yang dulu kita punya. Pekerjaan yang mengharuskan Hannah pergi pagi dan pulang malam membuat Hannah tidak memiliki waktu untuk mengurus anak semata wayangnya, Razsya. Segala sesuatunya dihandle oleh babysitternya, Upik.
Memiliki suami yang pengertian dan penyayang seperti Wigra membuat Hannah menjadi istri yang paling bahagia. Wigra yang tidak melihat masa lalunya, tapi mencintai segala kekurangannya.
"Kalau ada kesulitan sedikit, coba dijalani dengan ikhlas aja. Kalau ada kebahagiaan walau kecil, sebisa mungkin dinikmati. Intinya menjalani hidup dengan sadar, tapi tidak terbebani."pg.124
Mengasuh anak bukanlah pekerjaan yang mudah. Tak kala anak sering rewel, ingin terus bermain, dan selalu haus akan pertanyaan,'ini apa?' , 'itu apa,Ma?', dll. Di saat itulah peran orangtua sangat penting untuk pertumbuhan sang anak.
"Jagain ibu ya,Nak. Hormati perempuan. Kalau nanti Razsya sudah besar dan mau berbuat seenaknya ke perempuan, ingat Ibu. Menyakiti mereka sama dengan menyakiti ibu." pg.171
"Kamu selalu positif."
"Dunia sudah penuh sesak dengan orang-orang negatif, aku nggak mau terbebani hal yang sama." pg.54
Sejujurnya ada tiga orang yang ingin saya timpuk di buku ini XD. All I can say is If you want to ruin your life, go ahead, but don't ruin someone's life. You think you know better? It doesn't always work that way =)
Kunjungi Sitta Karina di :
Situs resmi : sittakarina.com
Blog : sittakarina.posterous.com
Twitter : @sittakarina
Facebook : Sitta Karina
Penuh pesan moral nih bukunya
ReplyDeleteiya sayang, sudah baca kah?
ReplyDeleteawalnya pas baca karakter Hannah sedikit mirip Alex di divortiare, tp makin lama baca ternyata sma skali ga ada mirip2nya =D
Betul banget de. Aku suka banget dengan reviewmu. Masalahnya banyak yang terjebak memandang pernikahan itu sebagai titik akhir "happily ever after" padahal sebenarnya disitulah perjuangan baru betul-betul dimulai. Ketahanan dan komitmen benar2 diuji karena beban kita bertambah 10 kali lipat. Tapi memang sebanding dengan kebahagian2 kecil yang juga (mungkin) dialami.
ReplyDeleteGreat review.
makasih mba =)
ReplyDeleteit's all worth it kalau bisa lewatin hari2 bareng family. the one we love most.
kalau ada yg blg stelah merit ga bisa enjoy life, mungkin itu karna mreka blm siap buat hidup berkeluarga :D masih berpikir untuk diri sndiri, belum berpikir utk keluarga.
ini buku barunya sitta karina ya?
ReplyDeletebagusan mana sama PdB *so far ini bukunya yang paling klik sama aku*
iyah ini buku terbarunya Sitta Karina.
ReplyDeleteWah Pesan Dari Bintang aku blm baca *telat bgd* tp harusnya si beda genre, PDB klo ga salah nerka, ttg persahabatan gt ya? kalo RC ini ttg family ,genrenya momlit.