Status : Read on November 2011
Title : Never Let Me Go - Jangan Lepaskan Aku
Author : Kazuo Ishiguro
Sinopsis : Never Let Me Go - Jangan Lepaskan Aku
My review :
Since I read the translated book "Jangan Lepaskan Aku." I'm going to write the review in Bahasa Indonesia.
Hailsham adalah sekolah asrama yang menampung anak-anak jalanan, anak panti , dan anak-anak yang tidak memiliki orangtua bahkan tempat tinggal. Kedengarannya begitu bagus bukan ketika tak ada orang yang mau menampungmu tapi Hailsham bersedia memberi kehidupan baru padamu.
Tapi tempat yang kelihatan bagus belum tentu selalu bagus pada kenyataannya. Begitu juga dengan Hailsham. Disana mereka mendapatkan pendidikan seni, ilmu pengetahuan dan olahraga. Tapi ada beberapa hal yang tak boleh mereka lakukan, seperti merokok, berhubungan seks, atau bertanya terlalu banyak tentang dunia luar. Pertanyaan yang muncul, kenapa mereka tidak boleh melakukannya? Setelah membacanya kalian akan mengerti.
"Kalian sudah diberitahu, tapi tak satu pun kalian benar-benar mengerti, dan aku berani bilang, beberapa senang membiarkannya seperti itu. Tapi aku tidak.Tak satu pun dari kalian akan pergi ke Amerika, tak satu pun dari kalian akan jadi bintang film. Dan takkan ada yang bekerja di supermarket. Hidup kalian sudah ditetapkan. Kalian akan jadi orang dewasa, lalu sebelum kalian menjadi tua, bahkan sebelum separuh baya, kalian akan mulai mendonasikan organ-organ vital kalian."
Mungkin dari kutipan diatas, kalian akan mengerti kenapa mereka dilarang melakukan beberapa hal seperti yang kuungkapkan diatas. Adilkah itu? Mereka bahkan tidak bisa memilih antara mau atau tidak untuk melakukan donasi organ-organ tsb. Apakah mereka terlalu kecil untuk mengambil keputusan? Aku pribadi merasa tidak begitu. Banyak anak kecil yang sudah bersikap dewasa diusia mereka yang masih muda, tapi toh di Hailsham mereka tidak memiliki hak untuk bersuara. Mereka hanya lebih banyak bertanya dalam hati.
Itulah yang dilakukan Kathy, salah satu anak di Hailsham, banyak bertanya, tapi tak berani mengungkapkannya, ia berteman baik dengan Ruth dan Tommy. Ruth yang suka memerintah didalam kelompoknya, Tommy yang selalu meledak-ledak ketika teman-temannya meledeknya. Dan Kathy, Kathy yang sesungguhnya menyukai Tommy tapi tak pernah bisa mengungkapkannya karena Ruth telah berpacaran dengan Tommy.
Ketika mereka sudah cukup dewasa untuk melakukan donasi, mereka pindah ke cottage, suatu ketika ada yang memberitahu Ruth bahwa mereka sepertinya melihat "sumber" atau "kemungkinan" Ruth. Sesudah melihat, rasa ingin percaya itu ada, tapi mereka sudah terlanjur dididik sejak kecil oleh segala kemungkinan itu. Bahwa itu tidaklah mungkin.
"Kita dibentuk dari sampah. Pecandu narkoba, pelacur, pemabuk, gelandangan. Tahanan, mungkin, selama mereka tidak sakit jiwa. Dari situ kita berasal. Kita semua tahu itu, jadi mengapa tidak menghadapinya saja?"Banyak yang berkata, kebanyakan orang hanya bisa melakukan dua sampai tiga donasi, jika kau berhasil mencapai donasi keempat, para dokter dan perawat akan memujimu dan itu menandakan bahwa kau telah sukses dalam misi hidupmu. Ketika kau melakukan donasi keempat ini, sesungguhnya kau takkan pernah tau apakah itu benar-benar berhasil atau tidak. Karena mungkin kau takkan bisa membuka matamu lagi sesudahnya.
Kematian itu sudah pasti hakikatnya. Tidak diragukan lagi bahwa semua orang akan mati suatu saat nanti. Bisa hari ini, besok atau kapan saja. Hanya Tuhan yang tahu. Hanya Tuhan yang punya kuasa. Orang-orang tidak menunggu kapan ajal menjemput, tapi sebaliknya, mereka hidup, bekerja, berinteraksi, melakukan hal-hal yang mereka sukai, dan mewujudkan mimpi-mimpi mereka. Tapi melihat mereka, Ruth, Tommy dan anak-anak Hailsham lainnya, mereka tidak punya kesempatan itu, mereka tidak memiliki mimpi-mimpi itu.
Sejak awal tujuan hidup mereka hanya satu, hidup sehat untuk menjadi pendonor yang baik. Miris. Tapi itulah yang mereka lakukan. Walau mengetahui bahwa hidup mereka adalah menjadi pendonor bagi orang lain, tapi mereka tidak takut, tidak lantas menyerah. Sebaliknya mereka berusaha menjadi pendonor yang baik.
Hidup ini tidak lepas dari kata cinta. Tapi cinta Tommy dan Kathy harus berakhir ketika Tommy memilih jalan lain
"Aku terus memikirkan tentang sungai ini, airnya mengalir sangat deras. Dan dua orang di dalam air, berusaha saling berpegangan, berpegangan seerat mungkin, tapi pada akhirnya mereka kewalahan, Arus terlalu kuat. Mereka terpaksa saling melepaskan, berpisah. Kupikir begitulah dengan kita. Sayang sekali,Kath, karena seumur hidup kita saling mencintai. Tapi pada akhirnya, kita tidak bisa terus bersama."
Buku yang sangat menyentuh. Membuka pandangan kita terhadap dunia yang kita sangka indah, tapi tak selamanya indah. Membuat kita banyak bertanya tapi hanya dengan mengalaminya kita baru bisa mendapatkan jawabannya. Recommended! :)
Aku sempet liat buku ini di TB tapi dari covernya keliatan kayak novel dewasa, jd ragu mw beli :P
ReplyDeletePenasaran nih
Kalau boleh tahu range usia para tokoh berapa ya? Termasuk novel dewasa atau remaja?
Setting tempat dmn ya? Secara aku liat nama pengarangnya orang Jepang, tapi nama tokoh dari barat.
Ow, too much question, sorry, I can't help it >.<
Akhir kata, welcome to #BBI :D
halo mba ^^ aku da visit n follow blognya. one word : KEREN! hehe.
ReplyDeleterange usianya sekitar 20-25tahun. itu pas mereka dewasa n siap buat donorin organ2 vital mereka.
kalo menurutku termasuk novel dewasa. soalnya cinta2 ala remajanya dikit banget. Trus yang diceritakan juga gak seputar sex walau ada menyinggung ttg sex hehe
Thanks a lot mba :*
enaknya panggil apa ya?^^
Well, so are you :D Ternyata uda ganti template yaa. Jadi makin clingkinclong. Hehe. Nice blog ^_^
ReplyDeleteOh gitu.. ternyata kategori dewasa ya. Termasuk novel tearjerkers macam My Sister's Keeper gitu ga ya? *mulai sangat tertarik*
Ah, panggil aja Oky. After all you're older than me oTL
lol. emangnya masi sekolah kah? ato uda kuliah? :)
ReplyDeletebtw kita sama2 virgo ^^ toss :D
iya, seperti My Sister's Keeper. (sesuatu yang engga seharusnya terjadi tapi toh terjadi juga)
ayo dibaca :)
btw, ini ada filmnya, tapi saranku si baca novelnya aja dulu, soalnya kalo kayak aku yg nntn filmnya duluan, semuanya hampir mirip sama buku. jadi no surprises anymore.
Uda kuliah, semester awal sih. Wah iya nih, aku baru sadar kita cuma beda sehari lho, aku tgl 18 :D
ReplyDeleteOh ya, ada filmnya juga? Judulnya apa?
wah. baru semester awal ya, klo aku uda semester akhir >.<" da tua nih uhuk uhuk.
ReplyDeleteada, judulnya sama kok Never Let Me Go :D
coba liat post ku dibawah, aku ada post ttg filmnya jg :)
masih jadi wishlistku nih, belum diobral ama Gramedia :(
ReplyDelete