Tuesday, April 5, 2016

Falling - Rina Suryakusuma


Judul : Falling
Penulis : Rina Suryakusuma
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal & Tahun Terbit : 320hal ; 19 Maret 2015
Sinopsis : Falling
Review :

"Because heart can see what the eyes cannot see and a mind cannot understand."

Hidup Carly nyaris sempurna. Seharusnya Carly merasa bahagia dengan kasih sayang ayahnya, sahabat - sahabatnya dan juga cinta dan perhatian dari calon tunangannya Seth. Akan tetapi Carly merasakan hal yang berbeda. Hatinya hampa, seperti ada sesuatu yang tidak pada tempatnya. Carly terus mencari bahkan ketika semua orang merasa dia sudah menemukan apa yang ia cari selama ini. 

Ketika Carly diterima sebagai karyawan ODP di sebuah perusahaan property developer, semua teman seangkatannya mengasihani dirinya karena dipilih berada dibawah arahan Maggie, mentornya yang terkenal judes dan cuek. Anehnya Carly tidak sepenuhnya merasa ia sedang sial. Walau jutek, tapi Carly merasa itu hanya topeng yang Maggie pakai untuk menutupi kerapuhan dirinya. 

Rasa ingin tahu dan perhatian membuat Carly kaget dengan dirinya sendiri. Bagaimana mungkin ia lebih sering memikirkan Maggie daripada calon tunangannya sendiri? Semua rasa ini salah tempat. Salah total. Tapi tak ada yang bisa membohongi kata hati mereka. Carly diam - diam telah menemukan apa yang dia cari selama ini. 

Banyak yang harus diperjuangkan Carly. Pada dasarnya Carly harus mempertaruhkan seluruh hidupnya untuk keputusan yang akan diambilnya. Tapi apakah itu sebanding dengan apa yang akan ia lepaskan?

Berbeda dari karya - karya penulis sebelumnya, kali ini penulis keluar dari comfort zone dan mengusung tema LGBT ( Lesbian, Gay, Biseksual, & Transgender) yang memang sedang marak dibicarakan di khalayak ramai. Terus terang saya cukup kaget ketika ci Rina memutuskan untuk mengangkat tema ini karena pastilah akan ada pro dan kontra yang tak terhindarkan. Alasan kenapa saya memutuskan untuk tetap membaca Falling meskipun saya tahu tema yang diusung adalah LGBT yaitu karena saya ingin belajar untuk memahami bukan menghakimi. 

Saya mencoba menempatkan diri saya di posisi Carly dan Maggie. (bukan berarti saya berniat menjadi lesbian ya, tapi sejujurnya saya ingin mengetahui apa yang mereka rasakan ketika mereka saling jatuh cinta). Dan well, sebenarnya sama saja dengan jatuh cinta pada umumnya, jantung berdebar tak karuan, gelisah menunggu kabar pasangan, dll. Yang berbeda adalah pelakunya adalah sama - sama wanita. Banyak pihak yang pasti akan menentang hubungan ini, dan banyak pula yang harus dipertaruhkan, entah itu berarti kehilangan orang - orang yang kita sayang atau masa depan kita. Pembelajaran yang bisa diambil yaitu bahagia itu pilihan. Tergantung bagaimana cara kita melihat dan menafsirkannya. Bagaimana kita memandang diri kita sendiri jauh lebih penting daripada penilaian orang lain terhadap kita. 
"Aku tidak menyesal dilahirkan beda. Aku cinta setiap jengkal kehidupanku kini.Kalau ada yang kusesalkan, itu hanya satu. Aku terlambat mengenalmu."
Rating : 3/5

No comments:

Post a Comment