Judul : Looking For Alaska
Penulis : John Green
Versi : Terjemahan
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit & Tebal : July 14th 2014, 288hal
Sinopsis : Looking For Alaska
Review :
Miles Halter bukanlah anak yang populer disekolahnya. Miles anak baik-baik dan cenderung membosankan. Hidupnya yang datar - datar saja membuatnya memutuskan untuk melanjutkan sekolahnya di asrama Culver Creek, tempat dimana ayahnya dulu bersekolah. Mungkin ada baiknya sesekali keluar dari zona nyaman dan pergi mencari 'Kemungkinan Besar'.
Di Culver Creek, Miles bertemu beberapa teman yang menjadi bagian dari hidupnya disana. Chip Martin dan Alaska Young, tepatnya. Chip lebih suka dipanggil kolonel, dan Alaska hanyalah Alaska. Miles sendiri diberi panggilan Pudge oleh Kolonel. Dari mereka, Miles belajar banyak hal. Walau dari yang kubaca, Miles lebih banyak belajar hal - hal negatif daripada positif, setidaknya Miles menemukan arti dari kata persahabatan.
Miles melewatkan masa remajanya dengan berbagai kenakalan yang tak bisa dihitung lagi dengan jari banyaknya. Terkadang ketika kita begitu dekat dengan seseorang, kita akan merasa kehilangan jika orang tersebut sedang atau tidak lagi berada disisi kita. Hal itu yang terjadi pada Miles. Ketika Miles baru mulai membuka hatinya, dia harus dihadapkan dengan kenyataan bahwa orang yang disukainya tidak akan pernah bisa bersatu dengannya.
"Kenapa merokokmu cepat sekali?""Kalian semua merokok untuk menikmatinya. Aku merokok untuk mati."
Itu pernyataan yang dikatakan oleh Alaska. Yang kusukai darinya adalah koleksi bukunya, yang tidak kusukai darinya adalah kebiasaanya merusak dirinya sendiri, Alaska bahkan tidak memiliki kendali atas dirinya sendiri.
"Apa kau benar - benar sudah membaca semua buku di kamarmu?"
"Ya, Tuhan, tidak. Aku mungkin membaca sepertiganya. Tapi aku akan membaca semuanya. Aku menyebutnya Perpusatakaan Hidupku."
"Pudge, yang harus kau mengerti tentang diriku adalah bahwa aku orang yang sangat tidak bahagia."
Melihat banyaknya bintang 4-5 bertaburan di Goodreads bukanlah sebuah jaminan buku ini akan sesuai dengan seleramu. Well, untuk saya pribadi, this book isn't my cup of tea, but maybe it's yours :) Buku ini buntelan dari teman sebagai hadiah ulangtahun. Mengingat bahwa yang menulis buku ini adalah John Green, orang yang sama yang menerbitkan The Fault in Our Stars dan Paper Towns, tinggi harapan bahwa novel ini akan menjadi bacaan yang bagus. Akan tetapi, back to your own taste, kalau saya merasa buku ini rada membosankan, alurnya lambat, dan tokoh utamanya tidak terlalu berkesan.
Rating : 2/5
No comments:
Post a Comment