Judul : Nyonya Besar
Penulis : Threes Emir
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2012
Tebal : 272hal
ISBN : 978-979-22-7928-3
Sinopsis : Nyonya Besar (Goodreads)
Review :
"Sebab ada tertulis dalam Alkitab bahwa bila tangan kanan memberi hendaknya tangan kiri tidak perlu mengetahui." pg97Terdapat 25 kisah Nyonya Besar aka Sosialita dalam buku yang ditulis Threes Amir ini. Karena buku ini based on true stories maka ke-25 kisah tersebut ditulis berdasarkan realita yang terjadi dilapangan dan memiliki konflik dan problema yang berbeda satu sama lain.
Ada wanita yang mendapatkan predikat sebagai 'Nyonya Besar' setelah ia menikah dengan orang kaya, ada juga wanita yang memang lahir sebagai seorang pekerja keras dan akhirnya menjadi 'Nyonya Besar' karena keaktifannya dalam beramal dan bersedekah ketika ia sudah lebih dari mapan untuk menghidupi dirinya sendiri. Ada pula wanita yang sejak lahir tidak pernah mengecap yang namanya susah sehingga tidak heran bahwa dia langsung menjadi seorang 'Nyonya Besar'.
Beragam macam tipe Nyonya Besar dapat kita telusuri dalam buku ini. Bagaimana kehidupan sebelum dan sesudah menjadi Nyonya Besar, kehidupan mereka bersama para Nyonya Besar lainnya, bahkan kehidupan rumah tangga mereka juga tak lupa diceritakan. Sayangnya tidak semua Nyonya Besar memiliki kehidupan rumah tangga yang 'besar' pula. Ada yang harus meringis karena belum juga mendapatkan pendamping yang pas, ada pula yang harus menangis karena suaminya berselingkuh dengan wanita lain, belum lagi ada nyonya besar yang memiliki segalanya tapi belum juga dikarunia seorang anak.
"Aku kepingin berbuat sesuatu karena aku merasa sangat diberkati oleh Yang Mahakuasa. Punya suami kaya, anak-anak yang nggak bermasalah, sementara aku sendiri dari kalangan menengah, hidupku dulu-dulu biasa-biasa saja." pg.12
Aku ingin membahas kisah Nyonya Besar 3 dalam buku ini. Kebetulan kisahnya menurutku yang paling menarik dan mulia diantara yang lain.
Valencia adalah keturunan Indo-Belanda, suaminya mempunyai usaha sendiri dan tergolong sangat sukses. Berangkat Umroh pun tidak menjadi masalah bagi mereka. Suatu ketika suami Valencia bertemu dengan seorang anak laki-laki yang bekerja sebagai penyemir sepatu di stasiun kereta api. Setelah mendengar cerita si anak yang bernama Parto dalam membantu menghidupi ibunya, suami Valencia pun memboyong Parto kerumah dan mempekerjakannya. Karena sifat Parto yang baik dan jujur, mereka pun sangat menyayanginya. Ketika Parto sudah cukup dewasa, ia pun diikutkan test mengemudi supaya bisa menjadi sopir Valencia. Karena kemurahan hati Valencia, Parto dinikahkan dengan wanita jepara dan dibelikan rumah petak. Tak hanya itu, ketika Parto memiliki dua orang anak, Valencia tidak segan-segan membayarkan uang kuliah mereka. Semua kebaikan Valencia pun dibalas dengan sama baiknya oleh Parto yang semakin giat bekerja.
Di umur Valencia yang kelima puluh, dia divonis mengidap kanker payudara. Tapi hal itu tak lantas membuatnya menyerah akan hidup. Dia pun tetap beramal. Parto pun didatangkannya ke Singapura, tempat dimana dia dirawat karena penyakit yang diidapnya. Yang mengejutkan adalah ketika Valencia berucap bahwa ia ingin memberangkatkan Parto beserta istrinya naik haji. Kontan saja Parto terkejut dan langsung mengucap syukur.
Tapi sayang setelah beberapa hari keberangkatan Parto dan istrinya ke tanah suci, Valencia meninggal karena terserang radang paru-paru.
Bagiku Valencia benar-benar pantas menyandang nama 'Nyonya Besar' karena hatinya yang sangat mulia. Disaat para Nyonya Besar lainnya sibuk mengurusi diri mereka sendiri, Valencia malah lebih memperhatikan lingkungan sekitarnya, kehidupan para pegawainya dan kesejahteraan mereka. Dan aku percaya bahwa perbuatan-perbuatan yang kita lakukan di masa hidup kita, entah itu baik atau buruk, akan mendapat balasan yang sama di kehidupan akhirat nanti.
Recommended! =)
No comments:
Post a Comment