Pages

Wednesday, October 5, 2016

Deessert - Elsa Puspita

Judul : Deessert
Penulis : Elsa Puspita
Penerbit : Bentang Pustaka
Tebal & tahun terbit : 318hal & 28Maret 2016
Sinopsis : Deessert
Review :
LDR bukanlah hal yang mudah untuk dijalani oleh Naya dan Dewa yang masih muda. Mereka harus cukup puas dengan saling bertukar kabar lewat email dan telepon. Tapi rutinitas mereka ini pun makin lama makin surut oleh kesibukan masing - masing, mostly dari pihak Dewa. Tahun pun terus berganti namun tidak ada kabar dari Dewa yang memang sedang disibukkan dengan dunia pastry yang digelutinya. Di saat itu, Naya pun berhenti menunggu.
"If you make a girl laugh, she likes you, but if you make her cry, she loves you. But the real gentleman never wants to make his girl cry, doesn't he?"

Tepat sepuluh tahun berlalu, dengan pemikiran yang jauh lebih dewasa, Naya memutuskan untuk kembali ke Palembang setelah acara kuliner yang dibintanginya tidak kunjung mendapat rating yang bagus. Naya pun bertemu kembali dengan sahabat baiknya Lulu, yang merupakan kakak kandung Dewa. Tak lama ia dikabarkan bahwa Dewa juga akan terbang dari Sydney ke Palembang dan kali ini ia tidak akan pergi lagi. Melainkan Dewa berencana untuk membuat toko pastry di Palembang.

Naya memiliki rencananya sendiri dibalik keputusannya untuk berhenti dari pekerjaannya. Ia ingin membuka cafe bersama sahabatnya Lulu, dan tunangannya Arfan. Dan Dewa akan turut membantu persiapan mereka dengan menjadi pastry chef sementara mereka mencari orang yang tepat untuk posisi itu. Pertemuan yang tidak diinginkannya pun tak terelakkan. Mampukah Naya berdiri berhadapan dengan Dewa tanpa rasa kesal, kecewa dan penuh tanya tentang masa lalu mereka yang belum terselesaikan dengan baik? 

Saya sukaaaa sekali dengan buku ini. Suka dengan ceritanya, semua karakter yang diciptakan oleh penulis. Naya, Dewa, kak Damar, Ibu, dan semuanya, dan juga kue - kue yang Dewa buat. I wish I can eat it too >.<. Naya tipe wanita yang tangguh, berpendirian kuat, dan punya sense humor yang bagus. Dan Dewa disisi lain berhasil jadi man crushku. Dewa tipe laki - laki yang tidak banyak bicara, lebih ke actionnya, walau seringkali terlibat salah paham karena kebiasaannya yang terlalu irit bicara. Dewa juga masternya dalam hal membuat kue-kue dan masakan enak. Bayangkan kalau jadi istri Dewa, kita nggak akan pernah kelaparan!! Dan Dewa juga sangat gentleman dan santun pada orangtua. Tipe menantu idaman banget pokoknya. Buku ini recommended buat siapa saja tanpa terkecuali.
Swear to you, this book is that good (Y)
"Aku emang belum pernah sampai beliin kamu cincin berlian karena waktu itu kita masih sama-sama terlalu muda buat ngerencanain nikah. Tapi, cuma kamu yang bisa aku bayangin sebagai orang pertama yang aku lihat pas bangun pagi, dan orang terakhir yang aku lihat sebelum tidur tiap malam. Bayangan itu udah ada di kepalaku sejak sepuluh tahun yang lalu, waktu pertama kali kamu muncul di perpusatakaan dan bilang kalau kamu sayang aku."

Rating : 5/5

No comments:

Post a Comment