Judul : Alien itu Memilihku
Penulis : Feby Indirani
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal & Tahun Terbit : 308 hal & Juni 2014
Sinopsis : Alien itu Memilihku
Review :
Tepat saat aku merasa segalanya sudah dipersiapkan dengan baik, takdir ternyata menelikung rencanaku. Hidupku tidak lagi bisa disebut membosankan. Mengerikan, kini lebih tepatnya.
Lagi - lagi kita diingatkan bahwa manusia boleh berencana, namun pada akhirnya Tuhan yang menentukan segalanya. Indah Melati Setiawan tak pernah menyangka dirinya akan menghabiskan waktu yang lama berada di rumah sakit. Bukan karena sakit biasa, melainkan kanker penyebabnya. Indah divonis menderita kanker tulang bernama Ewing Sarcoma. Sarcoma sendiri adalah tipe kanker langka yang terjadi pada struktur pendukung tubuh, seperti tulang, jaringan lunak, dan otot. Ewing Sarcoma adalah kanker yang paling sering timbul di bagian tengah tulang panjang kaki dan tangan tetapi juga bisa terjadi pada panggul dan tulang lainnya. Penyakit ini sendiri biasanya menyerang anak - anak, entah mengapa Indah diusia 30-an tahun malah diserang kanker langka ini.
Kanker tulang dipicu oleh adanya benturan yang keras pada tulang. Indah pun pernah mengalami beberapa kecelakaan yang melibatkan kakinya cedera. Indah termasuk wanita yang cukup aktif dan rajin berolahraga. Tapi kanker itu tidak mengenal orang. Siapa saja dapat diserangnya. Tidak peduli apa pekerjaan kita, betapa seringnya kita berolahraga, atau betapa banyaknya uang kita. It just came out of nowhere and stay for whenever it likes.
Kanker adalah sel - selmu sendiri yang tiba - tiba berkembang liar, ganas, dan siap memangsamu. Sel - sel itu bisa dianggap sebagai bagian tubuhmu yang membelot, mengkhianatimu dan menjelma jadi makhluk asing yang tak terkendali.
Indah adalah seorang kanker survivor yang berhasil selamat dari maut bernama Ewing Sarcoma. Perjalanannya tentu tidak mudah. Karena peralatan medis yang lebih memadai dan dokter yang lebih ahli di bidang kanker ini, Indah memutuskan untuk berobat di Singapore dalam pengawasan Dokter Suresh. Dalam perjalanan panjangnya melawan kanker itu, Ibu Indah menjadi salah satu penyemangat terbesar dalam hidupnya. Sama halnya dengan ibuku, Ibu Indah adalah seorang supermom yang walau sulit mengurusi dirinya sendiri karena kakinya yang sakit tapi ia akan selalu menjaga dan mengurusi anaknya, tidak peduli betapa pun renta usianya.
Walau menderita kanker, tapi Indah termasuk yang beruntung. Kenapa begitu? Karena ia tergolong berkecukupan, bahkan boleh dikatakan lebih dari mampu sehingga ia bisa berobat di Singapore, tempat yang kita tahu biaya pengobatannya sangat mahal. Indah bukannya tidak pernah ingin menyerah, kanker yang menyerang pahanya membuatnya merasa seakan ada alien yang hidup didalam tubuhnya. Pengobatannya pun tidak selalu berjalan mulus. Kanker ini telah banyak mengambil haknya. Kegembiraannya, kecantikannya, keceriannya, semuanya terenggut darinya. Tapi apa artinya itu semua jika ia bisa berhasil menang dari kanker itu?
Saya pribadi cukup suka baca buku - buku seperti ini karena ini sebagai pengingat keras untuk kita bahwa banyak sekali hal yang patut disyukuri dalam hidup ini. Salah satunya adalah nafas kehidupan. Beberapa orang yang saya kenal secara tak terduga meninggal karena tidak bisa bangun dari tidurnya. Sungguh mengerikan bukan? Hal ini membuatku berpikir bahwa hidup ini hanyalah titipan dari Tuhan. Jagalah dengan baik titipanNya itu. Jangan terlalu bermalas - malasan dan tidak mengurusi diri sendiri dengan baik. Hargailah badan dan hidupmu karena kita tidak pernah tahu kapan Tuhan ingin mengambilnya kembali.
Pastikan juga orang disekitarmu tahu betapa kamu menyayangi mereka semua. Jika kamu menyukai seseorang, ungkapkanlah isi hatimu. Kamu tentu tidak mau menyesal jika suatu saat nanti tiba - tiba dipanggil oleh Yang Kuasa dan tidak sempat menyatakan perasaanmu. Ini bukan hanya untuk pacar atau gebetan loh. Ini juga untuk orangtua kita yang menyayangi kita tanpa batas. Beritahulah betapa kita bersyukur memiliki mereka dalam hidup kita.
Untuk Indah, ternyata kita satu kampung ya. HORAS!! terima kasih atas perjuanganmu, terima kasih karena tidak menyerah, dan terima kasih telah berbagi cerita dengan kami. Dan untuk Mbak Feby Indirani, terima kasih telah menulis cerita nyata ini dengan begitu baik. I am a big fan!
Rating : 4/5
No comments:
Post a Comment