Judul : Love Bites
Penulis : Edith PS
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2014
Tebal : 200hal
Sinopsis : Love Bites
Review :
Penulis : Edith PS
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2014
Tebal : 200hal
Sinopsis : Love Bites
Review :
Temanya nggak pasaran dan cukup menarik untuk dibaca. Gimana nggak? Istri dan suami bertukar peran dalam rumah tangga mereka. Pertama - pertama, hubungan ini terasa awkward sekali bahkan untuk pembaca sekalipun. Vania seorang workaholic, dan Ivan suaminya adalah seorang penulis yang notabene hanya tinggal dirumah, lebih banyak pusing memikirkan tema dan isi naskahnya daripada kerja kantoran. Mereka memiliki seorang anak perempuan bernama Cherish. Dan pekerjaan - pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh Vania malah dilakukan oleh Ivan. Yup, Alfa Wife, Beta Husband. Bisakah hubungan ini langgeng? In my humble opinion, sulit. Tapi bukan berarti tidak bisa dijalani.
"'Menghasut' kedengarannya sangat desperate deh, karena kamu toh nggak pernah menang berdebat denganku, Van."
Penghasilan Vania lebih dari cukup untuk membiayai kebutuhan keluarga mereka. Tak jarang Ivan diberi modal untuk usaha. Namun sayangnya, setiap kali mencoba, Ivan selalu menemui kegagalan. Nah kali ini, Ivan bertemu dengan seorang teman lama yang mengajaknya untuk usaha bersama. Ivan ingin menunjukkan kalau ia mampu tanpa bantuan financial dari Vania, tapi disatu sisi ia juga bingung harus cari dimana modal besar untuk usahanya ini?
Ketika istri tidak menjalani perannya dengan baik,,,
Karena kesibukannya, Vania jarang menjemput anak semata wayangnya. Ivan-lah yang melakukan pekerjaan itu. Rutinitas itu membuatnya bertemu dengan guru Cherish, Cita. Berawal dari tegur sapa dan berakhir dengan hubungan yang lebih dekat. Pantaskah itu?
Ketika seorang suami tidak dihargai sebagaimana mestinya, apakah ia harus menyerah dalam hubungan itu atau mempertahankannya? Hubungan ini terlalu complicated. Vania merasa ia sudah memberikan semuanya kepada keluarga ini, dan Ivan merasa ia sudah cukup banyak mengalah untuk Vania. Ya begitu saja terus sampai dunia kiamat. When you face a problem, you need to sit down and talk. Ceritakan apa masalahmu, dan bareng - bareng cari solusinya.
Well, pesanku untuk Vania, belajarlah dari Alexandra (Twivortiare - Ika Natassa) Pekerjaanmu memang penting. Tapi apakah itu masih penting jika rumah tanggamu tidak berjalan dengan baik karena kesibukanmu dikantor?
"Van, bagi Mbak, lebih baik kucel dengan daster kusam kelonggaran dan wajah berminyak seperti ini tapi selalu menjadi tempat suami dan anak - anak pulang daripada berblazer lengkap tapi pulang dalam keadaan hampa..sendirian.."
Esensi membaca buku itu adalah segala hal yang terjadi didalam buku tersebut memiliki hikmah tersendiri buatmu. Buah yang baik kita petik, Buah yang busuk kita tinggalkan. I'd never want to be like Vania. Not now and not in the future.
"Marriage will never be easy to anyone."
Here comes advices from a bachelor woman,,,
1. Jangan terlalu perhitungan karena itu menyebalkan.
2. Jangan merasa paling benar. Karena yang benar pun bisa salah.
3. Jangan menghakimi. Karena kamu tidak berada diposisinya.
4. Bersikaplah jujur dan setia. Karena itulah yang paling penting dalam suatu hubungan.
5. Mengalahlah, meskipun kamu benar, tapi hubungan rumah tanggamu lebih penting daripada urusan siapa yang benar dan siapa yang salah.
Sekian :)
(***)