Monday, February 9, 2015

Koala Kumal - Raditya Dika


Judul : Koala Kumal
Penulis : Raditya Dika
Sinopsis : Koala Kumal (Goodreads)
Tahun : 2015
Tebal : 260hal
Review :

Never judge a book by its cover. But sometimes you just can't help it. Can you?
Well, hal itu yang pertama kali aku lakukan ketika aku memutuskan untuk membeli buku ini. Umm. Koreksi, itu hal kedua. Hal pertamanya adalah karena yang menulis Koala Kumal adalah Raditya Dika. Sebagai orang yang mengoleksi buku-buku terbitannya, aku merasa wajib untuk membeli buku ini. You see, betapa pentingnya punya "nama" di industri ini. 

Dan tahukah kamu bahwa seiring dengan begitu banyaknya terbitan karya anak dalam negeri dan betapa pentingnya untuk menjaga agar isi kantong tetap sehat, aku jadi lebih selektif dalam hal membeli buku. 

Faktor yang menentukan apakah aku akan membeli buku tersebut adalah :
1. Yang menulis buku itu adalah penulis yang kukenal (baca : aku sudah sering membaca novelnya)
2. Covernya terlihat begitu menarik
3. Sinopsisnya tidak menye-menye, tidak aneh dan membuat orang penasaran. 

Oh ya, tulisan - tulisan kecil dan buku tebal juga membuatku berpikir berpuluh-puluh kali sebelum aku memutuskan untuk membeli atau tidak.
Apakah aku akan membacanya? Apakah aku sanggup membacanya? Apakah otakku cukup prima untuk membacanya? Dan yang paling crucial saat ini adalah apakah aku punya waktu untuk membacanya? 

But thank God. Aku tidak mengalami kesulitan apa pun ketika membaca Koala Kumal. Kalau boleh disimpulkan, buku ini lebih sering membahas tentang cinta. Cinta yang tak terbalas, cinta yang mengkhianati, cinta yang tak pernah ada. 

Salah satu bab kumcer yang menarik perhatianku adalah Perempuan Tanpa Nama. Well, perempuannya bukannya lahir tanpa nama, tapi perempuan tanpa nama adalah perempuan - perempuan yang pernah singgah di hati Dika tanpa ia ketahui namanya. Semua pertemuan akan dilanjutkan dengan pertemuan - pertemuan lainnya jika kita berani memulai pembicaraan. Akan tetapi sering kali gengsi mengalahkan semuanya. "Masa aku duluan yang menyapa", "Bagaimana kalau dia tidak menghiraukanku?", "Aku bingung harus mulai darimana" Semua yang ada dipikiran kita terkadang bisa mengacaukan semuanya. Bagaimana kalau kita berhenti berpikir dan mencoba menyapa dengan kata "Hai" dan biarkan semuanya mengalir saja? Mungkin itu akan lebih baik. Seperti kata orang bijak,"You will never know if you never try."

Oh, dan Bab Aku Ketemu Orang Lain itu somehow menyakitkan hati. LDR adalah mimpi buruk bagi setiap pasangan. Siapa sih yang mau pacaran trus tiba - tiba harus pisah bukan dalam artian break up tapi beda jarak. Aku disini dan kamu disana. Pacaran via skype, BBM, Line. Who wants that kind of relationship? Yang ada ujung-ujungnya berakhir dengan perselingkuhan karena posisi digantikan oleh orang lain. T_T Tapi balik lagi ke pribadi masing - masing. Harus ada komitmen yang kuat dan rasa percaya terhadap masing - masing agar hubungan bisa berjalan dengan baik. Tak sedikit pasangan yang kutahu berhasil sukses dengan hubungan ini. Aku berdoa semoga hubungan mereka akan terus bertahan dan kokoh selamanya. 

Koala Kumal bukan cerita yang akan membuatmu berpikir keras. Terkadang kamu akan merasa konyol dengan ceritanya, bahkan takjub dengan beberapa hal. Tidak sampai membuatku ketawa terpingkal-pingkal, but I've learned your lesson, Dika. 


Rate : 3 of out 3


3 comments:

  1. Aku Ketemu Orang lain bikin gemes ya. Sudah berusaha setia, tapi yang di jauh malah... T.T

    Cerita yang paling nyesek menurutku adl Patah Hati Terhebat. *pukpuk temennya Radit*

    ReplyDelete
    Replies
    1. iahh Mas. sometimes ready to love means ready to take the risk to get hurt.>.<

      Delete