tag:blogger.com,1999:blog-7968785228974396666.post443059049047949002..comments2024-03-17T14:11:58.331+07:00Comments on OceMei's Little World : [Blog Tour] Review : People Like Us + GIVEAWAYOceMeihttp://www.blogger.com/profile/01695795526784292868noreply@blogger.comBlogger48125tag:blogger.com,1999:blog-7968785228974396666.post-36361338691221026442015-03-08T09:50:11.221+07:002015-03-08T09:50:11.221+07:00Semoga The Peace Of The Lord Be With You.
Apakah A...Semoga The Peace Of The Lord Be With You.<br />Apakah Anda seorang pebisnis atau wanita? Apakah Anda dalam setiap<br />tekanan keuangan atau apakah Anda perlu dana untuk memulai<br />bisnis Anda sendiri? Conact Email kami: frankwoodloan@googlemail.com<br />a) Personal Loan, Ekspansi Bisnis.<br />b) Business Start-up dan Pendidikan.<br />c) Konsolidasi Utang.<br />Nama: ..........................................<br />Negara: .........................................<br />Alamat: ..........................................<br />Pernikahan<br />Status: .......................................<br />Hubungan Seks: ....................<br />Usia .......................<br />Jumlah Pinjaman Dibutuhkan: .........................<br />Durasi Pinjaman: ...................................<br />Personal Nomer HP: .......................<br />Bulanan<br />Penghasilan: .....................................<br />Terima kasih Dan Memberkati Tuhan<br />Mr FrankAnonymoushttps://www.blogger.com/profile/11348790046286668899noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7968785228974396666.post-35662445137399247992014-06-30T11:29:54.648+07:002014-06-30T11:29:54.648+07:00Ikutan giveaway di detik-detik terakhir. Moga-moga...Ikutan giveaway di detik-detik terakhir. Moga-moga belum close yah ^^<br /><br />Bagaimana menyikapi kehilangan ?<br />Dengan terus melanjutkan hidup. Semua luka pasti akan membaik seiring dengan waktu yang berlalu. Sedih pasti. Terpuruk mungkin. Tapi gak boleh berlarut-larut. Berdoa aja mohon ketabahan dan ketenangan untuk dia yang meninggalkan kita. Coba bayangin deh kalo posisi kita dibalik. Kalo kita meninggal kemudian pas jadi hantu ngeliat orang-orang yang kita sayangi sedih, terpukul, bahkan depresi. Oke, mungkin awalnya kita seneng karena itu berarti mereka peduli banget sama kita. Namun kalo terus-terusan seperti itu yang ada kita bukan pergi dengan tenang tapi malah kepikiran mulu,, ya gak ? hehe,, (oke, aku terlalu banyak baca fantasi nih). Satu hal yang pasti, semua yang berasal dari-Nya pasti akan kembali kepada-Nya suatu saat nanti.<br /><br />Nama : Larissa Rosalina<br />Email : fairy.t4l3s@gmail.com<br />Twitter : @fairish_girlAnonymoushttps://www.blogger.com/profile/14751478804127980463noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7968785228974396666.post-84919020368791145142014-06-29T09:32:46.367+07:002014-06-29T09:32:46.367+07:00Nama : Erlin Suryo Indah
Email : littlestars_erlin...Nama : Erlin Suryo Indah<br />Email : littlestars_erlin@yahoo.com<br />twitter : @erlinsi<br />Pertanyaan: "Bagaimana kamu menyikapi sebuah kehilangan? (dalam artian teman dekat, saudara, atau keluarga kamu meninggal dunia)"<br /><br />Jawaban:<br /><br />Kehilangan memang sesuatu yang menyedihkan, tapi bukan berarti kita harus berlarut dalam duka. Kehilangan menyadarkan diri ini bahwa tak ada yang abadi di dunia ini. Semua akan kembali pada pemilikNya pada waktu yang tepat. Raganya mungkin telah pergi dari pandangan mata kita yang terbatas, tapi nama dan kenangan bersamanya tetap terjaga di hati. tak perlu dihapus, jadikan itu sebagai pengobat rindu saat kita mengingatnya. Bisikan kerinduan itu melalui doa. Jadikan kehilangan sebagai sebuah pembelajaran yang mampu menjadikan diri ini pribadi yang lebih baik.<br />menangis dan berduka secukupnya, lantas menerima setiap kehilangan itu dengan ikhlas, karena itu adalah rencana terindah dariNya.<br />Namun ketika tak mampu menahan duka itu, hal yang biasa saya lakukan adalah dengan menuliskannya melalui puisi. disitu saya bisa mengutarakan semua perasaan saya. <br />Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/00564395911912186508noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7968785228974396666.post-32292767310407278792014-06-28T12:53:21.227+07:002014-06-28T12:53:21.227+07:00Nama: Anita Rifa'atul Sidiqqa
Domisili: Cianju...Nama: Anita Rifa'atul Sidiqqa<br />Domisili: Cianjur, Jawa Barat<br />E-mail: anita.sidiqqa1213@gmail.com<br />Twitter: @haloohan<br />FB: Anita Han<br /><br />Jawaban:<br />Anita akan menjadikan suatu kehilangan sebagai pembelajaran untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari. Setiap orang tidak akan tahu kapan dia dipanggil oleh Tuhan. Oleh karena itu manusia hanya mampu untuk berusaha menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Anita tidak menampik bahwa Anita akan menangis jika ada dari orang yang Anita sayangi meninggalkan Anita. Tapi itu juga bukan berarti akhir dari kehidupan Anita. Menyayangi setiap orang dengan semampu kita selagi orang itu masih ada di sisi kita. Termasuk sayangi diri sendiri. Buatlah diri menjadi orang yang disayangi banyak orang.Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7968785228974396666.post-80744580991394187742014-06-28T09:23:53.496+07:002014-06-28T09:23:53.496+07:00Aku bukan tipe orang yang berlarut-larut dalam keh...Aku bukan tipe orang yang berlarut-larut dalam kehilangan. Bagi aku, kalau memang sesuatu harus hilang saat itu juga, ya hilanglah, ini lebih bisa dibilang pasrah daripada ikhlas. Pernah aku merasa kehilangan yang banget-banget menurutku, aku kehilangan sahabat pertama aku pas di SMP. Menurutku, saat itu aku rapuh banget *halah* ketika tau dia pergi untuk selamanya, apalagi saat itu kami nggak bertemu dulu untuk pertemuan terakhir karena dia tinggal di Banjarmasin.<br /><br />Saat ini, aku nggak begitu sedih ketika ada hal yang memang harus pergi. Menurutku, manusia memang seharusnya datang dan kemudian pergi, bukannya dunia cuma dijadikan tempat sementara? Makanya, semenjak kedatangan orang-orang baru dalam hidup aku, aku nggak terlalu begitu 'mengistimewakan' mereka, karena menurutku, cepat atau lambat mereka akan pergi juga ninggalin aku, makanya aku nggak begitu ngerasa kehilangan jika seandainya mereka pergi.<br /><br />Asy-syifaa Halimatu Sa'diah<br />asysyifaahs@yahoo.com<br />@asysyifaahsAnonymoushttps://www.blogger.com/profile/14951926177975193103noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7968785228974396666.post-88174543020937597212014-06-27T12:30:44.845+07:002014-06-27T12:30:44.845+07:00Satu-satunya cara menyikapi kehilangan,ya ikhlas! ...Satu-satunya cara menyikapi kehilangan,ya ikhlas! Sadar bahwa kita hanyalah makhluk ciptaan-Nya yang pada saatnya nanti, cepat atau lambat, akan kembali pada-Nya pula.<br /><br />Sedih boleh, tapi nggak harus berlarut-larut. Menangis boleh, tapi nggak mesti harus berlama-lama juga kan? Lebih baik siapkan diri sendiri untuk membawa bekal yang sekiranya cukup untuk kita bawa ke akhirat kelak. Karena orang meninggal itu setidaknya memberi peringatan secara tidak langsung kepada kita untuk tetap menjadi manusia yang senantiasa beribadah.<br /><br /><br />Nama : Neni S<br />Email : nh3_n1e@yahoo.co.id<br />Twitter : @nhenie<br />Nhe!https://www.blogger.com/profile/15601932143352683202noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7968785228974396666.post-67354296627397721152014-06-26T18:27:52.747+07:002014-06-26T18:27:52.747+07:00Ikutan ya :))
"Bagaimana kamu menyikapi sebu...Ikutan ya :)) <br />"Bagaimana kamu menyikapi sebuah kehilangan? (dalam artian teman dekat, saudara, atau keluarga kamu meninggal dunia)"<br /><br />Kehilangan. Semua orang pasti pernah merasakan kehilangan. Dan jalan satu-satunya adalah merelakan. Letting go itu kalau dianalogikan seperti kita mencabut gigi:') Sakitnya pas dicabut, lalu lega pas tercabut. Namun tidak berakhir di situ, lidah kita akan mencari-cari bekas gigi kita, bahkan seribu kali per hari, menyisakan bekas yang membuat kita merindu untuk beberapa waktu. Haruskah menyimpan gigi itu? Tidak. Karena itu akan menimbulkan banyak luka. <br /><br />Lantas apa yang harus kita lakukan? Move on dan merelakan dengan ikhlas..<br /><br />Aku pernah baca kutipan ini dan hafal: <br />"Goodbye's not forever. Goodbye's not the end. The simply mean is I'll miss u till we met again:')"<br /><br />Aida FF | aiformaningrum@gmail.com | @aida2fAida2Fhttps://www.blogger.com/profile/01164059611289615890noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7968785228974396666.post-52341698205956685202014-06-26T14:55:23.009+07:002014-06-26T14:55:23.009+07:00This comment has been removed by the author.Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/16891043056163196739noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7968785228974396666.post-77788190301111707642014-06-25T17:26:59.792+07:002014-06-25T17:26:59.792+07:00Nama : Nabila Amelia (@NaMelia98)
Email : nabilaaa...Nama : Nabila Amelia (@NaMelia98)<br />Email : nabilaaamelias@gmail.com<br /><br />Q : "Bagaimana kamu menyikapi sebuah kehilangan? (dalam artian teman dekat, saudara, atau keluarga kamu meninggal dunia)"<br />A : Tiap orang pasti pernah ngalami peristiwa kehilangan dalam hidupnya. Bisa kehilangan seseorang, sesuatu, atau posisi yang sangat berharga. Kehilangan seseorang yang kita sayangi karena jarak aja udah bikin kita nyesek. Nah, gimana kalau kita ngalami kehilangan dalam artian orang yang kita sayangi menghadap yang Maha Kuasa? Rasanya, kita pasti ngerasa sedih, terpukul, kacau, atau ngerasa ‘kenapa-sih-tuhan-mengambil-mereka-dari-sisiku-padahal-aku-sayang-dia?’. Tapi kita harus sadar, semua yang ada di bumi ini termasuk kita dan orang-orang yang kita sayangi itu, punya Yang Maha Esa. Jadi pastilah, pada akhirnya, semua akan kembali padaNya. Dan kita, yang cuma hambaNya tentu nggak bisa berbuat apa-apa. Terjebak dalam kehilangan itu nggak enak. Nggak cuma bikin sakit diri sendiri tapi juga bikin orang-orang disekitar kita yang berusaha bikin kita tersenyum lagi, sedih. Cerita dikit nih, Kak. Aku pernah ngalami kehilangan karena ditinggal kakek meninggal. Aku sayang sama kakekku ini, karena aku cucu yang paling deket, jadi sering dimanjain. Makin gede, aku jadi gak suka kalau kakekku sering ngatur aku ini-itu, walaupun aku tau maksudnya baik. Terus pas lebaran 2012, kakek stroke, Allah ngasih aku firasat kalau kakek bakalan meninggal. Tapi aku abaikan aja firasat itu. Lhah kok ternyata jadi kenyataan. Ya otomatis aku sedih banget. Aku nyesel, kenapa aku pas gede gak nurut sama kakek, malah sering ngelawan. Tapi mau gimana lagi? Awalnya emang. Tapi makin lama terbiasa. Karena terus-terusan bersedih itu juga nggak ada gunanya. So, menurut aku, kita harus menyikapi kesedihan dengan :<br />1. Kita harus menyadari, cara tiap orang mengatasi kehilangan itu beda. Ketika kita udah berusaha bangkit dari kehilangan dan nggak berhasil, itu bukan berarti kita harus terus berada dalam kesedihan. Kita cuma harus berusaha untuk menemukan jalan untuk mengatasinya. Dan jangan menyerah untuk menemukan itu<br />2. Berfikir dewasa. Kehidupan dan kematian itu milik Yang Diatas. Semua bakal balik ke Yang Diatas. Kematian itu bukan cuaca yang bisa diramalkan. Kita nggak tau kapan kita atau orang-orang tersayang meninggal. Memang awalnya sulit kehilangan orang tersayang. Tapi satu hal yang bisa kita percaya, keadaan di sisi Yang Maha Kusa lebih baik daripada dibumi. Suatu saat kita bakal bertemu dengan orang-orang tercinta disurgaNya (Amin!). Dan, kita cuma harus tabah, tegar, sabar dan selalu mendoakan yang terbaik buat orang-orang tersayang yang sudah meninggalkan kita. <br />3. Jangan terlalu keras sama diri sendiri. Maksudnya, kasih waktu buat diri kita untuk memproses segala kesedihan. Lalu, luapkan kesedihan kita. Tapi jangan dengan hal negative, misalnya lewat obat terlarang. Lampiaskan dengan curhat ke orang-orang yang dipercaya. Terus, lakukan hal-hal yang bisa membuatmu senang, misalnya baca novel, hang out bareng temen atau lucu-lucuan bareng temen. Pokoknya lakukan hal yang membuat kamu tidak terlarut dalam kehilangan. <br />4. Saat dimana kita benar-benar mengikhlaskan mereka biar kita lebih lega dalam menjalani masa depan kita. Ambil sikap-sikap baik orang-orang tersayang yang sudah meninggal untuk dijadikan motivasi. <br />Kadang ada orang yang sulit terlepas dari bayang-bayang orang tersayang sudah meninggal. Tapi semuanya kembali pada individu masing-masing. Apakah mereka lebih senang menyiksa diri dengan rasa kehilangan atau terbebas dari itu?<br /><br />Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/08955907662609724518noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7968785228974396666.post-32857631365715970682014-06-25T14:05:23.858+07:002014-06-25T14:05:23.858+07:00setegar apa pun kata yang dituliskan disini belum ...setegar apa pun kata yang dituliskan disini belum tentu akan benar-benar aku lakukan ketika benar-benar menghadapi kehilangan. Apalagi jika yang meninggalkan adalah orang tua :'(<br />tapi hidup memang terus berjalan, tak perduli siapa yang pergi. Orang yang meninggalkanku itu pun pasti tidak ingin aku berlarut dalam kesedihan.<br />Yang pasti, aku akan terus mengingatnya dan tak akan lupa mendo'akannya. karena do'a adalah satu-satunya hadiah yang bisa kukirimkan pada orang-orang yang telah 'berpulang'<br /><br />@auliaaRatri<br />aulian_rhatri@ymail.comAulia Ratrihttps://www.blogger.com/profile/10014052474029687550noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7968785228974396666.post-48173913922541849952014-06-25T12:45:51.898+07:002014-06-25T12:45:51.898+07:00Nama: Dea Widyaastuti
Twitter: @dea_widya834
Email...Nama: Dea Widyaastuti<br />Twitter: @dea_widya834<br />Email: deawidyaastuti@gmail.com<br />Link share: https://twitter.com/dea_widya834/status/481674465705615360<br />Salam kenal Kak, ikutan GAnya ya. <br />Alhamdulillah, aku sangat bersyukur karena aku masih diberi kesempatan untuk berkumpul dengan orang tua, teman dekat, dan saudara. Mungkin aku belum pernah mengalami rasa kehilangan yang mendalam. Tapi, aku sering ikut merasakan kehilangan yang dialami teman-temanku yang yatim piatu. Sama seperti mereka, aku mungkin juga akan sangat terpukul dan terjatuh saat orang yang aku sayangi telah tiada. Makan tidak enak, tidur tidak nyenyak. Apalagi dia yang telah hilang adalah dia yang selalua ada disisi kita, selalu melewati hari-hari dengan kita. Tak mudah memang untuk melupakannya. Mungkin aku akan menumpahkan segala duka laraku untuk sementara waktu. Tapi, aku harus segera bangkit dan menjalani hidup seperti sedia kala. Jangan sampai aku mengecewakannya karena tidak bisa hidup tanpa dirinya. Tugasku yang masih hidup adalah mendoakannya agar dia tenang di alam sana dan dilapangkan jalannya oleh Allah serta diampuni dosa-dosanya. Aku harus tetap semangat menjalani hidup walaupun tanpa senyum sapa darinya lagi. <br />Nice review kakak, moga blog tournya sukses dan kapan2 diadakan lagi. Terima kasih kakak karena sudah menjadi perantara buatku untuk mengikuti GA dari penerbit Haru.<br />Dea widyahttps://www.blogger.com/profile/05056628368804904634noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7968785228974396666.post-64062057221830688932014-06-25T09:08:00.735+07:002014-06-25T09:08:00.735+07:00Ngga ada yang bisa kita lakukan selain berdoa, men...Ngga ada yang bisa kita lakukan selain berdoa, mengharapkan yang terbaik untuk arwah orang yang kita kasihi itu. Karena menyesal kemudian menangis ngga akan mengubah apapun.<br /><br />Nama : Lin Ulfah Minnati<br />Twitter : @eubbbeeeee<br />Email : paulleyn.paul8@gmail.comleynhttps://www.blogger.com/profile/05252573806744362155noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7968785228974396666.post-2036733555682053782014-06-25T07:16:05.913+07:002014-06-25T07:16:05.913+07:00Aku yakin, setiap orang pasti tidak menginginkan k...Aku yakin, setiap orang pasti tidak menginginkan kehilangan apapun, terlebih itu sangat berharga bagi mereka. Dan setiap orang juga tidak tahu kapan mereka akan kehilangan orang itu. Tapi mau bagaimanapun kita tetap harus menerimanya, karena itu sudah takdir yang harus dijalani. Dan tidak ada yang abadi di dunia ini, dunia hanya persinggahan sementara bagi manusia. Semua akan kembali kepadaNya. Jadi kita harus ikhlas, walaupun ada beberapa orang yang memerlukan banyak waktu untuk itu.<br />Yaa walaupun awalnya susah, namun kalo kita percaya akan adanya takdir, dan terus berserah diri, lambat laun kita akan menerimanya dengan sendirinya :)<br /><br />Nama; Dewi Triantini<br />Twitter: @DewiTriantini<br />e-mail: dewi_anime@yahoo.comDewi Triantinihttps://www.blogger.com/profile/11601859984448585162noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7968785228974396666.post-6505475171958397372014-06-24T21:15:18.903+07:002014-06-24T21:15:18.903+07:00Kehilangan?
Apa yang hilang? Benarkah kita "m...Kehilangan?<br />Apa yang hilang? Benarkah kita "memiliki" sesuatu di dunia ini?<br /><br />Menyikapi kehilangan, sama halnya kita menyikapi suatu "pengembalian". Ya, sejatinya setiap diri hanya titipan bagi orang lain. Menghilang dirinya dari kehidupan adalah satu tahap baginya untuk semakin dekat dengan keabadian. Ikhlas, mudah dilakukan. Selama kita berpikir bahwa "perginya" adalah "kembali" pada sang Pemilik.<br /><br />Setegar itukah aku? TIDAK.<br />Kesedihan tetap ada. Namun, bukan kesedihan yang membawaku pada "kehilangan sosok kecintaan". Lebih pada meratapi diriku sendiri. Diri yang belum mampu "menjaga pinjaman".<br /><br />Sekitar 3 tahun lalu, sepupuku meninggal. Menangiskah aku? Tidak. Aku diam di antara teriakan-teriakan kencang keluarga, kerabat, dan tetangga. Aku diam. Menahan sesuatu yang tidak aku tahu apa itu. Hingga pada beberapa hari setelahnya, aku baru menyadari apa yang aku rasakan.<br /><br />Pinjaman. Ya, sepupuku adalah "pinjaman" dari Sang Maha Pencipta untukku, untuk menemani, mengajar, membimbing, serta bekerja sama dalam menjalani kehidupan sebagai remaja muda.<br /><br />Pinjaman. Selayaknya seseorang yang meminjam sesuatu, tentulah ada keharusan baginya untuk menjaga pinjaman tersebut. Dalam hal ini, aku berkewajiban menjaga almarhum sepupuku semasa hidupnya (meski kenyataannya dialah yang menjagaku). Menjadikan sosoknya sebagai sosok yang bermanfaat, setidaknya bermanfaat bagi diriku sendiri.<br /><br />Kesedihanku datang, teringat sebuah ucapannya kala itu bahwa masih ada sesuatu yang buruk yang belum mampu ia tinggalkan. Dan sesuatu yang baik yang mudah bagi orang lain namun sulit baginya untuk dilakukan. Ya, sesuatu yang tidak perlu aku bahas di sini, tentunya.<br /><br />Kesedihanku datang, karena aku gagal "menyempurnakan" dirinya sebelum ia "dikembalikan". Kesedihanku datang, karena aku gagal melepas pinjaman-Nya sebaik ketika Dia menciptakan pinjaman itu. Kita semua tahu, manusia terlahir, diciptakan, dengan fitrah baik.<br /><br />Jadi, bagiku, sebuah kehilangan dapat dengan mudah disikapi tanpa kesedihan. Ya, tanpa kesedihan. Tapi perlu disikapi dengan KESADARAN. Kesadaran bahwa kita haruslah menjadi sosok berguna bagi setiap sisi kehidupan kita. Kesadaran bahwa kita juga merupakan pinjaman yang tidaklah pantas untuk membebani orang-orang di sekitar kita yang kita tahu bahwa diri kita adalah pinjaman baginya. Membebani dengan tidak menjaga diri kita sendiri dari hal-hal buruk, perbuatan-perbuatan negatif, dan hal-hal lain yang bisa membawa diri kita pada gelar "pinjaman yang hina".<br /><br />Kematian adalah kehidupan baru, dan kehilangan adalah pengembalian.<br />Bermanfaatlah, kawan! Toh sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat. ;)<br /><br />Semoga dia tenang dalam dekap Pemiliknya.<br /><br />Twitter: @and_dan27<br />E-mail: romdan_abdullah@ymail.com<br />Facebook: fb.com/romdanabdullahAnonymoushttps://www.blogger.com/profile/15724001631331497197noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7968785228974396666.post-22514074247632085962014-06-24T20:14:06.617+07:002014-06-24T20:14:06.617+07:00"Bagaimana kamu menyikapi sebuah kehilangan? ..."Bagaimana kamu menyikapi sebuah kehilangan? (dalam artian teman dekat, saudara, atau keluarga kamu meninggal dunia)"<br />Tentunya berbagai perasaan bercampur aduk. Antara emosi, yang menyalahkan apapun itu yang terkadang tidak sepantasnya diucapkan, hingga derai tangis, seolah tidak mampu menggambarkan kesedihan yang kita alami. Mungkin mudah ditulis, tapi sulit dilakukan. Salah satu cara yang paling ampuh adalah mencoba menerima semuanya dengan pikiran jernih dan terbuka, walau itu adalah suatu hal yang sangat menyakitkan. Hal yang paling utama adalah ikhlas dan berserah diri pada Tuhan. Yakinkan diri bahwa kita bisa melewati ini semua, walau hal ini adalah hal yang paling berat yang pernah kita alami. Ingat, Tuhan tidak pernah memberikan ujian yang tidak mampu dilalui hamba-Nya, bukan?? :)<br /><br />dianmaharani833@yahoo.com<br />@realdianmrani93Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/09332866082504097878noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7968785228974396666.post-59491189578318092372014-06-24T19:39:17.432+07:002014-06-24T19:39:17.432+07:00Tentu saja pasti sedih sekali ketika mengalami yan...Tentu saja pasti sedih sekali ketika mengalami yang namanya,'kehilangan' dengan orang yang kita sayangi. Namun, jangan sampai berlarut-larut kesedihan tersebut. Ikhlas. Dimana ada pertemuan pasti ada perpisahan. Karena itu semua sudah di atur oleh yang maha kuasa. <br />Email : chintyaririn2@gmail.com<br />Twitter: @RirinKGSAnonymoushttps://www.blogger.com/profile/14228271506898800334noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7968785228974396666.post-46332887239834366132014-06-24T14:56:23.660+07:002014-06-24T14:56:23.660+07:00Pastinya sedih, sedih banget, apalagi orang terdek...Pastinya sedih, sedih banget, apalagi orang terdekat…. Kalau ditangisi terus menerus tidak akan mengubah sesuatu yang sudah tidak ada menjadi ada… meskipun sedih kita harus ikhlas serahkan semuanya pada Tuhan… hanya itu jalan satu-satunya… agar kita tidak terlarut dalam kesedihan….<br /><br />email : ayuarista805@yahoo.co.id<br />twitter : @AyuArista16Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/04659602561229119641noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7968785228974396666.post-88301062131885433312014-06-24T12:17:45.134+07:002014-06-24T12:17:45.134+07:00Kehilangan ? Sedih sih iya. Menangis juga iya. Tap...Kehilangan ? Sedih sih iya. Menangis juga iya. Tapi semua itu tak bisa mengembalikan keadaan kan? Ya kalau sedih ya tetep masih kerasa di hati beberapa hari. Apalagi orang yang kita sayang. Inilah mengapa kita hidup. Hidup untuk mati dan mati untuk hidup. Mungkin Tuhan sudah merencanakan ini semua. Memberikan jalan yang terbaik. Dan tentu aku akan selalu mendoakan mereka bagaimana pun mereka orang pernah hadir di hidupku menemani hari-hari ku kan? Mendoakan mereka mendapat tempat yang layak di surga. Karena manusia tak ada yang kekal. Seperti perumpamaan pada bunga. Bunga yang dulu mekar akan layu kan? Karena tak ada kehidupan yang abadi dan kekal di dunia ini. Kita juga pasti akan mengalami itu semua. Dan kita akan menerima dari karma yang kita dapat.<br /><br />Email : sherlyirawati99@gmail.com<br />Twitter : @sherlyirwti_<br />Link Share : https://twitter.com/Sherlyirwti_/status/481304935204540416<br /><br />WISH ME LUCK !! <3Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/05243426486829355361noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7968785228974396666.post-51885399628507309872014-06-24T12:09:26.099+07:002014-06-24T12:09:26.099+07:00Menyikapi kehilangan?
Aku pernah kehilangan orang...Menyikapi kehilangan?<br /><br />Aku pernah kehilangan orang super tercinta, Mbah Kakung. Saat itu, aku cuma bisa nangis berjam-jam dan dengan polosnya, aku ngomong kalo aku pengin ikut Mbah Kakung. Sedih banget pastinya.<br />Sekarang? Aku berpikir, semua yang hidup pasti akan mati. Nangis gak akan mengembalikan orang yang sudah meninggal ke sisi kita lagi. Aku berniat untuk ikhlas, gak nangis, dengan begitu aku juga memberi kekuatan pada orang-orang yang juga ditinggalkan. Aku yakin, semua orang tidak mau jika kematiannya menjadi beban batin, ditangisi. Yang mereka butuhkan adalah doa, sebagai penerang dan jalan mereka.<br />Ya, aku mau berdoa dengan hati yang ikhlas. Menghapus duka semua orang yang ditinggalkan dengan senyumanku. Meyakinkan mereka semuanya akan baik-baik saja dan kehidupan masih berjalan :')<br /><br /><br />Twitter : @Miss_Angora<br />Email : Rizkynovianti26@gmail.com<br />Link Share : https://twitter.com/Miss_Angora/status/481301432503521280<br />Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/05403494819276321881noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7968785228974396666.post-38126984657324254932014-06-24T11:58:21.007+07:002014-06-24T11:58:21.007+07:00Email: ainil_azra@yahoo.com
Twitter: @ainilazra
K...Email: ainil_azra@yahoo.com<br />Twitter: @ainilazra<br /><br />Kehilangan bukan sesuatu yang mudah. Saya tidak akan gegabah dan munafik menampik fakta kalau saya bukan makhluk sekuat itu. bagaimanapun, kehilangan seseorang yang menjalani hidup di dunia ini bersama dengan kita tidaklah sesuatu yang terjadi setiap hari. memang betul setiap saat, ada jiwa yang datang dan pergi. akan tetapi, bagi jiwa yang menyaksikan kepergian itu, pasti akan merasa sangat sakit dan kehilangan. <br />Orang bilang, 'life must go on'.<br />ya, orang hanya bisa berkata dengan mudahnya. kita juga bisa berkata dengan entengnya hal-hal yang sebenarnya menjadi beban hati. tapi bagi saya, kehilangan tidak sesederhana itu. memang betul, saya harus terus move dan dinamis. tapi, menurut saya... kehilangan hanya bisa di sembuhkan oleh waktu.<br />seberapa baik waktu bisa membuat hatimu bergerak untuk berhenti memandang ke belakang, dan memulai untuk memandang kembali apa yang ada di depanmu.Ainil The Writerhttps://www.blogger.com/profile/00838758079540398708noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7968785228974396666.post-51150221583919497362014-06-24T11:56:04.487+07:002014-06-24T11:56:04.487+07:00This comment has been removed by the author.Ainil The Writerhttps://www.blogger.com/profile/00838758079540398708noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7968785228974396666.post-52180902220386000932014-06-24T11:51:58.310+07:002014-06-24T11:51:58.310+07:00"Bagaimana kamu menyikapi sebuah kehilangan? ..."Bagaimana kamu menyikapi sebuah kehilangan? (dalam artian teman dekat, saudara, atau keluarga kamu meninggal dunia)"<br /><br />Setiap yang datang pasti akan pergi. Kelahiran dan kematian adalah suatu kepastian dalam hidup ini. Jadi, saat nanti, ketika orang yang kusayangi pergi. Tentu aku akan sedih, tentu aku akan marah. Kenapa secepat ini? Disaat aku mungkin belum sempat membahagiakan orang tersebut.<br /><br />Tapi Allah swt. Maha Baik dan Pemurah. Semua yang terjadi di dunia ini pasti ada maksud dan tujuan. Setelah masa sedih dan terpuruk itu berhasil aku lewati. Aku akan selalu mendoakan orang yang telah pergi lebih dulu dariku itu. Agar mendapatkan tempat yang lapang di sisi-Nya. Dan semoga kami kelak akan dipertemukan lagi di surga-Nya, Aamiin.<br /><br />Dan dari kehilangan itu pun aku menyadari. Mungkinkah suatu saat nanti, saat Aku pergi dari dunia ini. Ada banyak orang yang akan bersedih dan kehilangan sosokku?<br /><br />email: annisanuralida@gmail.com<br />Twitter: @nnisalida<br />Link share: https://twitter.com/nnisalida/status/481298140637577216Annisa N. Alidahttps://www.blogger.com/profile/07528362201872490057noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7968785228974396666.post-38710391212601536822014-06-24T10:58:59.436+07:002014-06-24T10:58:59.436+07:00Bagaimana kamu menyikapi sebuah kehilangan?
Kehil...Bagaimana kamu menyikapi sebuah kehilangan?<br /><br />Kehilangan karena kematian, belum lama ini saya mengalaminya. Ayah saya tercinta telah berpulang untuk selama-lamanya. Saya sadar sejak itu hidup saya akan berubah, pasalnya ayahlah yang selama ini menjadi tulang punggung keluarga. Padahal saya akan masuk universitas tahun ini, tapi kenapa Tuhan menjemput orang yang selama ini menjadi tumpuan saya dan keluarga? Tapi, akhirnya saya sadar, inilah jalan hidup saya. Inilah garis takdir yang telah ditentukan olehnya. Saya ikhlas, bismillah. Meskipun, melepas kepergian Ayah yang tiba-tiba tidaklah semudah yang saya kira. Tapi Insya Allah saya masih bisa menerima, saya masih bisa berbaik sangka pada-Nya. Saya pernah membaca sebuah buku yang ada kalimat seperti ini, “Jika Allah menyayangi hambanya, maka dia akan menenggelamkan hambanya itu ke dalam cobaan.” Saya kira Allah menyayangi saya dan keluarga jadi kenapa saya harus mengeluh dan bersedih hati? Kalau nyatanya Allah malah menyayangi kami, kalau nyatanya saya dan keluarga harusnya berbangga hati karena kami digolongkan umat yang Dia sayangi. Saya menyadari, kehilangan itu menyadarkan. Menyadarkan bahwa kita seharusnya selalu mengingat mati. Selalu mengingat suatu saat kita akan kembali. Walaupun kehilangan itu menyakitkan, apalagi saat Ayah saya berpulang, waktu itu saya menjalani Ujian Nasional. Itu bukanlah hal yang mudah, itu cobaan terberat dalam hidup saya, di satu sisi saya kalut karena kepergian Ayah tapi di sisi lain saya diharuskan untuk tetap tegar dan bersikap seolah tak terjadi apa-apa ketika saya mengikuti UN. Akhirnya, hari itu datang lagi, hari di mana saya merindukan Ayah saya. Hari di mana saya ingin Ayah saya ada di sana, melihat saya, putrinya yang meraih nilai UN tertinggi berdiri di atas panggung saat wisuda. Saya ingin Ayah saya melihat saya saat itu, saya ingin Ayah saya ada di antara wali murid yang datang. Tapi itu harapan belaka, sekali lagi kehilangan menghantam saya, kehilangan sosok yang selama ini selalu menghadiri acara apa saja di sekolah saya, kini telah tiada. Intinya satu, sabar. Dengan sabar saya mencoba menerima kenyataan yang tidak menyenangkan tapi inilah hidup. Dengan sabar saya akan terus berbaik sangka pada Tuhan. Yang selalu punya rencana terbaik untuk hambanya. Yang telah menjanjikan datangnya kemudahan setelah kesusahan. Saya pikir kehilangan itu salah satu cara Tuhan mendewasakan saya, membuat saya semakin dekat dengan-Nya, membuat saya semakin sabar dan bersikap qanaah serta menyadarkan saya, saya ini tidak memiliki apa-apa malahan sayalah yang dimiliki oleh-Nya.<br /><br />Email : windyagustin8@gmail.com<br />Twitter : @windyagustin8<br />Link Share : https://twitter.com/windyagustin8/status/481285144108486656A Ball of Sunshinehttps://www.blogger.com/profile/06664107541103204909noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7968785228974396666.post-3239188922274140902014-06-24T10:45:14.096+07:002014-06-24T10:45:14.096+07:00twitter: @biondyalfian
email: biondyalfian[at]yaho...twitter: @biondyalfian<br />email: biondyalfian[at]yahoo[dot]com<br />share: https://twitter.com/biondyalfian/status/481280890530586626<br /><br />wah, pertanyaan yang berat. Saya rasa sih, kalau mengalami kehilangan, saya pasti melewati 5 fase kesedihan. Penolakan, marah, tawar-menawar, depresi, lalu penerimaan. Sama seperti orang kebanyakan sih. Cuma tidak tahu butuh berapa lama untuk melewati semua fase itu.Biondyhttps://www.blogger.com/profile/05326951809808013968noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7968785228974396666.post-37933173375613353432014-06-24T07:04:41.029+07:002014-06-24T07:04:41.029+07:00Twitter : @aii_vitri
E-mail : lani.vitri@gmail.com...Twitter : @aii_vitri<br />E-mail : lani.vitri@gmail.com<br /><br />Berat pertanyaannya. sebuah kehilangan, orang terdekat. kita diperbolehkan bersedih dan menangis saat kehilangan seorang yang kita sayangi. yang tidak boleh adalah meratapi hingga keluar kata-kata hujatan pada takdir-Nya. bagi yang telah meninggalkan kita lebih dulu, berarti ini mengingatkan kita bahwa hidup itu fana, nggak abadi. bahwa dia hanya "pinjaman" dari-Nya, bukan hak milik kita. suatu saat "pinjaman" itu diambil kembali oleh pemiliknya, kita harus ikhlas. doa, ikhlas, itu yang bisa kita lakukan. dan semoga kepergiannya bisa membuat kita jadi manusia yang lebih baik.Menukil Aksarahttps://www.blogger.com/profile/04986536174012203288noreply@blogger.com