Judul : Let Me Be with You
Penulis : Ria N.Badaria
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama (Amore)
Tebal & Tahun Terbit : 352hal, 26 Februari 2015
Baca di : iJak
Sinopsis : Let Me Be with You
Review :
"Jadi kalian kapan nyusul?"
"Pakde, Kak Rivan tuh teman Mas Harlan, bukan pacar Kinanti."
"Kak Rivan."
"Oh iya kenapa, Pakde?"
"Kalian ini kapan nyusul?"
"Kapan kalian nyusul Harlan dan Kemala?"
"Oh itu. . . Secepatnya, Pakde."
Penulis : Ria N.Badaria
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama (Amore)
Tebal & Tahun Terbit : 352hal, 26 Februari 2015
Baca di : iJak
Sinopsis : Let Me Be with You
Review :
Kamu pasti pernah merasakan yang namanya naksir dengan sahabat kakakmu bukan? Itu juga yang pernah dirasakan Kinanti ketika jaman sekolah dulu. Kinanti naksir dengan Rivan, sahabat Harlan kakaknya. Ketika mereka sudah memiliki kesibukan masing - masing, rasa itu seolah - olah menghilang begitu saja. Perasaan itu kembali ketika Rivan menghadiri pesta pertunangan Harlan dan melihat Kinanti yang telah tumbuh dewasa.
Melihat mereka sedang mengobrol berdua, keluarga Kinanti berniat untuk menjodohkan mereka. Kinanti awalnya menolak mentah - mentah ide gila itu. Tapi Rivan dengan santai menanggapi ide itu dengan tangan terbuka.
"Pakde, Kak Rivan tuh teman Mas Harlan, bukan pacar Kinanti."
"Kak Rivan."
"Oh iya kenapa, Pakde?"
"Kalian ini kapan nyusul?"
"Kapan kalian nyusul Harlan dan Kemala?"
"Oh itu. . . Secepatnya, Pakde."
Saya pernah dengar ada artis sinetron yang memulai masa pacarannya dengan suaminya ketika mereka sudah menikah. Berawal dari perjodohan orangtua, si artis tidak pernah berpikir akan menikah dengan orang yang hampir tidak dikenalnya. Namun dia memutuskan untuk percaya dengan orangtuanya, percaya dengan kata hatinya dan percaya dengan si calon suaminya. Ternyata sampai sekarang, si artis kelihatan begitu bahagia dengan pernikahannya. Jika kedua pihak ingin menjalaninya dan yakin dengan pilihannya, serta tidak mendapat paksaan dari pihak manapun, saya rasa perjodohan bukanlah hal yang buruk untuk dijalani.
Akan tetapi, konsep menikah lalu bercerai seperti kata Rivan itu membuatku merasa si pasangan pengantin tidak serius menjalani hubungannya. Menikah dulu sajalah, toh nanti bisa cerai. Kok kayaknya enteng sekali ya. Seperti mencoba menyicipi suatu makanan, kalau nggak enak ya nggak usah dimakan.
"Saya nggak pernah mengajak kamu main-main. Kita akan serius menjalani semuanya, hanya saja kita memperpanjang masa penyesuaian kita dalam pernikahan ini. Dalam masa itu kita akan mencari perasaan masing - masing, kalau kita memiliki perasaan yang sama satu sama lain nantinya, kita akan bahagia sebagai pasangan yang sebenarnya. Tapi kalau tidak, bukankah selalu ada perceraian dalam sebuah pernikahan, walaupun pasangan itu menikah karena cinta."
Sesuai dengan judulnya yaitu Let Me Be with You, perjalanan cinta Rivan dan Kinanti menemukan banyak rintangan. Yang satu ingin mendekat, sedang yang lain berusaha menjauh. Keduanya memiliki alasan masing - masing, namun pasti akan ada yang tersakiti oleh karena keputusan yang dibuat secara sepihak. Secara keseluruhan ide dari cerita ini cukup bagus. Sayangnya karakter kedua tokoh utama terkesan lemah dan tidak berpendirian.
Saya pribadi tidak suka dengan kepribadian Kinanti yang pasrah - pasrah saja menerima segala hal yang ditentukan oleh keluarganya. Berhubung yang ditentukan oleh keluarganya ada perjodohan, seharusnya Kinanti bisa lebih tegas menolak jika memang tidak mau. Mengeluh tapi tidak melakukan tindakan apapun bukankah hasilnya nol besar? Sebaliknya diawal cerita saya suka dengan sifat Rivas yang terang - terangan menyatakan niatnya kepada Kinanti. Hanya saja eksekusi diakhir cerita seharusnya bisa dibuat lebih baik lagi.
Pesan moralnya adalah seberapapun sulitnya, seberapapun besar rintangannya, jujurlah kepada pasanganmu. Jangan sok menjadi Tuhan, seolah tahu segalanya, Takut pasanganmu tersakiti oleh kebenaran? Pleaseeeee, pasanganmu akan jauh lebih tersakiti oleh kebohonganmu. Keep that in mind :)
Pesan moralnya adalah seberapapun sulitnya, seberapapun besar rintangannya, jujurlah kepada pasanganmu. Jangan sok menjadi Tuhan, seolah tahu segalanya, Takut pasanganmu tersakiti oleh kebenaran? Pleaseeeee, pasanganmu akan jauh lebih tersakiti oleh kebohonganmu. Keep that in mind :)
"Biarkan kita berdua menemukan perasaan masing - masing dalam proses ini. Setelahnya hati kita yang akan memilih."
Rating : 2.5/5
No comments:
Post a Comment