Judul : Kepada Gema
Penulis : Diego Christian
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal & Tahun Terbit : 216hal, 11 Februari 2016
Sinopsis : Kepada Gema
Review :
Rating : 3/5
Penulis : Diego Christian
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal & Tahun Terbit : 216hal, 11 Februari 2016
Sinopsis : Kepada Gema
Review :
"Waktu nggak bisa diputar balik, lo tahu itu. Kita nggak bisa sama - sama kayak dulu lagi. Gue nggak mau melihat ke belakang. Dan gue mau lo melakukan hal yang sama. Gue, lo, kita, itu masa lalu."
Atisha dulu punya segalanya. Tapi lambat laun semuanya hancur berantakan. Ayahnya meninggal, pacar yang ia cintai meninggalkannya dan masa lalu yang kelam kerap menghantuinya, Sebenarnya jika Atisha tidak pernah bercerita kepada orang lain, tidak akan ada yang pernah tahu kehidupan pribadinya, karena aslinya Tisha adalah pribadi yang ramah dan mudah bergaul. Bekerja sebagai creative assistant di sebuah stasiun TV menuntut Atisha untuk bekerja maksimal hingga ia tak punya waktu untuk hal lain diluar pekerjaannya.
Walau punya kenangan yang tidak menyenangkan tentang mantannya, Atisha tidak menutup diri dan sekarang berpacaran jarak jauh dengan Jesse yang sedang kuliah di Belanda. Hubungan mereka tergolong baik meskipun terkadang komunikasi hanya berjalan satu arah. Di tengah kesibukannnya bekerja, Atisha malah mendapatkan kejutan dari mantannya Gema yang tiba - tiba melamar bekerja di kantornya. Dia yang meninggalkan, dia pula yang ingin mendapatkan kembali. Apa sebenarnya maksud dan tujuan Gema kembali hadir dalam hidup Atisha?
"Kalau Tuhan emang ada, Del, gue cuma minta satu hal, Kesempatan kedua."
Kepada Gema adalah buku pertama Diego Christian yang saya baca. Karena rating yang bagus dan sinopsis yang cukup menarik, saya memutuskan untuk membaca buku ini. Cerita ini tidak sesederhana yang kukira. Awalnya saya mengira cerita ini hanya berkisar tentang pacaran jarak jauh yang sulit dijalani karena kerap diterpa rasa rindu, dll. Tapi cerita ini jauh lebih luas cakupannya. Sayangnya endingnya terkesan terlalu terburu - buru dan karakter tokohnya kurang berkembang. Inti ceritanya sudah cukup bagus, tapi seharusnya masih bisa diexplore lagi. Saya penasaran tentang Jesse, kehidupan Atisha, dan ingin mempelajari lebih dalam tentang trauma yang diderita Atisha. (please don't judge me, ceritanya dulu saya ingin kuliah dibagian psikologi tapi tidak kesampaian :D)
"Kadang - kadang hal paling indah di dunia itu justru yang nggak kelihatan. Itu sebabnya kita selalu tutup mata waktu mencium seseorang dan waktu kita bermimpi."
Rating : 3/5