Saturday, June 3, 2017

Let's Fall In Love - Rina Suryakusuma


Judul : Let's Fall In Love
Penulis : Rina Suryakusuma
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal & Tahun Terbit : 296 hal; 15 Mei 2017
Sinopsis : Let's Fall In Love
Review :
Bagaimana rasanya hidup tapi tidak bisa melakukan hal yang kita sukai? atau dengan kata lain, kita hidup dengan melakukan hal - hal yang tidak membuat kita bahagia. Tapi sebaliknya, hal itu membuat orangtua kita bahagia. Dan kita terlalu menyayangi mereka untuk bilang 'tidak'. Atau kita terlalu takut mengecewakan mereka karena kerap dibandingkan dengan saudara kita yang menurut mereka selalu 'lebih baik' daripada kita? 
"Tapi lebih baik membuatnya kecewa sekarang daripada melakukan sesuatu yang tak membuatmu bahagia. Pada akhirnya, suatu saat di masa depanmu, kamu akan membenci dirimu sendiri kalau kamu tak melakukan apa - apa untuk pindah, untuk menyelamatkan dirimu di masa kini."
Hidup tidak selalu melulu tentang kita. Tapi ketahuilah bahwa sebelum membahagiakan orang lain, kita sendiri harus bahagia terlebih dahulu. Pernah dengar kan kata - kata ini,"Cintailah dirimu sendiri sebelum kamu mencintai orang lain." Florida Adinegoro bekerja sebagai analis keuangan di sebuah hotel terkenal. Apakah itu hobinya? Tidak sama sekali. Apakah itu yang diharapkan orangtuanya? Jelas iya. Passion Flo adalah di bidang pastry, tapi kegemarannya itu seolah tak tersentuh olehnya karena ketidaksukaan mamanya terhadap pekerjaan dapur yang dianggap kotor dan tidak pantas untuk keluarga Adinegoro yang ternama. 

Belum lagi Flo harus berpacaran dengan laki - laki yang meremehkannya, yang menganggap selera berpakaiannya aneh seperti kue ulang tahun anak balita. Menurut siapapun yang melihat situasi ini, pastilah menganggap Frans, pacar Flo sangat kasar dan tidak berpihak. Tapi bagi Flo, Frans adalah seseorang yang bisa ia banggakan kepada mamanya karena pekerjaannya yang tetap sebagai seorang dokter. 
"Karena kini kamu sudah tumbuh dewasa, dan sebagai orang dewasa hidup memang menyebalkan. Realita menyakitkan, yang jelas, mimpi selalu lebih indah. Yah, welcome to the adulthood, sist!"
Pekerjaannya sebagai analis keuangan membuat Flo harus berkutat dengan angka - angka. Bukan hanya Flo, saya pun akan mual jika setiap hari saya harus berhadapan dengan angka. Belum lagi Flo punya rekan kerja yang tidak menyukainya dan boss yang tidak percaya pada kemampuannya. Sebagai atasannya, Jonathan yakin kalau Flo tidak benar - benar menguasai bidang yang digelutinya sekarang. Tidak seperti Frans yang tidak menyukai gaya berpakaian Flo, bagi Jonathan, Flo itu unik. 

Saya cukup tertarik dengan isu yang diangkat oleh penulis yaitu tentang pencarian jati diri. Bagaimana seorang Flo hidup tertekan oleh dorongan ibunya agar tampil lebih baik dan tidak menjadi penyesalan keluarga, dimana kepentingan dan keinginannya selalu dikesampingkan dan bagaimana ia berjuang untuk membuktikan semua orang memiliki hak yang sama, tanpa terkecuali.

rating : 3.5/5


No comments:

Post a Comment