Pages

Sunday, April 7, 2013

Jangan Main-Main (Dengan Kelaminmu) - Djenar Maesa Ayu

Judul : Jangan Main-Main (Dengan Kelaminmu)
Penulis : Djenar Maesa Ayu
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2012
Tebal : 152hal
ISBN : 978-979-22-8994-7
Sinopsis :
Saya heran, selama lima tahun kami menjalin hubungan, tidak sekali pun terlintas di kepala saya tentang pernikahan. Tapi jika dikatakan hubungan kami ini hanya main-main, apalagi hanya sebatas hasrat seksual, dengan tegas saya akan menolak. Saya sangat tahu aturan main. Bagi pria semapan saya, hanya dibutuhkan beberapa jam untuk main-main, mulai main mata hingga main kelamin. Bayangkan! Berapa banyak main-main yang bisa saya lakukan dalam lima tahun? INI TIDAK MAIN-MAIN!

Review :

Jangan Main-Main (Dengan Kelaminmu) adalah kumpulan cerita pendek yang menyinggung hal tak biasa.
Jangan Main-Main dengan buku ini. . .
Buku ini tidak memiliki gigi, ia tentu tak bisa menggigit. 
Buku ini tidak memiliki bisa, tentunya tak ada racun didalamnya. 
Buku ini hanyalah mengangkat isu yang sangat tidak biasa.
Topik-topik yang membuat kedua alisku menyatu, membuatku tak berhenti menyerngit. 

Kumcer yang paling menarik perhatianku adalah Menyusu Ayah. Ada pepatah berkata,"Tak ada rotan, akar pun jadi." Dalam cerita Menyusu Ayah, tak ada air susu ibu, air mani ayah pun jadi. Tak usah dibayangkan, hanya mengucapkannya pun aku sudah mual. Well, sekali lagi aku camkan, Jangan Main-Main dengan buku ini, juga dengan kelaminmu, tentunya.

Jangan Main-Main dengan kelaminmu karena itu bukanlah sebuah mainan. Yah, walaupun banyak pria maupun wanita yang sering tidak peduli dan justru menjadikannya sebagai alat permainan mereka. Tak peduli apakah mereka sudah menikah, masih lajang, ataupun masih dibawah umur. Tentunya mereka semua memiliki tujuan yang berbeda-beda. 
"Jaman sekarang laki-laki lebih takut bikin bunting perempuan ketimbang kena penyakit!"
Dengan personifikasi, benda-benda mati seolah bernyawa dan dapat berbicara. Jika semua dinding, meja, cermin, dll bisa berbicara, mungkin akan banyak pria beristri/wanita bersuami yang ketahuan tidak setia. Apa yang salah dengan para pria dan wanita tersebut? Mereka miskin moral. Buku ini cukup mengungkap fakta yang terkubur oleh gemerlapnya dunia.

Kita tahu,
Kita tidak tahu,
Kita tahu tapi tidak mau tahu.
Kita tidak tahu dan tidak mau tahu.

Rating : 2/5


3 comments:

  1. apa mungkin bahasa nya vulgar bagi sebagian pembacanya ya ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. harusnya si ga mbak. Well, kalau pembacanya dibawah umur 21 si mungkin bakal merasa isinya vulgar hehe

      Delete