Showing posts with label Penerbit Haru. Show all posts
Showing posts with label Penerbit Haru. Show all posts

Monday, September 18, 2017

Love O2O - Gu Man

Judul : Love O2O
Penulis : Gu Man
Penerbit : Penerbit Haru
Tebal dan Tahun Terbit : 434 hal, 15 April 2017
Sinopsis : Love O2O
Review :
Jadi ceritanya tentang Bei Wei Wei (Lu Wei Wei Wei) yang diceraikan oleh suaminya dalam sebuah game online dunia persilatan. Mantan suaminya meninggalkannya dengan wanita yang cukup terkenal di game online tersebut. Tak lama, Wei Wei pun berkenalan dengan laki - laki lain yang dikenalnya dengan nama Yi Xiao Nai He, si pemain nomor satu di game online tersebut. Tak butuh waktu lama, setelah permintaan pertemanan dikonfirmasi oleh Wei Wei, Xiao Nai langsung mengajaknya menikah. 

Xiao Nai sendiri sebenarnya adalah seorang cowok populer di kampusnya. Ia juga berasal dari jurusan yang sama dengan Wei Wei yaitu jurusan komputer. Xiao Nai diidam-idamkan para perempuan dan menjadi role model bagi teman - teman sekampusnya. Tak banyak yang pernah melihatnya tapi ia sungguh populer. Bukan hanya sekedar tampan, ia juga pintar dan kaya, ditambah lagi dengan kedua orangtuanya yang adalah profesor di kampusnya. 

Soal Xiao Nai, nggak perlu ditanya lagi, dia paling bisa buat hati para wanita meleleh. Sangat gentleman, mengutamakan wanita disampingnya, mementingkan status hubungannya dengan Wei Wei. Mungkin terdengar simpel, tapi bagi para wanita, justru hal besar berawal dari hal kecil. Bagiku pribadi yang tipe observer, Xiao Nai itu udah bagai dewa, terlalu sempurna, too good to be true. Tapi ada satu kekurangannya, bagi yang sudah baca buku dan menonton dramanya pasti tahu (menghindari spoiler)

Well, apakah buku ini sebagus dramanya? Tentu saja tidak. No offense, dramanya berisikan 30 episode dan dirangkum menjadi satu buku dengan tebal 434 halaman, tentu banyak bagian - bagian yang dihilangkan atau mungkin tidak disebut. Padahal banyak sekali adengan yang buat aku senyum - senyum sendiri, gigit tali bantal guling karena gregetan, dll.  Jika tidak menonton dramanya terlebih dahulu, mungkin kita akan kebingungan dengan banyaknya nama dan karakter yang disebutkan dalam buku ini. Bukan berarti penulisan buku ini buruk, aku cukup terhibur dengan membaca buku ini. Hitung - hitung flashback dengan Yang Yang (nama asli pemain drama Yi Xiao Nai He) dan Wei Wei (nggak tahu nama aslinya). Wei Wei juga sangat cantik tapi sayangnya juga sangat kurus seolah - olah jika ada badai Wei Wei akan ikut terbang bersama daun - daun yang berguguran. Aku paling suka karakter Wei Wei yang jago main game, pintar di akademi, dan gayanya yang agak cuek tapi tetap perhatian dengan sekitarnya. Tidak jauh berbeda dengan Yang Yang, Wei Wei (yang nama aslinya masih belum kuketahui), termasuk karakter yang agak too good to be true juga. 

Intinya sih nonton drama dan baca buku ini adalah enjoy. Jangan terlalu dipikirkan. Dinikmati saja, karena secara keseluruhan, Love O2O adalah salah satu drama terbaik yang kutonton sepanjang satu dekade ini #tidakbermaksudlebay , tidak kupungkiri juga ini karena karakter pemainnya sendiri adalah Yang Yang dan Wei Wei (siapa sih nama aslinya?) Jika diganti dengan yang lain, seperti halnya Love O2O the movie, jujur saja, aku tidak tertarik untuk menontonnya.

Niat untuk membaca buku ini sudah ada sejak bulan - bulan lalu dan mungkin akan terus tertunda jika tidak adanya janji posbar dengan anak - anak BBI Medan. Awalnya kuingat komitmen kami untuk posbar itu di tanggal 1 September, tapi apa daya kesibukan diluar membaca itu sangatlah banyak dan keinginanku untuk segera membaca buku ini pun menguap ketika aku mulai membaca beberapa halaman di awal. Mungkin Erta mengalami hal yang sama denganku. But well, finally kelar juga baca skimming buku ini :D Baca juga review - review kece dari BBI Medan dibawah ini :
1. Putri - Perpetual Romanza
2. Cut Lilis - Purple Bookish
3. Ertalin - Fiction and Me
4. Nova Putri - Absurd Reader



Wednesday, July 2, 2014

Blog Tour - People Like Us Giveaway Winners


Selamat pagi para pembaca yang setia, tak terasa satu minggu telah berlalu sejak giveaway blog tour People Like Us dilaksanakan. Itu berarti saatnya pengumuman siapa dua pemenang buku Then I Hate You So juga dua sampul buku People Like Us dari Emerald Green Label. 

Untuk satu minggu yang berharga ini, saya mau mengucapkan terima kasih kepada Penerbit Haru yang secara pribadi mengajak saya untuk ikut serta dalam Blog Tour People Like Us ini. Walau disibukkan dengan kerjaan kantor, Puji Tuhan semua masih bisa tercover dengan baik. Terima kasih atas kepercayaannya terhadap saya untuk mengikuti blog tour ini. It's actually my first time untuk berpartisipasi dalam blog tour yang diadakan oleh penerbit. 

Dan yang pasti, tak lupa saya ucapkan terima kasih juga buat teman - teman yang sudah berpartisipasi dalam blog tour People Like Us ini. Terima kasih atas jawaban - jawaban luar biasa yang sudah diutarakan di post sebelumnya ya. Saya yakin itu semua jujur dan tulus dari hati teman - teman semua. Sebelum membaca buku People Like Us, saya jarang atau mungkin tidak pernah berpikir tentang bagaimana jika suatu saat nanti saya kehilangan anggota keluarga saya, atau teman - teman baik saya, dll. Maka muncullah pertanyaan itu dan saya berharap kita bisa saling sharing lewat pertanyaan tsb. 

Boleh dibaca kembali sharing teman - teman di post sebelumnya : 
[Blog Tour] Review : People Like Us + Giveaway

Nah, tak mau menunda - nunda lagi, dua pemenang beruntung yang mendapatkan dua buku Then I Hate You So juga dua sampul buku People Like Us dari Emerald Green Label adalah : 


ADIN DILLA (@adindilla) 
RIZKI OKTAVIA (@rizKorea)

Nah, bagi para pemenang silahkan dm via twitter untuk konfirmasi alamat pengiriman paket bukunya ya :)
Ditunggu paling lambat 2x24jam setelah pengumuman pemenang giveaway ini diberitakan. Last but not least, terima kasih atas partisipasi teman - teman sekalian. xoxo.


Monday, June 23, 2014

[Blog Tour] Review : People Like Us + GIVEAWAY

Judul : People Like Us
Penulis : Yosephine Monica
Penerbit : Penerbit Haru
Tahun : 2014
Tebal : 330 hal
Sinopsis : People Like Us
Review : 
"Aku akan mati. Kau juga akan mati. Kita semua akan mati. Hanya saja, kita tidak perlu bertaruh untuk tahu siapa yang akan mati lebih cepat." - Amy (pg58) 

Amelia Collins adalah gadis remaja biasa yang sangat suka menulis. Di sekolah ia tidak cukup populer untuk mendapatkan banyak teman, tapi banyak yang mengenalnya sebagai Amelia Collins yang menyukai Benjamin Miller.

Amy begitu panggilannya, bertemu dengan Ben pertama sekali di sebuah kursus musik yang didatangi mereka berdua. Beberapa kali Amy mencoba untuk menyapa, tapi Ben seakan tak pernah menyadari keberadaannya. Lalu suatu ketika Ben tak pernah lagi muncul di kursus itu. Beberapa tahun kemudian, Amy kembali bertemu dengannya di St. Paul High School. Disitulah sesungguhnya cerita Amy dan Ben dimulai.

Ben selalu merasa Amy menguntitnya. Tak pernah ia berniat sekalipun untuk menyapanya apalagi berteman dengannya. Namun berita tentang Amy mengidap penyakit kanker menggelitik hati kecilnya. Ditambah lagi dengan ajakan berbau sedikit paksaan dari Lana, teman baik Amy untuk menjenguk Amy dirumah sakit. Kunjungan Ben ke rumah sakit tempat Amy dirawat pun tak hanya berhenti disitu. Entah sejak kapan, mengunjungi Amy di rumah sakit adalah sebuah rutinitas yang ia lakukan setiap saat.


Ben mulai menemukan sosoknya sendiri ketika ia berbicara dengan Amy. Ia tak perlu menjadi siapa – siapa, ia hanya menjadi seorang Ben. Ben yang memiliki hobi menulis, Ben yang tidak akrab dengan adiknya Margaret, Ben yang masih sedih ketika mengingat ayahnya yang telah meninggal akibat kanker, dll. 


Bagiku pribadi, membaca buku membuka peluang kita untuk mengenal dunia lebih luas tanpa harus beranjak dari tempat duduk kita. Kita bisa duduk santai di cafe, minum secangkir kopi hangat dan larut dalam cerita yang disuguhkan oleh penulis. Pada setiap buku yang kita baca, pastilah ada pelajaran yang bisa dipetik daripadanya. Seperti kata orang bijak, disetiap perbuatan dan tindakan seseorang, pastilah ada alasan dibaliknya. Ketika kamu sudah membaca buku ini, tanpa harus berkata - kata pun, aku yakin didalam hati kecilmu akan berkata Amelia Collins adalah malaikat yang telah membuka pintu hatimu. 


Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari buku ini. Satu hal yang pasti, Amelia Collins mengajarkanku untuk tidak pernah berhenti berjuang. Amy mengajakku untuk melihat segala sesuatu dari sisi positifnya. Disaat ia butuh penghiburan oleh karena sakit yang ia derita, ia malah dengan tegarnya berusaha memberi kehidupan baru pada Ben. Amy juga mengajarkanku untuk lebih menghargai hidup. Menghargai setiap detik yang kita habiskan dengan siapa pun. Dan yang paling utama adalah, Amy berpesan pada kita semua, untuk belajar mencintai diri kita sendiri terlebih dahulu, baru dengan sendirinya orang lain akan mencintai kita. 


Meski mencoba menutupi benjolan dilehernya atau kepalanya yang kini sudah botak, Amy adalah pribadi yang lembut dan periang. Bukan hanya Ben yang merasa sangat beruntung bisa mengenal sosok Amy. Aku pun bersyukur bisa membaca buku ini dan mengenalnya. Ya, Amy memang begitu hebat. 

"Hanya karena kau punya banyak sekali kekurangan, bukan berarti kau tak layak dicintai." - Amy (pg.25)


Well sesuai dengan judul diatas, kali ini aku bukan hanya menyuguhkan sebuah review tapi juga giveaway yang bisa kamu ikuti dengan hadiah 2 buku karya Andry Setiawan berjudul Then I Hate You So juga 2 sampul buku People Like Us dari Emerald Green Label. Giveaway ini akan berlangsung terhitung tanggal 23 - 30 Juni 2014. Syaratnya cukup mudah. Kamu cukup mengikuti beberapa syarat dibawah ini : 

1. Tinggalkan jejak komenmu di post ini dengan menjawab pertanyaanku : 
"Bagaimana kamu menyikapi sebuah kehilangan? (dalam artian teman dekat, saudara, atau keluarga kamu meninggal dunia)"
Jangan lupa ketika meninggalkan komentarmu, cantumkan juga alamat email dan akun twittermu ya!

2. Follow akun twitter penerbit haru di @penerbitharu dan like fanpage Penerbit Haru di FB.
3. Sharing is caring. Sebarkan info mengenai giveaway ini di twitter kamu, jangan lupa mention @OceMei dan @penerbitharu disetiap tweet yang kamu sebar ya :) 

Ingat, Giveaway ini hanya berlangsung satu pekan. Pemenang akan diumumkan paling lambat tanggal 1 Juli 2014. 


KUIS FINALE 


Selain giveaway diatas, kamu punya kesempatan untuk mendapatkan tambahan hadiah lainnya. Caranya cukup mudah, akan ada huruf - huruf acak yang ditinggalkan oleh para blogger Blog Tour People Like Us. Kamu cukup mampir ke blog - blog yang tertera dibawah ini dan mengumpulkan setiap kepingan huruf dan membentuknya menjadi sebuah kata atau lebih. Berikut hadiahnya : 

1. Paket buku Haru
2. IPad Cover People Like Us dari Emerald Green Label.
3. Tote Bag dari Emerald Green Label 

Nah, biar nggak ketinggalan keseruan Blog Tour People Like Us ini, berikut adalah list tanggal post tebak hurufnya. 



16 Juni 2014 : Zelie Petronella @Book-Admirer
17 Juni 2014 : Stefanie Sugia Bookie-Looker
18 Juni 2014 : Luckty @Luckty Si Pustakawin
19 Juni 2014 : Non Inge Bacaan Inge
20 Juni 2014 : Ira Elvira @Ira Membaca
21 Juni 2014 : Atria Dewi Sartika @My Little Library
22 Juni 2014 : Siti Robiah A'dawiyah @Review Siro
23 Juni : OceMei @OceMei's Little World
24 Juni 2014 : Ratri Anugrah Sari @The Awesome Nerd
25 Juni 2014 : Oky Septya @Kumpulan Sinopsis Dan Buku
26 Juni 2014 : Ask Author - Stefanie Sugia  @Bookie-Looker
27 Juni 2018 : Ask Author - Ira Elvira @Ira Membaca
28 Juni 2014 : Ask Author - Ratri Anugrah Sari @The Awesome Nerd






Wednesday, March 13, 2013

(Not) Alone in Other Land


Judul : (Not) Alone in Other Land
Penulis : Lia Indra Andriana, Fei , Andry Setiawan
Penerbit : Penerbit Haru
Tahun : 2012
Tebal : 276hal
ISBN : 978-602-7742-06-2
Sinopsis :
Saya mulai merasa kehilangan diri saya sendiri. Saya sempat bertanya-tanya apa pilihan saya ini benar? (Andry) Dan ternyata, memang sebuah sapaan sesimpel ‘halo’ dalam berbagai bahasa merupakan jurus yang sangat ampuh untuk membuka pembicaraan, dan juga jalan pertemanan dengan orang-orang dari berbagai negara. (Fei) Jika ada yang memiliki mesin waktu dan bertanya apakah saya ingin kembali ke masa lalu, saya akan meminta kembali ke masa 100 hari di Korea ini. Bukan untuk mengubahnya, melainkan untuk menikmatinya lagi. (Lia) *** Sendirian menjelajah negeri orang yang bahkan mereka tidak fasih bahasanya. Itulah yang dialami Lia, Fei, dan Andry pada awalnya. Mereka berangkat bermodalkan nekad dan memulai petualangan sebagai siswa bahasa di Seoul, Shanghai, dan Tokyo. Penuh kekhawatiran, namun juga penuh kegembiraan dan rasa penasaran yang meluap. Berulang kali Lia, Fei, dan Andry terus menantang diri sendiri untuk melakukan hal-hal baru. Proses yang membawa mereka berkenalan dan menemukan sahabat-sahabat baru, hingga pada akhirnya, semuanya itu membawa mereka kembali, berdamai dengan diri sendiri.

Review : 

Buku ini menceritakan perjalanan yang ditulis oleh ketiga penulis, Lia Indra Andriana, Fei dan Andry Setiawan ke 3 negara yang berbeda yaitu Korea, China, dan Japan. Bukan hanya sekedar menuturkan perjalanan mereka, tetapi para penulis juga menceritakan perjuangan mereka dalam belajar bahasa, berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda kewarganegaraan, dan juga budaya yang mereka pelajari selama berada dinegara tersebut. Diantara ketiga cerita tersebut, aku paling menyukai cerita Lia Indra Andriana - Korea. Bagiku ceritanya paling menarik, simpel / tidak bertele-tele, dan sarat makna. 

Kalau kita takut melakukan kesalahan, selamanya kita akan berjalan di tempat. Meskipun kesalahan kosakata sering terjadi, tetapi justru kesalahanlah yang membuat kita lebih cepat belajar.
Adakalanya saya merasa ragu dan takut. Namun ketika saya sadar bahwa yang menghalangi saya untuk maju adalah diri sendiri, maka saya coba singkirkan jauh-jauh pikiran itu. 
Secara keseluruhan, sebagai referensi buku ini cukup informatif. Dan bagian yang paling kusuka adalah Random Things About Korea, China and Japan. Saya suka mempelajari bahasa dan budaya. Kedua hal tersebut berkaitan erat dan tak dapat dipisahkan. Mengapa? Karena ketika kita mempelajari bahasa dari sebuah negara, kita secara otomatis juga belajar budaya yang ada pada negara tersebut, begitu juga sebaliknya ketika kita ingin mendalami budaya suatu negara, secara tidak langsung kita akan mempelajari bahasa negara tersebut untuk dapat berkomunikasi dengan penduduk disana. 

Belajar bahasa adalah langkah kecil untuk mulai mengerti budaya bangsa lain dan memicu persahabatan dan perdamaian dengan bangsa tersebut. Karena itu, belajar bahasa tidak akan bisa cukup hanya dengan belajar dan menghafal kata-katanya saja. Belajar bahasa membutuhkan kesabaran dan pengertian akan budaya si empunya bahasa tersebut. 
Saat ini bahasa yang benar-benar ingin kukuasai adalah Korea, Mandarin dan Thai. Namun, tentu saja untuk menguasai sebuah bahasa tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Butuh tekad yang kuat, dedikasi dan dibarengi dengan rasa sabar yang tinggi. Dan saya pribadi belumlah mencapai tahap itu. 

Ada satu saat dimana ketika saya sedang berwisata di Bangkok, ketika selesai berbelanja disebuah toko, saya mengucapkan kata terima kasih dalam bahasa Thai yang langsung disambut dengan senyum dan anggukan puas dari pemilik tokonya. Hanya kata simpel tapi bisa menciptakan senyum dan perasaan senang dari orang Thai tersebut bagiku adalah suatu nikmat yang luarbiasa.  

Banyak hal yang mendasari seseorang untuk mempelajari sebuah bahasa, misalnya karena setelah nonton drama Korea jadi ingin belajar bahasa Korea, atau seperti di Thailand yang penduduknya rata-rata tidak bisa berbahasa inggris, maka jika kita sedang berlibur disana, alangkah baiknya jika kita bisa sedikit berbicara bahasa mereka, sehingga tidak perlu susah-susah menyewa guide yang tentunya akan menambah biaya pengeluaran selama disana, dsb.

Overall, I'm glad I bought this book.

Rating : 3/5

Friday, November 16, 2012

Seoul Cinderella


Judul : Seoul Cinderella
Penulis : Lia Indra Andriana
Penerbit : Penerbit Haru
Tahun : 2012
Tebal : 224hal
ISBN : 978-602-98325-8-7
Sinopsis :
Aku memandangi wajah di depanku dan menyadari bahwa ia seorang Cinderella. Seorang Cinderella pasti pandai memasak, kan? Ia menyajikan sebuah masakan, tapi aku tahu ia menghidangkan makanan siap saji yang entah ia beli di mana. Lalu, apa yang ia lakukan berpura-pura menjadi seorang Cinderella? Ah, manusia jadi menarik jika punya rahasia, kan?

Review :
"Kau adalah orang yang suka ikut campur urusan orang. Kau pria paling cerewet di muka bumi. Kau ambisius, perfeksionis, arogan, egois, dan seenaknya sendiri. Kau tidak mau disalahkan ataupun mengakui kesalahanmu. Kau suka menjadi bos atas orang lain, kau juga..."

Nia meninggalkan negeri tercintanya Indonesia untuk bekerja di Korea sebagai seorang TKW. Menjadi seorang pembantu adalah hal baru bagi Nia, ia sendiri bukanlah orang yang berasal dari kalangan bawah. Tapi Nia memiliki problema tersendiri dan akhirnya harus mencari rejeki di negeri ginseng tersebut. Nia yang minim pengalaman terutama dalam hal memasak, akhirnya dipekerjakan oleh satu keluarga yang kebetulan menyukai makanan Indonesia.

Adik majikannya, Hyun Jun mengenal Indonesia, lebih dari yang ia hendaki. Walau Hyun Jun memiliki apartemen sendiri, kakaknya terus memaksa Hyun Jun tinggal dirumahnya. Hyun Jun yang keras kepala tetap bersikeras tinggal di apartemennya. Akhirnya kakaknya menyerah dan menyuruh Nia tinggal dengan Hyun Jun untuk membantunya memasak dan membersihkan rumah,

Tapi...... Nia kan nggak bisa masak....

Aku pribadi kurang suka dengan karakter Nia. Karena dia datang ke Korea bukan dalam rangka kuliah, pertukaran pelajaran, atau jalan-jalan tapi menjadi TKW, seharusnya Nia lebih bisa menyesuaikan diri dengan keadaan disana. Sebaliknya, Nia yang sudah jadi PRT (Pembantu Rumah Tangga) di keluarga Hyun Jun malah bersantai-santai dengan nonton TV di ruang tamu majikannya padahal kerjaannya belum selesai (belum dimulai tepatnya). Selain itu juga sikap Nia yang membohongi majikannya dengan bilang kalau rawon (masakan Indonesia) yang dibelinya adalah hasil buatannya sendiri bagiku bukan smart move. Life is tough memang, apalagi kalau kita kerja di negeri orang. Tapi berbohong dan menipu majikan bukanlah hal yang pantas dilakukan, apalagi jika ingin bertahan lama bekerja disana. 

Celakanya majikannya juga membohongi Nia. Jeez. The score is 1:1 then. Well, membaca buku ini layaknya nonton drama korea dalam versi singkat. Bedanya tidak ada episode 1-16 yang harus dihabiskan, melainkan lembaran halaman yang harus dibaca. Dan aku sangat enjoy membaca buku ini. Walaupun di awal Nia dan Hyun Jun rada nyebelin, tapi setelah mendalami karakter mereka masing-masing, aku bisa mengerti dan mulai menyukai mereka. Keduanya memiliki masa lalu dan cerita hidup yang pahit. Meskipun mereka tidak hidup pada masa itu lagi, sayangnya masa lalu tersebut masih menghantui hidup mereka berdua.

Berawal dari hanya sebatas pembantu dan majikan, Nia dan Hyun Jun mulai menjalin pertemanan, pertemanan yang aneh karena baik Nia dan Hyun Jun bukan pribadi yang penyabar, tapi mereka dapat saling melengkapi satu sama lain.

Seoul Cinderella pertama kali dicetak tahun 2007 dengan cover seperti dibawah ini :
Kemudian direvisi oleh penulis dan disulap covernya menjadi sangat cantik seperti yang terlihat pada gambar paling atas. 

Rating : 3.5/5