Wednesday, January 25, 2012

Reinkarnasi - Lan Fang

Judul : Reinkarnasi
Penulis : Lan Fang
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2004
ISBN : 979-22-0637-X
Review :
Hadi dan adik tunangannya,Rizal berangkat meninggalkan Indonesia menuju Beijing. Perjalanan selama dua minggu itu seharusnya bisa ia nikmati bersama tunangannya,Shinta. Tapi karena satu dan lain hal, Rizal-lah yang ikut pergi bersama Hadi. Mengikuti tur bersama rombongan lainnya, Hadi pun mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang ada di Cina. Tour guide mereka, Jane Lauw dengan cermatnya mengatur ke-40 peserta tur agar tidak terpisah dan tetap on time sampai tujuan. Tanpa diduga-duga, hal itu menarik perhatian Hadi.

Hadi tak pernah ingin mengkhianati Shinta. Mereka akan segera menikah tahun depan dan celakanya sekarang ia memiliki perasaan lain pada Jane Lauw! Bagaimana ia harus menjelaskan hal ini pada Shinta sepulangnya ia dari Beijing??

Selama Hadi di Beijing, ia terus bermimpi hal yang sama. Bahwa pada kehidupan dulu di dinasti Ming dia adalah seorang pangeran dan ia jatuh cinta kepada kepada dayang bernama A Mey yang akan dijadikan selir oleh ayahandanya. Sungguh aneh bahwa wajah dayang tersebut sangatlah mirip dengan wajah tour guidenya,Jane Lauw. Apa ini yang disebut reinkarnasi? Semakin sering ia mendapat penglihatan pada keadaan di zaman dahulu, semakin sering pula ia merasa bahwa Jane Lauw adalah takdirnya.

Lalu bagaimana dengan pertunangannya dengan Shinta? Apakah hal yang dinamakan reinkarnasi benar-benar ada? Bisakah Hadi membuktikan semua itu kepada Jane Lauw?


"Cinta mampu menembus ruang dan waktu. Cinta tiada melihat tinggi-rendah kedudukan. Cinta pula tiada mengukur banyak-sedikit rupiah. Cinta pun tak membanding suku, bangsa, dan agama. Cinta bukan hanya sekadar nafsu antara laki-laki dan perempuan. Tetapi cinta bisa berupa bakti kepada orangtua. Cinta bisa menjadi pengorbanan untuk negara. Cinta berwujud kasih kepada sesama. Cinta pun bisa menjelma menjadi bentuk tertinggi ketika kita bersujud kepada Pencipta. Cinta punya kekuatan untuk menciptakan kedamaian." pg.91


Beberapa kutipan yang saya kutip dari Catatan dari Pengarang yang ditulis Lan Fang ;

Saya paling benci rasialisme! Karena dalam kehidupan sehari-hari, rasialisme itu hampir selalu bersentuhan dengan saya! Sedari kecil, saya selalu dipanggil dengan olok-olok : Cina! Lingkungan pribumi membuat gap untuk saya. Sebaliknya, jujur saja, warga keturunan Cina pun membatasi diri untuk berbaur. Di masa kuliah, walaupun saya dapat beradaptasi dengan baik dengan para mahasiswa dari kalangan pribumi, tetapi bukan berarti saya diterima sama dengan mereka. Saya tetap dipandang berbeda. Pada masa bekerjalah, saya merasa diterima dengan sangat kekeluargaan oleh rekan-rekan kerja dari kalangan pribumi.


Ironisnya, justru ketika saya melancong ke Cina! Saya mendapat pemeriksaan yang berbeda (lebih ketat) dari petugas imigrasi Cina, karena paspor saya paspor warga negara Indonesia. Mereka menyebut saya : Indonesia!


Terus terang... Saya mengalami krisis identitas! Di Indonesia, saya sulit diterima karena saya keturunan Cina. Tetapi justru di negara Cina, saya dianggap orang Indonesia! Lalu, siapakah saya sebenarnya saya?


Saya jadi berpikir, ternyata kita tidak bisa memilih dilahirkan menjadi siapa. Dan alangkah baiknya, jika perbedaan tidak dilihat menjadi suatu pertentangan. Justru Tuhan menciptakan perbedaan itu sebagai unsur pemanis.Dunia menjadi semarak karena masing-masing perbedaan mempunyai keunikan yang indah.


Reinkarnasi membuat saya bukan lagi sekadar kebetulan mampir di dalam dunia tulis-menulis tetapi membuat saya ingin benar-benar masuk ke dalamnya! Reinkarnasi merupakan harapan saya agar dapat lahir kembali dengan lebih "berisi".

Saya kurang lebih bisa merasakan apa yang Lan Fang dulu rasakan. Beberapa kali saya jalan di jalanan umum dan orang-orang iseng mulai memanggil saya 'amoy'. Jujur saya kesal sekali. Tapi saya memilih diam dan pergi. Mereka yang memanggil saya atau siapapun 'amoy' atau 'Cina' atau kata-kata yang merujuk pada rasialisme itu adalah orang-orang yang tidak mengenal perbedaan. Mereka bukan hanya tidak mengenal tapi juga tidak menghargai adanya perbedaan. Padahal dalam hidup ini kita tidak akan bisa menghindari yang namanya perbedaan. Jadi kenapa tidak lebih menghargai perbedaan tsb daripada mencemoohnya? :)

Reinkarnasi adalah buku pertama alm.Lan Fang yang kubaca sekaligus buku pertamanya yang kupunya :) Beruntung aku masih bisa menemukan buku ini diantara timbunan buku-buku lainnya yang diobral di salah satu toko buku di Medan. Harus kehilangan penulis berbakat seperti Lan Fang adalah pukulan yang berat bagi dunia penulisan Indonesia, semoga semakin kemari semakin banyak lahir penulis-penulis berbakat Indonesia lainnya.

6 comments:

  1. Toleransi itu susah dicari. Jangankan Cina, kadang berbeda suku aja masih saling bersitegang..

    Aku blm pernah baca buku Lan Fang nih.. :P

    ReplyDelete
  2. ini juga yang pertama buatku =D

    say no to racism!

    ReplyDelete
  3. setuju banget say no to rasism!!!

    aku juga belum pernah ngebaca karyanya Lan Fang.... semenjak anggota BBI ngebahas buku dia jadi penasaran sih ma buku-bukunya...

    Btw, ngebeli buku ini di TB Kharisma yah Mei???

    ReplyDelete
  4. iya put^^ kmren pas natalan beli disana hhe.
    lumayan banget :p

    yang aku tau sebelumnya cuma Ciuman Dibawah Hujan, tapi belum pernah baca.hhe baru yg Reinkarnasi ini.

    Tulisannya bagus loh^^

    ReplyDelete
  5. Saya tertarik dengan Reinkarnasi,
    Karena itu saya melakukan penelitian terhadap reinkarnasi.
    Dan reinkarnasi saya buat menjadi judul dalam proses pembuatan Skripsi.
    Tapi saya mengalami kesulitan di daftar pustaka,
    Dan kesulitan mencari sumber buku2nya,
    Kebetulan saya di Medan, saya lihat kawan-kawan ada berasal dari medan, maupun dari luar kota medan, yang berniat membantu pembuatan tulisan saya.
    Bila ada tulisan tentang reinkarnasi, Mohon kawan2 beri petunjuk :).
    Sebelumnya terimahkasih banyak :)

    ReplyDelete