Monday, June 23, 2014

[Blog Tour] Review : People Like Us + GIVEAWAY

Judul : People Like Us
Penulis : Yosephine Monica
Penerbit : Penerbit Haru
Tahun : 2014
Tebal : 330 hal
Sinopsis : People Like Us
Review : 
"Aku akan mati. Kau juga akan mati. Kita semua akan mati. Hanya saja, kita tidak perlu bertaruh untuk tahu siapa yang akan mati lebih cepat." - Amy (pg58) 

Amelia Collins adalah gadis remaja biasa yang sangat suka menulis. Di sekolah ia tidak cukup populer untuk mendapatkan banyak teman, tapi banyak yang mengenalnya sebagai Amelia Collins yang menyukai Benjamin Miller.

Amy begitu panggilannya, bertemu dengan Ben pertama sekali di sebuah kursus musik yang didatangi mereka berdua. Beberapa kali Amy mencoba untuk menyapa, tapi Ben seakan tak pernah menyadari keberadaannya. Lalu suatu ketika Ben tak pernah lagi muncul di kursus itu. Beberapa tahun kemudian, Amy kembali bertemu dengannya di St. Paul High School. Disitulah sesungguhnya cerita Amy dan Ben dimulai.

Ben selalu merasa Amy menguntitnya. Tak pernah ia berniat sekalipun untuk menyapanya apalagi berteman dengannya. Namun berita tentang Amy mengidap penyakit kanker menggelitik hati kecilnya. Ditambah lagi dengan ajakan berbau sedikit paksaan dari Lana, teman baik Amy untuk menjenguk Amy dirumah sakit. Kunjungan Ben ke rumah sakit tempat Amy dirawat pun tak hanya berhenti disitu. Entah sejak kapan, mengunjungi Amy di rumah sakit adalah sebuah rutinitas yang ia lakukan setiap saat.


Ben mulai menemukan sosoknya sendiri ketika ia berbicara dengan Amy. Ia tak perlu menjadi siapa – siapa, ia hanya menjadi seorang Ben. Ben yang memiliki hobi menulis, Ben yang tidak akrab dengan adiknya Margaret, Ben yang masih sedih ketika mengingat ayahnya yang telah meninggal akibat kanker, dll. 


Bagiku pribadi, membaca buku membuka peluang kita untuk mengenal dunia lebih luas tanpa harus beranjak dari tempat duduk kita. Kita bisa duduk santai di cafe, minum secangkir kopi hangat dan larut dalam cerita yang disuguhkan oleh penulis. Pada setiap buku yang kita baca, pastilah ada pelajaran yang bisa dipetik daripadanya. Seperti kata orang bijak, disetiap perbuatan dan tindakan seseorang, pastilah ada alasan dibaliknya. Ketika kamu sudah membaca buku ini, tanpa harus berkata - kata pun, aku yakin didalam hati kecilmu akan berkata Amelia Collins adalah malaikat yang telah membuka pintu hatimu. 


Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari buku ini. Satu hal yang pasti, Amelia Collins mengajarkanku untuk tidak pernah berhenti berjuang. Amy mengajakku untuk melihat segala sesuatu dari sisi positifnya. Disaat ia butuh penghiburan oleh karena sakit yang ia derita, ia malah dengan tegarnya berusaha memberi kehidupan baru pada Ben. Amy juga mengajarkanku untuk lebih menghargai hidup. Menghargai setiap detik yang kita habiskan dengan siapa pun. Dan yang paling utama adalah, Amy berpesan pada kita semua, untuk belajar mencintai diri kita sendiri terlebih dahulu, baru dengan sendirinya orang lain akan mencintai kita. 


Meski mencoba menutupi benjolan dilehernya atau kepalanya yang kini sudah botak, Amy adalah pribadi yang lembut dan periang. Bukan hanya Ben yang merasa sangat beruntung bisa mengenal sosok Amy. Aku pun bersyukur bisa membaca buku ini dan mengenalnya. Ya, Amy memang begitu hebat. 

"Hanya karena kau punya banyak sekali kekurangan, bukan berarti kau tak layak dicintai." - Amy (pg.25)


Well sesuai dengan judul diatas, kali ini aku bukan hanya menyuguhkan sebuah review tapi juga giveaway yang bisa kamu ikuti dengan hadiah 2 buku karya Andry Setiawan berjudul Then I Hate You So juga 2 sampul buku People Like Us dari Emerald Green Label. Giveaway ini akan berlangsung terhitung tanggal 23 - 30 Juni 2014. Syaratnya cukup mudah. Kamu cukup mengikuti beberapa syarat dibawah ini : 

1. Tinggalkan jejak komenmu di post ini dengan menjawab pertanyaanku : 
"Bagaimana kamu menyikapi sebuah kehilangan? (dalam artian teman dekat, saudara, atau keluarga kamu meninggal dunia)"
Jangan lupa ketika meninggalkan komentarmu, cantumkan juga alamat email dan akun twittermu ya!

2. Follow akun twitter penerbit haru di @penerbitharu dan like fanpage Penerbit Haru di FB.
3. Sharing is caring. Sebarkan info mengenai giveaway ini di twitter kamu, jangan lupa mention @OceMei dan @penerbitharu disetiap tweet yang kamu sebar ya :) 

Ingat, Giveaway ini hanya berlangsung satu pekan. Pemenang akan diumumkan paling lambat tanggal 1 Juli 2014. 


KUIS FINALE 


Selain giveaway diatas, kamu punya kesempatan untuk mendapatkan tambahan hadiah lainnya. Caranya cukup mudah, akan ada huruf - huruf acak yang ditinggalkan oleh para blogger Blog Tour People Like Us. Kamu cukup mampir ke blog - blog yang tertera dibawah ini dan mengumpulkan setiap kepingan huruf dan membentuknya menjadi sebuah kata atau lebih. Berikut hadiahnya : 

1. Paket buku Haru
2. IPad Cover People Like Us dari Emerald Green Label.
3. Tote Bag dari Emerald Green Label 

Nah, biar nggak ketinggalan keseruan Blog Tour People Like Us ini, berikut adalah list tanggal post tebak hurufnya. 



16 Juni 2014 : Zelie Petronella @Book-Admirer
17 Juni 2014 : Stefanie Sugia Bookie-Looker
18 Juni 2014 : Luckty @Luckty Si Pustakawin
19 Juni 2014 : Non Inge Bacaan Inge
20 Juni 2014 : Ira Elvira @Ira Membaca
21 Juni 2014 : Atria Dewi Sartika @My Little Library
22 Juni 2014 : Siti Robiah A'dawiyah @Review Siro
23 Juni : OceMei @OceMei's Little World
24 Juni 2014 : Ratri Anugrah Sari @The Awesome Nerd
25 Juni 2014 : Oky Septya @Kumpulan Sinopsis Dan Buku
26 Juni 2014 : Ask Author - Stefanie Sugia  @Bookie-Looker
27 Juni 2018 : Ask Author - Ira Elvira @Ira Membaca
28 Juni 2014 : Ask Author - Ratri Anugrah Sari @The Awesome Nerd






48 comments:

  1. Menyikap Kehilangan? Saya akan sedih banget, itu pasti. Tapi kesedihan tidak akan membuat semuanya kembali semula. Yang pertama harus dilakukan adalah menata hati menerima kehilangan itu dengan ikhlas. Tidak ada manusia yang tidak melewati kematian. Termasuk diri sendiri. Hanya tinggal menunggu waktu saja. Lalu setelah ikhlas, saya akan membawa mereka alam doa. Ini yang paling bisa banget dan gampang dilakukan. Ingat, Tuhan tidak tidur dan Tuhan mendengar doa siapa pun. Saya akan mendoakan agar Allah memberi kelapangan bagi dia di kuburannya. Dan semoga Allah berkenan memberikan surga buatnya. Amin.

    Terima kasih buat GA-nya. Jadi mengingatkan membawa yang sudah tiada dalam doa.

    Nama: Hapudin
    Twitter: @adindilla
    Email: hapudincreative@gmail.com
    Kota: Cirebon

    ReplyDelete
  2. Aku akan menyikapi kehilangan dengan menyerahkan semuanya pada Allah. Tentu tidak akan ada orang yang tak sedih jika mengalami kehilangan. Tapi, kita harus percaya, ada maksud di setiap rencana Allah. Ada pelajaran yang Allah berikan di setiap kejadian yang telah terjadi pada kita. Pertemuan, perpisahan, dan kehilangan, semuanya sudah Allah tuliskan di lauhul mahfudz jauh sebelum kita dilahirkan ke dunia. Karena itu, kita tidak boleh menyesali apa pun yang terjadi pada kita. Termasuk menyesali sebuah kehilangan. Mungkin itu memang yang terbaik untuk kita. Menangis itu manusiawi saat kita mengalami kehilangan. Tapi, jangan berlebihan. Ada baiknya, kita malah mendo'akan mereka yang telah meninggalkan kita agar selalu mendapat limpahan rahmat dari-Nya. Dan dari kehilangan, Allah akan mengajari kita untuk selalu menghargai dan menyayangi orang lain ketika ia masih di sisi kita.

    Terima kasih untuk giveaway-nya, Kak... :)

    E-mail : maulida.rin@gmail.com
    Twitter : @Rinchan34

    ReplyDelete
  3. Menyikapi kehilangan ?
    - Di setiap pertemuan pasti ada perpisahan , Makhluk yang Hidup pasti akan Mati walau pun waktunya ber beda- beda tapi intinya tetap sama semua AKAN MATI . Kematian itu tidak ada yang tahu , Setiap waktu kita harus siap dengan apa yang terjadi nantinya . Ini adalah cara aku menyikapi kehilangan yaitu dengan Siap dan Ikhlas terhadap kehilangan , walau menyakitkan . Tapi sebener nya lebih menyakitkan jika kita tidak mengikhlas kannya . Siap , Ikhlas , Dan tidak berlarut dalam kesedihan itu cara ku .

    Email : aditayulinda9jhs@gmail.com
    Twitter : @AditaYulG_


    Terima Kasih

    ReplyDelete
  4. Bagaimana menghadapi kehilangan? Yang Pasti sedih ya tapi se sedih" nya itu aku gk mau kehidupanku terganggu karena kesedihan itu aku selalu menanamkan pada diriku aku boleh bersedih tp tidak untuk seterusnya karena jk kita bersedih orang" yg meninggalkan kita pun jd tidak tenang dikehidupannya yg baru . Dan menurutku cara terbaik untuk menghilangkan rasa sedih adalah Berserah diri kepada Allah dan mencoba Ikhlas karena dengan begitu hati jadi lebih tenang. Ketika aku bersedih karena kehilangan mereka aku ingat kata- kata ini " Bayi menangis ketika orang-orang disekitarnya tersenyum, dan org meninggal tersenyum ketika org org disekitarnya menangis " aku yakin mereka akan memperoleh kehidupan yang jauh lebih baik jadi untuk apa kita sedih. Yakinlah bahwa Allah memberikan yg terbaik bahi umatNya jadi yakini saja perpisahan ini juga Hal yg terbaik bagi kita dan tentu saja bagi mereka yg meninggalkan kita . Dan hal terbaik adalah mendoakan mereka agar mereka bisa masuk Surga-Nya.

    email : arum.okta12@gmail.com
    twitter @okta_s3233pm

    ReplyDelete
  5. Bagaimana menghadapi kehilangan? Yang Pasti sedih ya tapi se sedih" nya itu aku gk mau kehidupanku terganggu karena kesedihan itu aku selalu menanamkan pada diriku aku boleh bersedih tp tidak untuk seterusnya karena jk kita bersedih orang" yg meninggalkan kita pun jd tidak tenang dikehidupannya yg baru . Dan menurutku cara terbaik untuk menghilangkan rasa sedih adalah Berserah diri kepada Allah dan mencoba Ikhlas karena dengan begitu hati jadi lebih tenang. Ketika aku bersedih karena kehilangan mereka aku ingat kata- kata ini " Bayi menangis ketika orang-orang disekitarnya tersenyum, dan org meninggal tersenyum ketika org org disekitarnya menangis " aku yakin mereka akan memperoleh kehidupan yang jauh lebih baik jadi untuk apa kita sedih. Yakinlah bahwa Allah memberikan yg terbaik bahi umatNya jadi yakini saja perpisahan ini juga Hal yg terbaik bagi kita dan tentu saja bagi mereka yg meninggalkan kita . Dan hal terbaik adalah mendoakan mereka agar mereka bisa masuk Surga-Nya.

    email : arum.okta12@gmail.com
    twitter @okta_s3233pm

    ReplyDelete
  6. Jawaban :
    Sedih tak terkira, mencoba tegar tapi hati tak kuasa terasa perih jk mengingat kenangan yg prnh trjdi. Tp aq slalu berusahan utk tdk lama larut dlm ksedihan, aku blh bersedih, tp tdk blh selamanya, bhwa di setiap prtemuan psti ada perpisahan, itulah salah satu siklus kehidupan & pelajaran yg dpt diperoleh adl agr setiap org dpt ikhlas melepas seseorg dlm hidupnya. Kata pak Mario teguh “Sedihmu tdk blh trllu lama dr bahagiamu.” Bahwa sbg manusia, hdp tak akn brhenti hanya krn salah 1 dr org terdekat kita tiada. “ini hidupmu, berbahagialah!” bahwa kita berhak berbahagia, tdk larut dlm kesedihan & membiarkan perasaan tsb menelan jiwa kita hingga kita jd terpuruk, jk kita rindu, kita msh bs mengirimnya doa berisi apa sj yg kita pikirkan tentangnya. Setiap manusia memiliki jln hidupnya sndiri, dg kehilangan seseorang, aku hrs bertanggung jwb dg hidupku, aku hrs meneruskan & berjuang utk melanjutkan episode hidupku, agar ketika dtg waktuku, aku tdk meninggalkan dunia dg sia2.

    Twitter : @RianiJauzaa
    Email : nuriyanni@gmail.com

    ReplyDelete
  7. link share : https://twitter.com/Litaa_FAN/status/480866276290473985
    email : yangchen85@yahoo.com
    Twitter : @Litaa_FAN

    Pastinya sedih apalagi orang terdekat kita karna pasti kita teringat momen saat bersama mereka.. Mungkin pertama pertama menangis dan menyalahkan kejadian .. Tapi itu semua tidak bisa berulang ulang karna itu tidak dpt mengubah keadaan dan bikin capek kan ..
    Jadi aku memtuskan untuk pasrah dan terus jalani kehidupan dengan semangat.. Karna semua udah diatur sama Tuhan .. karna Dia tau yg terbaik untuk kita..

    ReplyDelete
  8. Dalam menyikapi kehilangan,menurutku semuanya butuh proses.Mungkin saat-saat pertama kali merasakan kehilangan,aku bakal nangis sesenggukan dan merenung mengingat kenangan yang pernah dilalui bersama.Menurutku ini hal yang wajar.
    Tapi dalam hidupku,aku juga punya prinsip "Life must go on".Banyak hal yang harus aku lakukan kedepannya.Intinya dalam hal menyikapi kehilangan,aku akan mensugiestikan diriku bahwa mereka -- orang-orang yang kukasihi -- hanyalah titipan Tuhan,begitu juga dengan diriku.Aku juga berpikir,jika aku terus menerus dalam keadaan berduka,orang yang kutangisi dan meninggalkanku pasti juga ga ingin ngeliat aku jadi kayak gini.Karena itulah aku berpikir bahwa pengaruh sugiesti sangat bermanfaat dalam hal seperti ini.

    Email : rizki_oktavia@ymail.com
    twitter : @rizKorea

    ReplyDelete
  9. email : farahfahma179@gmail.com
    Twitter : @FarrMaSi

    tak hanya sekolah yg ada ujiannya, hidup pun pasti ada ujiannya. ketika kita kehilangan seseorang, itu menjadi ujian bagi kita. meskipun sedih, aku harus ikhlas terhadap musibah tersebut. aku harus sabar dan tetap tegar. ambil hikmah dari musibah tersebut. dan serahkan semuanya pada tuhan yang maha esa. mungkin itu sikap saya ketika menyikapi kehilangan ^^

    ReplyDelete
  10. Email: adindaputri29@yahoo.com/ putri149@gmail.com
    Twitter: @Adindaputri29D
    Link share: https://twitter.com/Adindaputri29D/status/480906567349325824

    Memang tiada manusia yang dapat hidup abadi kecuali penciptanya. Kalau aku sihh, sabar saja menghadapinya jika ada seseorang yg paling kusayangi itu dipanggil oleh Yang Maha Kuasa. Walaupun begitu yg penting teruskan hidup saja daripada meratapi mereka yg telah tiada dengan penuh rasa duka. Ditambah mendoakan mereka, semoga amal mereka diterima disisi-Nya.
    Ya pokoknya jalani dengan prinsip "Life Must Go On".
    Terimakasih giveawaynya ya kak...
    Please dimenangin yaa kak.... menangin.... (gigit bibir)

    ReplyDelete
  11. Kehilangan memang membawa luka,tapi harus dihadapi dengan tabah. Pasti akan merasa sedih sekali,tapi seiring berjalannya waktu,yang teringat pasti kenangannya. Bagaimanapun juga, sosok orang yang dekat dengan kita tersebut tidak hilang di hati kita, tetap ada di sana selamanya. Selain itu, Tuhan pasti telah mengatur yang terbaik. Kita sebagai manusia tidak bisa menuntut mengapa dan mengapa? Karena kita berkewajiban menjalani hidup ini dengan sebaik mungkin. Di balik kesedihan yang luar biasa, pasti akan ada rasa kebahagiaan yang luar biasa. Misalnya, setelah kehilangan kita menjadi lebih dekat dengan Tuhan ataupun menyadari bahwa hidup itu singkat dan tak terduga.Hidup tidak bisa dinilai dari panjang/pendeknya masa hidup kita, tapi hidup dinilai dari intinya,bagaimana kita mengisi hidup kita dengan hal yang berguna ^.^

    E-mail : siscawiryawan@ymail.com
    Twitter : @siscacook
    FB : Sisca Wiryawan

    Trims bnyk =)

    ReplyDelete
  12. "Bagaimana kamu menyikapi sebuah kehilangan? (dalam artian teman dekat, saudara, atau keluarga kamu meninggal dunia)"

    Jawabanku:
    Hidup ini adil. Ada saatnya bertemu, dan pasti ada saatnya kehilangan. hanya saja, kita tidak tahu kapan kita akan kehilangan. jujur, selama ini, aku belum pernah yang namanya merasakan kehilangan keluarga. aku juga belum pernah ngerasain orang terdekatku meninggal. pernah sekali, tapi dia itu mantan pacar. hm, kalau andaikata nih, ya, aku bener-bener kehilangan, aku pasti sedih. aku pasti marah sama Tuhan. aku pasti belum bisa nerima keadaan. dan disinilah, sebenarnya aku sangat membutuhkan Tuhan. Tuhan tahu, mana yang terbaik untuk kita.dan aku yakin, Tuhan pasti mengirimkan seseorang untuk menenangkan aku. untuk membantuku menyelesaikannya. kenapa butuh bantuan? karena aku tahu, aku gak mampu untuk bangkit sendiri. aku masih terlalu rapuh untuk berdiri sendiri di dalam keterpurukan. setelah aku bisa menerima semuanya, aku pasti bakal sering-sering berdoa untuk seseorang yg telah meninggal itu. aku juga mulai mengingat, apa saja keinginan dari orang itu, yang belum aku penuhi. dan aku bakal memenuhinya meskipun sebenarnya sudah terlambat.
    Thankies :)

    twitter: @FSiskaaa_
    email: andesidabf@gmail.com
    link share: https://twitter.com/FSiskaaa_/status/480919160268939264

    ReplyDelete
  13. nama : ayun susanti
    email : ayunsusanti.yuna@gmail.com
    twitter : @yunay1107
    facebook : Yuna Lazuardi Lockhart

    Kehilangan, ya ? Bicara soal kehilangan itu pasti tidak lepas dari perginya orang yang sangat kita sayangi dari hidup kita, untuk selama-lamanya.

    Kalau aku sendiri menyikapi kehilangan itu dengan kemandirian. Lho ? Apa hubungannya ? Aku itu tipe orang yang nggak suka menunjukan perasaanku secara gamblang (langsung) di hadapan orang lain. Mungkin bisa dibilang aku ini pribadi yang agak 'introvert', So, aku harus menyanggupi dan menyikapi suatu kehilangan dengan kemandirian.

    Untuk aku, kehilangan seseorang itu sama dengan kehilangan semua yang ada pada diri orang tersebut. Contohnya saja : Ketika kita kehilangan orang tua (ibu/ayah/keduanya), maka otomatis kita juga akan kehilangan kasih sayang mereka, pelukan hangat mereka, senyuman mereka, suara mereka, bahkan omelan mereka. Atau ketika kita kehilangan seorang teman, kita pasti akan kehilangan momen2 berharga yang biasanya dilewati bersama.

    Jadi, dengan kemandirian itu aku akan berusaha menghilangkan ketergantunganku pada mereka. Misalnya, jika biasanya ada ibuku yang membuatkan sarapan, aku harus mulai bisa membuat sarapanku sendiri. atau jika biasanya aku pergi ke sekolah dengan sahabat karibku, aku harus membiasakan diri tanpanya lagi. Semuanya sendiri. Tapi itu tidak berarti aku melupakannya. Aku pasti akan selalu mengingat mereka. Orang-orang itu pasti akan selalu hidup di dalam hatiku :)

    Lalu, langkah kedua setelah aku bisa mengatasi kemandirianku, aku akan membuka hatiku untuk orang-orang baru, yang mungkin akan mengisi hariku dengan kegembiraan. Tapi, tetap tidak ada orang yang sama di dunia ini. Jadi orang2 yang telah pergi itu tetap dalam ingatan. Mirip, bukan berarti sama ^^

    ReplyDelete
  14. Dalam menyikapi kehilangan aku tak tau harus berbuat apa saat itu terjadi . Kehilangan itu dalam artian tidak harus kepada orang yang hidup melainkan kepada benda mati atau jasa / penghargaan itu bisa disebut kehilangan . Selama kita hidup sampai sekarang pasti ada kehilangan . Karena setiap yang datang pasti pergi , setiap yang hidup pasti matii , jika ada 'hello' pasti ada 'goodbye' . Dan pastinya ketika kehilangan pasti ada penyesalan . Jujur itu merupakan pengalamn tersendiri . Setiap kehilangan seseorang aku pasti akan menyesal mengapa aku dulu tak berbuat baik kepadanya , meminta maaf atau berbuat sesuatu yang berharga dengan dirinya agar ia bisa pergi dengan tenang dan bahagia . Menangis ? Itu lumrah . Setiap orang mengalaminya baik secara terang2an maupun dalam diam . Apalagi kehilangan orang yg paling berharga . Tapi hidup bukan untuk menangis bukan ? Ada baiknya kita merubah dan memperbaikinya untuk masa yang akan datang . Hidup itu bukan air yang mengalir . Kita harus punya tujuan . Supaya kita tak kehilangan kembali di masa depan . Kehilangan akan tanda penghargaan atau sebuah peringkat itu juga bisa disebut kehilangan , malu , menyesal , menyalahkan diri sendiri bahkan orang lain sering kita lakukan . Tapi kehilangan itu tak bisa ditahan , yang berlalu tetaplah berlalu . Semua orang punya kenangan pahit akan kehilangan .. Apapun itu . Jadi dalam menyikapi kehilangan sebaiknya mengintropeksi diri jika kehilangan itu mencakup benda mati dan mendoakan untuk benda hidup . Menyesal boleh tapi tak ada gunanya karena menyesal selalu datang kemudian . :)

    Nama : sandra febry adriani
    Twitter : @sandra129499os
    Email : littlesaengie@gmail.com

    ReplyDelete
  15. Biasa aja, kalo terlalu dipikirin juga bikin stress doang. Ya ada kalanya sih sedih tapi berusaha untuk ngga masukin hati jadi terpengaruh, mending pikirin yang lebih penting untuk ke depannya. Lagian kehilangan itu hal yang biasa, karena setiap manusia pasti akan berakhir kematian, kan? walaupun setiap kehilangan ngga berarti kematian.

    thanks
    Arfina Tiara Dewi
    arfina.tiara123@gmail.com
    @ipinkaramel
    fb : Arfina Tiara

    ReplyDelete
  16. Bismillah.. ikutan :3

    Pertanyaan: "Bagaimana kamu menyikapi sebuah kehilangan? (dalam artian teman dekat, saudara, atau keluarga kamu meninggal dunia)"

    Jawab: ._. Waktu itu kakek saya meninggal, tp karena kakek di Bandung, dan saya di Bali, jadi saya tau berita lewat seminggu. rasanya ga karuan mau dibilang berduka ga terlalu, dibilang sedih ga terlalu, dibilang kesel ga terlalu. mungkin karena saya ga liat langsung kepergian kakek saya jadinya ga ngerespon dengan parah. sampe sekarang ga kerasa kalo kakek uda gak ada, beliau kakek yg deket bgt sama saya.
    kakak kandungku jg uda meninggal tp aku masih kecil sekali. saya jg ga inget mukanya. aku jd anak tunggal :|
    temenku juga ada yg meninggal. dia orangnya baik, tp saya jg gak jenguk saat penguburannya.
    tapi saya blm pernah merasakan kehilangan secara langsung ._. maksud saya melihat langsung saat terakhir orang itu. saya gatau kalo saya bakal ngeliat langsung reaksi saya bakal seperti apa. tapi saya berdoa semoga saya ga nangis. siapapun yang saya saksikan. saya mau saya tegar agar yang sedang melalui masa sulit itu juga ikut tegar. menuntunnya agar tidak terlalu merasakan sakit yang luar biasa. saya akan sangat senang dapat menggenggam tangan orang itu. saya harap itu momen termanis saya dan orang itu. saya gak mau nangisin orang itu setelah benar-benar pergi. justru saya akan selalu menyebut namanya sambil berkata aku akan melakukan ini, aku akan tunjukkan kalau aku bisa, janji.
    mungkin kadang saya akan nangis sambil berdoa kepada Tuhan. berharap orang yang tak ada disampingku mengingatku, memaafkan segala kesalahanku. tapi saya juga janji saya hanya akan melakukannya sekali. seperti kata Alm. Kakek saya : jangan cengeng.
    walaupun setelah itu saya msh cengeng :D dan setiap masalah yg saya lalui akan bikin saya nangis, saya selalu minta maaf sama kakek. karena saya ga bisa nurutin kemauannya. habis gimana dong Kek, kesel banget, airmatanya gak mau diem sihhh maaf ya :( *berlinang lagi*
    kakek emang tau saya cengeng jadi Beliau ngmg gt di usia saya yg masih kecil. sekitar kelas 2 SD mungkin :D dan sampe sekarang ga keitung berapa kali saya nangis XD
    saya yakin tiap orang yang pergi pasti setidaknya pernah mengatakan sesuatu pada saya, dan saya harap saya gak bakal lupa kata-kata mereka. yahh dengan kata lain... saya masih hidup untuk memperjuangkan angan mereka. jadi saya akan hidup dengan baik, kalo saya nangis bukan berarti saya gak kuat ya... saya kuat dengan bantuan Kalian darisana :) Terimakasih sekali :D
    Kalo kakak gak nanyain hal ini mungkin saya gatau gimana cara ngerangkai kata biar Alm. keluarga dan kerabat saya tau gimana perasaan saya :D makasih kakak :*

    Nama: Ade Aprilia
    e-mail: adephia119@gmail.com
    twitter: @Dephiil119
    fb: Dephil Phia
    link share: https://twitter.com/Dephiil119/status/480939761729667072

    Sekian, Wassalam :)

    ReplyDelete
  17. Nama : nurul mutmainnah Jamil
    Email : jamilnurul77@gmail.com
    twitter : @MutmainnahJ

    Pertanyaan: "Bagaimana kamu menyikapi sebuah kehilangan? (dalam artian teman dekat, saudara, atau keluarga kamu meninggal dunia)"

    Jawaban :
    jika seseorang meninggalkanku, jika seseorang itu sangat berharga untuk aku. akupasti akan mengalami rasa kehilangan yang teramat sangat. pasti kita akan merasa sedih. namun, meskipun sedih, kita harus terus melanjutkan hidup meskipun sedih karena ditinggalkan,
    karena setiap orang yang meninggalkan kita, meskipun mereka tidak ingin dilupakan, namun tetap saja mereka ingin kita melanjutkan hidup, dan terus mengenang kenangan indah bersama mereka.

    link share:
    https://twitter.com/MutmainnahJ/status/480982228646629376

    ReplyDelete
  18. Nama : Ken Astri D.
    Email : ken.orion91@gmail.com
    Twitter : @orion____
    Link share : https://twitter.com/orion____/status/480985350936870912

    Q : Bagaimana kamu menyikapi sebuah kehilangan? (dalam artian teman dekat, saudara, atau keluarga kamu meninggal dunia)
    A : Apa yang kita miliki di dunia ini, sesungguhnya hanyalah titipan dari Tuhan. Maka dari itu ada banyak ungkapan agar kita tidak terlalu fanatik untuk mencintai apapun yang dititipkan Tuhan, baik itu barang atau orang. Namun apa mau dikata, kita hanyalah manusia dan kadang perasaan sayang dan takut kehilangan itu muncul jika kita sudah merasa aman, nyaman, dan bahagia di samping orang-orang tertentu (apalagi orangtua), dan kehilangan mereka akan menjadi hal yang paling berat untuk dikompromi.

    Namun sekali lagi, apa yang kita miliki sejatinya hanya titipan Tuhan. Jadi jika memang suatu hari nanti saya kehilangan seseorang yang sangat berharga, saya (meski berat) akan merelakannya. Mempercayai bahwa setiap pertemuan dan perpisahan yang kita alami adalah sebuah pembelajaran yang dikirimkan Tuhan, dan tentu sudah menjadi keputusanNYA yang terbaik.

    Sakit dan pilu itu pasti. Tapi jangan hanya karena hal itu kita terpuruk dan berhenti berjuang, karena orang-orang baru pun sudah disediakan Tuhan. DIA tidak akan membiarkan kita sendirian :')

    Sekian~~
    Terimakasih giveaway nya, Kak :)

    ReplyDelete
  19. Pertanyaan: Bagaimana kamu menyikapi sebuah kehilangan? (dalam artian teman dekat, saudara, atau keluarga kamu meninggal dunia)

    Jawaban: Pastinya sedih tapi sedih merupakan sifat alami manusia yang tidak dapat dipisahkan dari perasaan mereka. Karena manusia memang ditakdirkan mempunyai sejuta rasa untuk mengekspresikan apa yang sedang dirasakannya. Namun saat kehilangan menimpa, hal pertama yang harus dipikirkan manusia adalah apa yang hilang sekarang dulu adalah sesuatu yang tidak dimilikinya. Dari nol kembali ke nol, dari Allah SWT kembali ke Allah SWT lagi. Maka kita sebagai manusia harus mengikhlaskannya. Karena apa yang kita punya sekarang semua hanya titipan pemilik-Nya. Saat pemilik-Nya mengambilnya maka kita tidak boleh menyalahkannya. Bercermin pada tukang parkir, mereka mempunyai banyak mobil mewah namun tidak pernah merasa sombong, karena dia tau semua mobil itu hanya titipan. Saat pemiliknya datang, tukang parkir justru mempersilahkan pemiliknya untuk mengambil mobilnya. Hal selanjutnya yang harus dipikirkan manusia ketika kehilangan adalah percaya bahwa akan ada ganti yang lebih baik dari apa yang sudah diambil sebelumnya. Allah SWT Maha Kaya, jika ada yang diambildari kita padahal kita sudah bersusah payah mendapatkannya, Dia pasti menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik lagi karena Dia merasa apa yang sudah dicapai tidak sebanding dengan pengorbanan yang telah dikeluarkan oleh manusia. Hal terakhir yang harus dipikirkan manusia adalah bahwa Allah SWT sedang memberi ujian kepada kita, untuk menguji seberapa besar keimanan kita kepada-Nya. Jika kita tetap ikhlas dan bertawakal kepadanya, Insyaallah akan ada ganti yang lebih baik lagi.

    Nama: Aubrey Biancanitta
    Twitter: @biancanitta

    ReplyDelete
  20. "Bagaimana kamu menyikapi sebuah kehilangan"

    karena dian ga mau terlalu mendramatis suatu peristiwa kayak di film atau novel, jadi sebisa mungkin dian berpikir realistis. kehilangan disini bisa berarti orang itu ninggalin kita dan ga akan kembali atau bisa juga karena dia meninggal. kalo yang ninggalin kayak gitu, misalnya temen deh ya, berpikir aja kalo selama kita terbuka sama orang lain, pasti kita tetep bisa bergaul dan menambah teman. temen ga dia aja kok, masih banyak. tapi kalo yang kayak kasus meninggal gitu, apalagi orang tua atau keluarga, pastinya dian ngerasain sedih. tapi ya ga sampe berlarut juga lah. hidup masih panjang, dan toh semua orang pasti akan meninggal.

    jadi, intinya dian menyikapinya dengan realistis. orang yang meniggal ga mungkin bisa hidup lagi dan orang yang ninggalin kita pasti punya alasan tersendiri kenapa dia ninggalin kita. bisa karena sifat kita yang ngeselin, atau karena kita ga cocok satu sama lain. bisa juga karena emang itu udah tuntutan bagi dia untuk ninggalin kita. ya walaupun ga bisa munafik juga kalo pasti ada rasa sedih bahkan bisa sampe nangis gitu. hidup cuma dua kali, dan yang pertama ini ga abadi. hidup udah ada Tuhan yang ngatur, jadi dibawa enjoy aja ngejalaninnya.

    Nama: Dian Triafani
    E-mail: diantrf@gmail.com
    Twitter: @diantrf
    Link: https://twitter.com/diantrf/status/481033098147008513

    *oh iya kak, dian ga punya fb jadi ga bisa like fanpagenya. mohon pengertiannya ^^*

    ReplyDelete
  21. Nama “ Muhsinatud Diyanah
    Email : diyanarkyu@gmai.com
    Twitter : @diyan402
    Share link : https://twitter.com/diyan402/status/481047477710106624

    안녕하세요 ... wish me luck amin O:-)
    "Bagaimana kamu menyikapi sebuah kehilangan? (dalam artian teman dekat, saudara, atau keluarga kamu meninggal dunia)"
    Sedih sudah pasti iya, tetapi bukankah di dunia ini tidak ada yang abadi? Allah adalah Yang Mempunyai segala yang kita miliki, termasuk diri kita sendiri dan orang-orang terdekat kita. Bila Sang Pemilik itu, sesuai dengan kebijaksanaan-Nya yang tak ada batasnya, menganggap tepat untuk mengambil sesuatu dari kita, kita tak punya alasan untuk berkeluh-kesah atau mengerutu. ketika kita di tinggal orang terdekat kita lebih baik kita mendo’akannya agar ia di tempatkan di tempat terbaik

    감사합니다 ... atas givewaynya.wish me luck amin

    ReplyDelete
  22. tentu saja aku tidak akan menyikapinya dengan tangisan meraung-raung selama berbulan-bulan. menangis boleh aja, tapi jangan lama-lama. seperti kata Amy, hidup harus terus berjalan karena toh orang yang meninggalkan kita juga tidak ingin kita terus meratapinya. ^^

    e-mail: phelinafelim@gmail.com
    twitter: @phelinafelim

    ReplyDelete
  23. Kak, pertanyaan serem deh.
    Aku bingung jawabnya. Selama ini sih awalnya diam dulu, mikir dulu "ini beneran?", begitu udah connect, nangis tapi sebatas air mata atau sedikit sesesugakan. Lalu, yang bisa kulakukan hanya mendoakan. Kalau terlalu lama meratap, mereka gak tenang di sana. Itu kasus kehilangan karena meninggal.
    Berikutnya kehilangan karena perpisahan. Karena udah terlalu sering pindah-pindah tempat tinggal, aku jadi sering berpisah dengan teman-teman, jadinya udah kebal. Hehe. Apalagi dulu teman-temanku belum punya telepon, apalagi internet. Mau surat-suratan juga kantor pos jauh. Paling juga sekarang suka browsing nama mereka, berharap nemu akun socmed mereka. Eh, tapi ada beberapa yang ketemu loh.
    Nah, kalau kehilangan karena pertengkaran, aku akan berusaha mencegahnya. Kalau aku beneran berantem, mending aku ngalah. Biarin kehilangan harga diri, daripada kehilangan orang yang berarti. Kalau aku gak tau penyebabnya dan orang itu tau-tau ngediemin aku, aku akan cari tau penyebabnya dan mengklarifikasi.

    @FifNoor
    56mazaya@gmail.com

    ReplyDelete
  24. Twitter : @aii_vitri
    E-mail : lani.vitri@gmail.com

    Berat pertanyaannya. sebuah kehilangan, orang terdekat. kita diperbolehkan bersedih dan menangis saat kehilangan seorang yang kita sayangi. yang tidak boleh adalah meratapi hingga keluar kata-kata hujatan pada takdir-Nya. bagi yang telah meninggalkan kita lebih dulu, berarti ini mengingatkan kita bahwa hidup itu fana, nggak abadi. bahwa dia hanya "pinjaman" dari-Nya, bukan hak milik kita. suatu saat "pinjaman" itu diambil kembali oleh pemiliknya, kita harus ikhlas. doa, ikhlas, itu yang bisa kita lakukan. dan semoga kepergiannya bisa membuat kita jadi manusia yang lebih baik.

    ReplyDelete
  25. twitter: @biondyalfian
    email: biondyalfian[at]yahoo[dot]com
    share: https://twitter.com/biondyalfian/status/481280890530586626

    wah, pertanyaan yang berat. Saya rasa sih, kalau mengalami kehilangan, saya pasti melewati 5 fase kesedihan. Penolakan, marah, tawar-menawar, depresi, lalu penerimaan. Sama seperti orang kebanyakan sih. Cuma tidak tahu butuh berapa lama untuk melewati semua fase itu.

    ReplyDelete
  26. Bagaimana kamu menyikapi sebuah kehilangan?

    Kehilangan karena kematian, belum lama ini saya mengalaminya. Ayah saya tercinta telah berpulang untuk selama-lamanya. Saya sadar sejak itu hidup saya akan berubah, pasalnya ayahlah yang selama ini menjadi tulang punggung keluarga. Padahal saya akan masuk universitas tahun ini, tapi kenapa Tuhan menjemput orang yang selama ini menjadi tumpuan saya dan keluarga? Tapi, akhirnya saya sadar, inilah jalan hidup saya. Inilah garis takdir yang telah ditentukan olehnya. Saya ikhlas, bismillah. Meskipun, melepas kepergian Ayah yang tiba-tiba tidaklah semudah yang saya kira. Tapi Insya Allah saya masih bisa menerima, saya masih bisa berbaik sangka pada-Nya. Saya pernah membaca sebuah buku yang ada kalimat seperti ini, “Jika Allah menyayangi hambanya, maka dia akan menenggelamkan hambanya itu ke dalam cobaan.” Saya kira Allah menyayangi saya dan keluarga jadi kenapa saya harus mengeluh dan bersedih hati? Kalau nyatanya Allah malah menyayangi kami, kalau nyatanya saya dan keluarga harusnya berbangga hati karena kami digolongkan umat yang Dia sayangi. Saya menyadari, kehilangan itu menyadarkan. Menyadarkan bahwa kita seharusnya selalu mengingat mati. Selalu mengingat suatu saat kita akan kembali. Walaupun kehilangan itu menyakitkan, apalagi saat Ayah saya berpulang, waktu itu saya menjalani Ujian Nasional. Itu bukanlah hal yang mudah, itu cobaan terberat dalam hidup saya, di satu sisi saya kalut karena kepergian Ayah tapi di sisi lain saya diharuskan untuk tetap tegar dan bersikap seolah tak terjadi apa-apa ketika saya mengikuti UN. Akhirnya, hari itu datang lagi, hari di mana saya merindukan Ayah saya. Hari di mana saya ingin Ayah saya ada di sana, melihat saya, putrinya yang meraih nilai UN tertinggi berdiri di atas panggung saat wisuda. Saya ingin Ayah saya melihat saya saat itu, saya ingin Ayah saya ada di antara wali murid yang datang. Tapi itu harapan belaka, sekali lagi kehilangan menghantam saya, kehilangan sosok yang selama ini selalu menghadiri acara apa saja di sekolah saya, kini telah tiada. Intinya satu, sabar. Dengan sabar saya mencoba menerima kenyataan yang tidak menyenangkan tapi inilah hidup. Dengan sabar saya akan terus berbaik sangka pada Tuhan. Yang selalu punya rencana terbaik untuk hambanya. Yang telah menjanjikan datangnya kemudahan setelah kesusahan. Saya pikir kehilangan itu salah satu cara Tuhan mendewasakan saya, membuat saya semakin dekat dengan-Nya, membuat saya semakin sabar dan bersikap qanaah serta menyadarkan saya, saya ini tidak memiliki apa-apa malahan sayalah yang dimiliki oleh-Nya.

    Email : windyagustin8@gmail.com
    Twitter : @windyagustin8
    Link Share : https://twitter.com/windyagustin8/status/481285144108486656

    ReplyDelete
  27. "Bagaimana kamu menyikapi sebuah kehilangan? (dalam artian teman dekat, saudara, atau keluarga kamu meninggal dunia)"

    Setiap yang datang pasti akan pergi. Kelahiran dan kematian adalah suatu kepastian dalam hidup ini. Jadi, saat nanti, ketika orang yang kusayangi pergi. Tentu aku akan sedih, tentu aku akan marah. Kenapa secepat ini? Disaat aku mungkin belum sempat membahagiakan orang tersebut.

    Tapi Allah swt. Maha Baik dan Pemurah. Semua yang terjadi di dunia ini pasti ada maksud dan tujuan. Setelah masa sedih dan terpuruk itu berhasil aku lewati. Aku akan selalu mendoakan orang yang telah pergi lebih dulu dariku itu. Agar mendapatkan tempat yang lapang di sisi-Nya. Dan semoga kami kelak akan dipertemukan lagi di surga-Nya, Aamiin.

    Dan dari kehilangan itu pun aku menyadari. Mungkinkah suatu saat nanti, saat Aku pergi dari dunia ini. Ada banyak orang yang akan bersedih dan kehilangan sosokku?

    email: annisanuralida@gmail.com
    Twitter: @nnisalida
    Link share: https://twitter.com/nnisalida/status/481298140637577216

    ReplyDelete
  28. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  29. Email: ainil_azra@yahoo.com
    Twitter: @ainilazra

    Kehilangan bukan sesuatu yang mudah. Saya tidak akan gegabah dan munafik menampik fakta kalau saya bukan makhluk sekuat itu. bagaimanapun, kehilangan seseorang yang menjalani hidup di dunia ini bersama dengan kita tidaklah sesuatu yang terjadi setiap hari. memang betul setiap saat, ada jiwa yang datang dan pergi. akan tetapi, bagi jiwa yang menyaksikan kepergian itu, pasti akan merasa sangat sakit dan kehilangan.
    Orang bilang, 'life must go on'.
    ya, orang hanya bisa berkata dengan mudahnya. kita juga bisa berkata dengan entengnya hal-hal yang sebenarnya menjadi beban hati. tapi bagi saya, kehilangan tidak sesederhana itu. memang betul, saya harus terus move dan dinamis. tapi, menurut saya... kehilangan hanya bisa di sembuhkan oleh waktu.
    seberapa baik waktu bisa membuat hatimu bergerak untuk berhenti memandang ke belakang, dan memulai untuk memandang kembali apa yang ada di depanmu.

    ReplyDelete
  30. Menyikapi kehilangan?

    Aku pernah kehilangan orang super tercinta, Mbah Kakung. Saat itu, aku cuma bisa nangis berjam-jam dan dengan polosnya, aku ngomong kalo aku pengin ikut Mbah Kakung. Sedih banget pastinya.
    Sekarang? Aku berpikir, semua yang hidup pasti akan mati. Nangis gak akan mengembalikan orang yang sudah meninggal ke sisi kita lagi. Aku berniat untuk ikhlas, gak nangis, dengan begitu aku juga memberi kekuatan pada orang-orang yang juga ditinggalkan. Aku yakin, semua orang tidak mau jika kematiannya menjadi beban batin, ditangisi. Yang mereka butuhkan adalah doa, sebagai penerang dan jalan mereka.
    Ya, aku mau berdoa dengan hati yang ikhlas. Menghapus duka semua orang yang ditinggalkan dengan senyumanku. Meyakinkan mereka semuanya akan baik-baik saja dan kehidupan masih berjalan :')


    Twitter : @Miss_Angora
    Email : Rizkynovianti26@gmail.com
    Link Share : https://twitter.com/Miss_Angora/status/481301432503521280

    ReplyDelete
  31. Kehilangan ? Sedih sih iya. Menangis juga iya. Tapi semua itu tak bisa mengembalikan keadaan kan? Ya kalau sedih ya tetep masih kerasa di hati beberapa hari. Apalagi orang yang kita sayang. Inilah mengapa kita hidup. Hidup untuk mati dan mati untuk hidup. Mungkin Tuhan sudah merencanakan ini semua. Memberikan jalan yang terbaik. Dan tentu aku akan selalu mendoakan mereka bagaimana pun mereka orang pernah hadir di hidupku menemani hari-hari ku kan? Mendoakan mereka mendapat tempat yang layak di surga. Karena manusia tak ada yang kekal. Seperti perumpamaan pada bunga. Bunga yang dulu mekar akan layu kan? Karena tak ada kehidupan yang abadi dan kekal di dunia ini. Kita juga pasti akan mengalami itu semua. Dan kita akan menerima dari karma yang kita dapat.

    Email : sherlyirawati99@gmail.com
    Twitter : @sherlyirwti_
    Link Share : https://twitter.com/Sherlyirwti_/status/481304935204540416

    WISH ME LUCK !! <3

    ReplyDelete
  32. Pastinya sedih, sedih banget, apalagi orang terdekat…. Kalau ditangisi terus menerus tidak akan mengubah sesuatu yang sudah tidak ada menjadi ada… meskipun sedih kita harus ikhlas serahkan semuanya pada Tuhan… hanya itu jalan satu-satunya… agar kita tidak terlarut dalam kesedihan….

    email : ayuarista805@yahoo.co.id
    twitter : @AyuArista16

    ReplyDelete
  33. Tentu saja pasti sedih sekali ketika mengalami yang namanya,'kehilangan' dengan orang yang kita sayangi. Namun, jangan sampai berlarut-larut kesedihan tersebut. Ikhlas. Dimana ada pertemuan pasti ada perpisahan. Karena itu semua sudah di atur oleh yang maha kuasa.
    Email : chintyaririn2@gmail.com
    Twitter: @RirinKGS

    ReplyDelete
  34. "Bagaimana kamu menyikapi sebuah kehilangan? (dalam artian teman dekat, saudara, atau keluarga kamu meninggal dunia)"
    Tentunya berbagai perasaan bercampur aduk. Antara emosi, yang menyalahkan apapun itu yang terkadang tidak sepantasnya diucapkan, hingga derai tangis, seolah tidak mampu menggambarkan kesedihan yang kita alami. Mungkin mudah ditulis, tapi sulit dilakukan. Salah satu cara yang paling ampuh adalah mencoba menerima semuanya dengan pikiran jernih dan terbuka, walau itu adalah suatu hal yang sangat menyakitkan. Hal yang paling utama adalah ikhlas dan berserah diri pada Tuhan. Yakinkan diri bahwa kita bisa melewati ini semua, walau hal ini adalah hal yang paling berat yang pernah kita alami. Ingat, Tuhan tidak pernah memberikan ujian yang tidak mampu dilalui hamba-Nya, bukan?? :)

    dianmaharani833@yahoo.com
    @realdianmrani93

    ReplyDelete
  35. Kehilangan?
    Apa yang hilang? Benarkah kita "memiliki" sesuatu di dunia ini?

    Menyikapi kehilangan, sama halnya kita menyikapi suatu "pengembalian". Ya, sejatinya setiap diri hanya titipan bagi orang lain. Menghilang dirinya dari kehidupan adalah satu tahap baginya untuk semakin dekat dengan keabadian. Ikhlas, mudah dilakukan. Selama kita berpikir bahwa "perginya" adalah "kembali" pada sang Pemilik.

    Setegar itukah aku? TIDAK.
    Kesedihan tetap ada. Namun, bukan kesedihan yang membawaku pada "kehilangan sosok kecintaan". Lebih pada meratapi diriku sendiri. Diri yang belum mampu "menjaga pinjaman".

    Sekitar 3 tahun lalu, sepupuku meninggal. Menangiskah aku? Tidak. Aku diam di antara teriakan-teriakan kencang keluarga, kerabat, dan tetangga. Aku diam. Menahan sesuatu yang tidak aku tahu apa itu. Hingga pada beberapa hari setelahnya, aku baru menyadari apa yang aku rasakan.

    Pinjaman. Ya, sepupuku adalah "pinjaman" dari Sang Maha Pencipta untukku, untuk menemani, mengajar, membimbing, serta bekerja sama dalam menjalani kehidupan sebagai remaja muda.

    Pinjaman. Selayaknya seseorang yang meminjam sesuatu, tentulah ada keharusan baginya untuk menjaga pinjaman tersebut. Dalam hal ini, aku berkewajiban menjaga almarhum sepupuku semasa hidupnya (meski kenyataannya dialah yang menjagaku). Menjadikan sosoknya sebagai sosok yang bermanfaat, setidaknya bermanfaat bagi diriku sendiri.

    Kesedihanku datang, teringat sebuah ucapannya kala itu bahwa masih ada sesuatu yang buruk yang belum mampu ia tinggalkan. Dan sesuatu yang baik yang mudah bagi orang lain namun sulit baginya untuk dilakukan. Ya, sesuatu yang tidak perlu aku bahas di sini, tentunya.

    Kesedihanku datang, karena aku gagal "menyempurnakan" dirinya sebelum ia "dikembalikan". Kesedihanku datang, karena aku gagal melepas pinjaman-Nya sebaik ketika Dia menciptakan pinjaman itu. Kita semua tahu, manusia terlahir, diciptakan, dengan fitrah baik.

    Jadi, bagiku, sebuah kehilangan dapat dengan mudah disikapi tanpa kesedihan. Ya, tanpa kesedihan. Tapi perlu disikapi dengan KESADARAN. Kesadaran bahwa kita haruslah menjadi sosok berguna bagi setiap sisi kehidupan kita. Kesadaran bahwa kita juga merupakan pinjaman yang tidaklah pantas untuk membebani orang-orang di sekitar kita yang kita tahu bahwa diri kita adalah pinjaman baginya. Membebani dengan tidak menjaga diri kita sendiri dari hal-hal buruk, perbuatan-perbuatan negatif, dan hal-hal lain yang bisa membawa diri kita pada gelar "pinjaman yang hina".

    Kematian adalah kehidupan baru, dan kehilangan adalah pengembalian.
    Bermanfaatlah, kawan! Toh sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat. ;)

    Semoga dia tenang dalam dekap Pemiliknya.

    Twitter: @and_dan27
    E-mail: romdan_abdullah@ymail.com
    Facebook: fb.com/romdanabdullah

    ReplyDelete
  36. Aku yakin, setiap orang pasti tidak menginginkan kehilangan apapun, terlebih itu sangat berharga bagi mereka. Dan setiap orang juga tidak tahu kapan mereka akan kehilangan orang itu. Tapi mau bagaimanapun kita tetap harus menerimanya, karena itu sudah takdir yang harus dijalani. Dan tidak ada yang abadi di dunia ini, dunia hanya persinggahan sementara bagi manusia. Semua akan kembali kepadaNya. Jadi kita harus ikhlas, walaupun ada beberapa orang yang memerlukan banyak waktu untuk itu.
    Yaa walaupun awalnya susah, namun kalo kita percaya akan adanya takdir, dan terus berserah diri, lambat laun kita akan menerimanya dengan sendirinya :)

    Nama; Dewi Triantini
    Twitter: @DewiTriantini
    e-mail: dewi_anime@yahoo.com

    ReplyDelete
  37. Ngga ada yang bisa kita lakukan selain berdoa, mengharapkan yang terbaik untuk arwah orang yang kita kasihi itu. Karena menyesal kemudian menangis ngga akan mengubah apapun.

    Nama : Lin Ulfah Minnati
    Twitter : @eubbbeeeee
    Email : paulleyn.paul8@gmail.com

    ReplyDelete
  38. Nama: Dea Widyaastuti
    Twitter: @dea_widya834
    Email: deawidyaastuti@gmail.com
    Link share: https://twitter.com/dea_widya834/status/481674465705615360
    Salam kenal Kak, ikutan GAnya ya.
    Alhamdulillah, aku sangat bersyukur karena aku masih diberi kesempatan untuk berkumpul dengan orang tua, teman dekat, dan saudara. Mungkin aku belum pernah mengalami rasa kehilangan yang mendalam. Tapi, aku sering ikut merasakan kehilangan yang dialami teman-temanku yang yatim piatu. Sama seperti mereka, aku mungkin juga akan sangat terpukul dan terjatuh saat orang yang aku sayangi telah tiada. Makan tidak enak, tidur tidak nyenyak. Apalagi dia yang telah hilang adalah dia yang selalua ada disisi kita, selalu melewati hari-hari dengan kita. Tak mudah memang untuk melupakannya. Mungkin aku akan menumpahkan segala duka laraku untuk sementara waktu. Tapi, aku harus segera bangkit dan menjalani hidup seperti sedia kala. Jangan sampai aku mengecewakannya karena tidak bisa hidup tanpa dirinya. Tugasku yang masih hidup adalah mendoakannya agar dia tenang di alam sana dan dilapangkan jalannya oleh Allah serta diampuni dosa-dosanya. Aku harus tetap semangat menjalani hidup walaupun tanpa senyum sapa darinya lagi.
    Nice review kakak, moga blog tournya sukses dan kapan2 diadakan lagi. Terima kasih kakak karena sudah menjadi perantara buatku untuk mengikuti GA dari penerbit Haru.

    ReplyDelete
  39. setegar apa pun kata yang dituliskan disini belum tentu akan benar-benar aku lakukan ketika benar-benar menghadapi kehilangan. Apalagi jika yang meninggalkan adalah orang tua :'(
    tapi hidup memang terus berjalan, tak perduli siapa yang pergi. Orang yang meninggalkanku itu pun pasti tidak ingin aku berlarut dalam kesedihan.
    Yang pasti, aku akan terus mengingatnya dan tak akan lupa mendo'akannya. karena do'a adalah satu-satunya hadiah yang bisa kukirimkan pada orang-orang yang telah 'berpulang'

    @auliaaRatri
    aulian_rhatri@ymail.com

    ReplyDelete
  40. Nama : Nabila Amelia (@NaMelia98)
    Email : nabilaaamelias@gmail.com

    Q : "Bagaimana kamu menyikapi sebuah kehilangan? (dalam artian teman dekat, saudara, atau keluarga kamu meninggal dunia)"
    A : Tiap orang pasti pernah ngalami peristiwa kehilangan dalam hidupnya. Bisa kehilangan seseorang, sesuatu, atau posisi yang sangat berharga. Kehilangan seseorang yang kita sayangi karena jarak aja udah bikin kita nyesek. Nah, gimana kalau kita ngalami kehilangan dalam artian orang yang kita sayangi menghadap yang Maha Kuasa? Rasanya, kita pasti ngerasa sedih, terpukul, kacau, atau ngerasa ‘kenapa-sih-tuhan-mengambil-mereka-dari-sisiku-padahal-aku-sayang-dia?’. Tapi kita harus sadar, semua yang ada di bumi ini termasuk kita dan orang-orang yang kita sayangi itu, punya Yang Maha Esa. Jadi pastilah, pada akhirnya, semua akan kembali padaNya. Dan kita, yang cuma hambaNya tentu nggak bisa berbuat apa-apa. Terjebak dalam kehilangan itu nggak enak. Nggak cuma bikin sakit diri sendiri tapi juga bikin orang-orang disekitar kita yang berusaha bikin kita tersenyum lagi, sedih. Cerita dikit nih, Kak. Aku pernah ngalami kehilangan karena ditinggal kakek meninggal. Aku sayang sama kakekku ini, karena aku cucu yang paling deket, jadi sering dimanjain. Makin gede, aku jadi gak suka kalau kakekku sering ngatur aku ini-itu, walaupun aku tau maksudnya baik. Terus pas lebaran 2012, kakek stroke, Allah ngasih aku firasat kalau kakek bakalan meninggal. Tapi aku abaikan aja firasat itu. Lhah kok ternyata jadi kenyataan. Ya otomatis aku sedih banget. Aku nyesel, kenapa aku pas gede gak nurut sama kakek, malah sering ngelawan. Tapi mau gimana lagi? Awalnya emang. Tapi makin lama terbiasa. Karena terus-terusan bersedih itu juga nggak ada gunanya. So, menurut aku, kita harus menyikapi kesedihan dengan :
    1. Kita harus menyadari, cara tiap orang mengatasi kehilangan itu beda. Ketika kita udah berusaha bangkit dari kehilangan dan nggak berhasil, itu bukan berarti kita harus terus berada dalam kesedihan. Kita cuma harus berusaha untuk menemukan jalan untuk mengatasinya. Dan jangan menyerah untuk menemukan itu
    2. Berfikir dewasa. Kehidupan dan kematian itu milik Yang Diatas. Semua bakal balik ke Yang Diatas. Kematian itu bukan cuaca yang bisa diramalkan. Kita nggak tau kapan kita atau orang-orang tersayang meninggal. Memang awalnya sulit kehilangan orang tersayang. Tapi satu hal yang bisa kita percaya, keadaan di sisi Yang Maha Kusa lebih baik daripada dibumi. Suatu saat kita bakal bertemu dengan orang-orang tercinta disurgaNya (Amin!). Dan, kita cuma harus tabah, tegar, sabar dan selalu mendoakan yang terbaik buat orang-orang tersayang yang sudah meninggalkan kita.
    3. Jangan terlalu keras sama diri sendiri. Maksudnya, kasih waktu buat diri kita untuk memproses segala kesedihan. Lalu, luapkan kesedihan kita. Tapi jangan dengan hal negative, misalnya lewat obat terlarang. Lampiaskan dengan curhat ke orang-orang yang dipercaya. Terus, lakukan hal-hal yang bisa membuatmu senang, misalnya baca novel, hang out bareng temen atau lucu-lucuan bareng temen. Pokoknya lakukan hal yang membuat kamu tidak terlarut dalam kehilangan.
    4. Saat dimana kita benar-benar mengikhlaskan mereka biar kita lebih lega dalam menjalani masa depan kita. Ambil sikap-sikap baik orang-orang tersayang yang sudah meninggal untuk dijadikan motivasi.
    Kadang ada orang yang sulit terlepas dari bayang-bayang orang tersayang sudah meninggal. Tapi semuanya kembali pada individu masing-masing. Apakah mereka lebih senang menyiksa diri dengan rasa kehilangan atau terbebas dari itu?

    ReplyDelete
  41. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  42. Ikutan ya :))
    "Bagaimana kamu menyikapi sebuah kehilangan? (dalam artian teman dekat, saudara, atau keluarga kamu meninggal dunia)"

    Kehilangan. Semua orang pasti pernah merasakan kehilangan. Dan jalan satu-satunya adalah merelakan. Letting go itu kalau dianalogikan seperti kita mencabut gigi:') Sakitnya pas dicabut, lalu lega pas tercabut. Namun tidak berakhir di situ, lidah kita akan mencari-cari bekas gigi kita, bahkan seribu kali per hari, menyisakan bekas yang membuat kita merindu untuk beberapa waktu. Haruskah menyimpan gigi itu? Tidak. Karena itu akan menimbulkan banyak luka.

    Lantas apa yang harus kita lakukan? Move on dan merelakan dengan ikhlas..

    Aku pernah baca kutipan ini dan hafal:
    "Goodbye's not forever. Goodbye's not the end. The simply mean is I'll miss u till we met again:')"

    Aida FF | aiformaningrum@gmail.com | @aida2f

    ReplyDelete
  43. Satu-satunya cara menyikapi kehilangan,ya ikhlas! Sadar bahwa kita hanyalah makhluk ciptaan-Nya yang pada saatnya nanti, cepat atau lambat, akan kembali pada-Nya pula.

    Sedih boleh, tapi nggak harus berlarut-larut. Menangis boleh, tapi nggak mesti harus berlama-lama juga kan? Lebih baik siapkan diri sendiri untuk membawa bekal yang sekiranya cukup untuk kita bawa ke akhirat kelak. Karena orang meninggal itu setidaknya memberi peringatan secara tidak langsung kepada kita untuk tetap menjadi manusia yang senantiasa beribadah.


    Nama : Neni S
    Email : nh3_n1e@yahoo.co.id
    Twitter : @nhenie

    ReplyDelete
  44. Aku bukan tipe orang yang berlarut-larut dalam kehilangan. Bagi aku, kalau memang sesuatu harus hilang saat itu juga, ya hilanglah, ini lebih bisa dibilang pasrah daripada ikhlas. Pernah aku merasa kehilangan yang banget-banget menurutku, aku kehilangan sahabat pertama aku pas di SMP. Menurutku, saat itu aku rapuh banget *halah* ketika tau dia pergi untuk selamanya, apalagi saat itu kami nggak bertemu dulu untuk pertemuan terakhir karena dia tinggal di Banjarmasin.

    Saat ini, aku nggak begitu sedih ketika ada hal yang memang harus pergi. Menurutku, manusia memang seharusnya datang dan kemudian pergi, bukannya dunia cuma dijadikan tempat sementara? Makanya, semenjak kedatangan orang-orang baru dalam hidup aku, aku nggak terlalu begitu 'mengistimewakan' mereka, karena menurutku, cepat atau lambat mereka akan pergi juga ninggalin aku, makanya aku nggak begitu ngerasa kehilangan jika seandainya mereka pergi.

    Asy-syifaa Halimatu Sa'diah
    asysyifaahs@yahoo.com
    @asysyifaahs

    ReplyDelete
  45. Nama: Anita Rifa'atul Sidiqqa
    Domisili: Cianjur, Jawa Barat
    E-mail: anita.sidiqqa1213@gmail.com
    Twitter: @haloohan
    FB: Anita Han

    Jawaban:
    Anita akan menjadikan suatu kehilangan sebagai pembelajaran untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari. Setiap orang tidak akan tahu kapan dia dipanggil oleh Tuhan. Oleh karena itu manusia hanya mampu untuk berusaha menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Anita tidak menampik bahwa Anita akan menangis jika ada dari orang yang Anita sayangi meninggalkan Anita. Tapi itu juga bukan berarti akhir dari kehidupan Anita. Menyayangi setiap orang dengan semampu kita selagi orang itu masih ada di sisi kita. Termasuk sayangi diri sendiri. Buatlah diri menjadi orang yang disayangi banyak orang.

    ReplyDelete
  46. Nama : Erlin Suryo Indah
    Email : littlestars_erlin@yahoo.com
    twitter : @erlinsi
    Pertanyaan: "Bagaimana kamu menyikapi sebuah kehilangan? (dalam artian teman dekat, saudara, atau keluarga kamu meninggal dunia)"

    Jawaban:

    Kehilangan memang sesuatu yang menyedihkan, tapi bukan berarti kita harus berlarut dalam duka. Kehilangan menyadarkan diri ini bahwa tak ada yang abadi di dunia ini. Semua akan kembali pada pemilikNya pada waktu yang tepat. Raganya mungkin telah pergi dari pandangan mata kita yang terbatas, tapi nama dan kenangan bersamanya tetap terjaga di hati. tak perlu dihapus, jadikan itu sebagai pengobat rindu saat kita mengingatnya. Bisikan kerinduan itu melalui doa. Jadikan kehilangan sebagai sebuah pembelajaran yang mampu menjadikan diri ini pribadi yang lebih baik.
    menangis dan berduka secukupnya, lantas menerima setiap kehilangan itu dengan ikhlas, karena itu adalah rencana terindah dariNya.
    Namun ketika tak mampu menahan duka itu, hal yang biasa saya lakukan adalah dengan menuliskannya melalui puisi. disitu saya bisa mengutarakan semua perasaan saya.

    ReplyDelete
  47. Ikutan giveaway di detik-detik terakhir. Moga-moga belum close yah ^^

    Bagaimana menyikapi kehilangan ?
    Dengan terus melanjutkan hidup. Semua luka pasti akan membaik seiring dengan waktu yang berlalu. Sedih pasti. Terpuruk mungkin. Tapi gak boleh berlarut-larut. Berdoa aja mohon ketabahan dan ketenangan untuk dia yang meninggalkan kita. Coba bayangin deh kalo posisi kita dibalik. Kalo kita meninggal kemudian pas jadi hantu ngeliat orang-orang yang kita sayangi sedih, terpukul, bahkan depresi. Oke, mungkin awalnya kita seneng karena itu berarti mereka peduli banget sama kita. Namun kalo terus-terusan seperti itu yang ada kita bukan pergi dengan tenang tapi malah kepikiran mulu,, ya gak ? hehe,, (oke, aku terlalu banyak baca fantasi nih). Satu hal yang pasti, semua yang berasal dari-Nya pasti akan kembali kepada-Nya suatu saat nanti.

    Nama : Larissa Rosalina
    Email : fairy.t4l3s@gmail.com
    Twitter : @fairish_girl

    ReplyDelete
  48. Semoga The Peace Of The Lord Be With You.
    Apakah Anda seorang pebisnis atau wanita? Apakah Anda dalam setiap
    tekanan keuangan atau apakah Anda perlu dana untuk memulai
    bisnis Anda sendiri? Conact Email kami: frankwoodloan@googlemail.com
    a) Personal Loan, Ekspansi Bisnis.
    b) Business Start-up dan Pendidikan.
    c) Konsolidasi Utang.
    Nama: ..........................................
    Negara: .........................................
    Alamat: ..........................................
    Pernikahan
    Status: .......................................
    Hubungan Seks: ....................
    Usia .......................
    Jumlah Pinjaman Dibutuhkan: .........................
    Durasi Pinjaman: ...................................
    Personal Nomer HP: .......................
    Bulanan
    Penghasilan: .....................................
    Terima kasih Dan Memberkati Tuhan
    Mr Frank

    ReplyDelete