Pages

Sunday, November 27, 2011

#127 Hearts Aflame


Status : Read on November 27th 2011.
Title and Author : Hearts Aflame ( Bara Asmara) - Johanna Lindsey
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : 2011
Tebal : 512 hal.
Sinopsis : Hearts Aflame
My review :
Kristen Haardrad adalah anak perempuan satu-satunya dari pasangan Brenna dan Garrick Haardrad. Tidak seperti wanita pada umumnya, Kristen lahir dengan tinggi diatas rata-rata. Tapi dia tak pernah merasa canggung karena ayah dan saudara-saudara lelakinya jauh lebih tinggi darinya. Walau dia tergolong wanita yang sangat tinggi, itu tak lantas membuat laki-laki selain keluarganya mengabaikannya. Sebaliknya, mereka semua berbondong-bondong mengejar dan melamarnya.

Tapi tak satupun dari laki-laki tsb yang membuatnya jatuh cinta. Ia pun diam-diam mengikuti kapal dagang milik Garrick ayahnya yang dikomando kakaknya,Selig dengan harapan bahwa dengan sedikit berpetualang dia akan menemukan orang yang ia cintai. Tapi bukannya mendapatkan suami, dia dan seluruh Vikings yang ikut berlayar malah menjadi budak Saxon. Awalnya dia berpikir bahwa Selig hanya akan pergi berdagang, tapi mereka malah berlayar jauh ke arah selatan demi merampaskan harta biara Saxon.

Nasib naas, walau mereka seperti raksasa jika dibanding dengan penduduk Saxon, tapi mereka tidak mengira bahwa ada yang melihat kedatangan mereka, alhasil sebagian dari mereka dibunuh dan sisanya dijadikan budak. Kristen dengan berani melawan salah satu Lord Saxon yang membunuh Selig kakaknya, tapi sayang ia  terlanjur dipukul pingsan sebelum bisa melakukan perlawanan lebih jauh lagi. Sebelum ia pingsan, dia sempat membuat Lord Saxon, Alden terluka parah.

Beberapa saat mereka berada didalam penjara, kelaparan dan terluka. Tapi Royce, Lord Saxon lainnya yang merupakan sepupu Alden mempunyai rencana yang lebih baik. Ia membiarkan mereka hidup dan mendapatkan makanan dengan syarat mereka akan membantunya membangun tembok-tembok pertahanan jikalau suatu saat musuh mereka dari Denmark datang menyerang.

Kristen yang memang dari awal menyamar sebagai laki-laki untuk mengecoh penglihatan kakak dan sepupu-sepupunya pun tetap mempertahankan posisinya sebagai laki-laki. Jika terbukti dia adalah perempuan satu-satunya diantara para Viking maka resikonya adalah dia akan diperkosa bergilir oleh penduduk Saxon. Menjadi budak kedengarannya jauh baik daripada harus jadi pelacur disana.

Tapi tidak ada kebohongan yang bisa ditutupi terlalu lama, kenyataan bahwa dia adalah seorang perempuan membuat Royce terheran-heran sekaligus jijik padanya. Dia mengira Kristen adalah pelacur Viking dan lantas memakaikan rantai di pergelangan tangan dan kakinya. Royce yang sejak awal membenci Kristen pun tak bisa membohongi bahwa dia menyukai wanita itu. Well, lelaki mana yang tidak akan menyukai wanita yang bermata indah dan berparas cantik? Terlebih kepribadian Kristen yang keras kepala, pemberani, dan terus terang dengan perasaannya membuat Royce yang tadinya membencinya , lama kelamaan pun menjadi suka padanya dan bahkan cenderung posesif padanya. HA! :D

Yang paling kusukai dari Royce adalah bagaimana dia sangat khawatir jika suatu saat Kristen akan pergi dari sisinya dan kabur pulang bersama para tahanan. Jadi dia tetap memasang rantai itu walau sebenarnya Kristen pun tak ingin jauh-jauh dari dirinya.Saya pribadi sangat menyukai laki-laki yang takut kehilangan pasangannya. Itu tandanya dia sayang, dia cinta, dia takut kehilangan, dan otomatis itu membuatnya benar-benar menjaga apa yang menjadi miliknya. \mm/ 

Ini adalah buku seri Viking #2 , jujur saya belum membaca buku yang pertama. Saya memutuskan untuk membaca buku ini terlebih dahulu setelah direkomen teman bahwa buku yang kedua ini lebih bagus dari yang pertama. Well, saya belum bisa memastikan kebenarannya, tapi setelah selesai membaca Hearts Aflame ini saya sungguh ingin membaca semua seri Viking  o^~^o
Untuk cerita yang begitu menyenangkan untuk dibaca dan bahkan membuat saya memutuskan untuk bersikap sedikit lebih longgar terhadap jam tidur malam saya, buku ini saya beri bintang *****.


No comments:

Post a Comment