Judul : Runaway Ran
Penulis : Mia Arsjad
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2013
Tebal : 368 hal
Sinopsis : Runaway Ran
Review :
Katrina selama ini selalu hidup berkecukupan, bahkan boleh dikatakan berlebihan. Setelah lulus S1, Katrina yang masih belum mau melepas masa - masa senangnya bersantai ria tanpa bekerja memutuskan untuk melanjutkan kuliah S2. Karena selalu mendapatkan suntikan dana dari orangtuanya, Katrina yang hobinya sehari - hari adalah berbelaja online tidak pernah menemukan kendala pada hobinya tersebut. Tidak sebelum ia mendapati bahwa ayahnya akan segera pensiun dini.
Itu berarti Katrina sudah tidak bisa dengan bebasnya berbelanja online lagi. Tapi bagimana lagi? Jika orang lain tergila - gila dengan drugs atau free sex, Katrina tak bisa hidup tanpa online shopping. Satu - satunya cara untuk tetap bisa berbelanja adalah Katrina harus mencari kerja paruh waktu.
Dengan bantuan temannya Alya, akhirnya Katrina mendapatkan pekerjaan menjadi asisten seorang komikus terkenal bernama J.F.Ran. Gajinya memang sangat memuaskan untuk ukuran part time job. Tapi belum genap sebulan Katrina bekerja, ia harus dipusingkan dengan watak bosnya yang jutek dan judes bukan main. Belum lagi setiap hari ia harus di hina-dina oleh pacarnya Ran, Viana yang posesifnya kelewat batas. Kira - kira Katrina tahan nggak yah bekerja dengan Ran?
Overall, enjoy banget baca buku ini. Well, kapan sih nggak enjoy baca bukunya Mia Arsjad? Dia salah satu penulis Indonesia yang aku suka cara nulisnya. Kalau diibaratkan sifat seseorang, mungkin cara menulis mbak Mia bisa dikategorikan easy going, sangat santai dan menghibur. Perihal ending yang dikatakan kurang pas, entah kenapa aku tidak setuju. Bagiku ending dan semua pelaksanaannya sudah bagus dan maksimal.
Moral lesson + kesimpulan :
1. Balas dendam tidak akan membuat kita menjadi orang yang lebih baik dari mereka yang buruk sifatnya. Keinginan untuk melihat mereka menderita dan sengsara akibat dendam kita hanya akan menunjukkan bahwa kita bahkan lebih buruk dan rendah dari mereka.
2. Cinta itu bukanlah busway. Kita nggak pernah tahu kapan jadwal kedatangannya, jadi kita nggak punya waktu untuk mempersiapkan hati kita. Cinta selalu datang dengan tiba - tiba. Kadang cinta itu datang dan menetap, kadang pula ia hanya singgah lalu pergi.
3. Gaya pacaran yang sehat adalah yang tidak berlebihan. Malam minggu mainnya ke rumah, bukan ke hotel. Jalan - jalannya ke mall, bukan ke kamar hotel, mesra tapi dalam batas wajar dan tidak melanggar moral dan norma - norma yang berlaku. You can called it old fashioned or whatever it is, but I'm proud being a virgin :)
Rating : 5/5
"Semua yang berlebihan itu nggak baik. Suara yang terlalu keras bisa bikin kita nggak menikmati. Makan terlalu banyak bisa bikin perut sakit. Cinta yang terlalu dalam bisa bikin kita takut melihat kenyataan."
Rating : 5/5