Judul : Loyalty in Death (Kesetiaan Dalam Kematian)
Penulis : J.D.Robb
Series : In Death #9
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal & Tahun Terbit : 536hal, Maret 2010
Sinopsis : Loyalty In Death
Review :
"Pulanglah, Roarke.""Aku akan pulang. Kalau kau pulang."
Penyelidikan dimulai ketika seorang wanita mengebor pacarnya ke dinding setelah menangkap basah pacarnya berselingkuh darinya. Di lain tempat, seorang pria ditemukan mati tenggelam dengan kondisi lidah terpotong. Tak ada yang tahu motif dari pembunuhan ini. Namun semuanya menjadi lebih jelas ketika yang diincar adalah Roarke dan propertinya. Pengusaha kaya seperti Roarke menjadi sasaran empuk bagi si pembunuh. Tidak bisa mendekati Roarke, maka si pembunuh melakukan pengeboman di beberapa area yang ramai pengunjungnya. Korban bukan hanya para pengunjung, melainkan juga para karyawan yang bekerja disana.
Ketika tidak bisa menemukan siapa dalang dibalik pengeboman ini, mereka yang mengaku sebagai Cassandra, secara terang - terangan melawan kepolisian, mengancam akan melakukan pengeboman besar berikutnya jika keinginan mereka tidak diwujudkan. Eve yang biasanya tenang dan berkepala dingin pun dibuat kewalahan menghadapi teror Cassandra. Masalahnya bukan hanya satu atau dua nyawa yang akan melayang, akan tetapi ratusan nyawa menjadi taruhannya.
Disisi lain, Peabody dikejutkan dengan kedatangan adik laki-lakinya, Zeke. Karena pekerjaannya sebagai seniman kayu, Zeke diundang datang ke New York untuk mengerjakan pembuatan lemari yang ditugaskan oleh pengusaha kaya yang dicurigai memiliki kaitan dengan pengeboman yang dilakukan oleh Cassandra.
"Tak perlu. Kau berhak menangis."
"Aku takkan hilang kendali."
"Peabody, kau boleh kehilangan kendali."
Ada sesuatu yang baru di buku ini. Akhirnya McNab dan Peabody mulai membuka diri terhadap masing - masing. Well, mereka masih bersikap layaknya anjing dan kucing, kalau ketemu bawaannya berantem mulu, tapi bukankah ada istilah benci lama kelamaan bisa berubah menjadi cinta? <3
Eve dan Roarke tetap menjadi pasangan favorit sepanjang masaku. Mereka saling mengerti satu sama lain, tak jarang saling mencaci tapi semua itu didasari dengan cinta dan kasih. #agaklebay. Untuk ceritanya sendiri sebenarnya seru, tapi anti-klimaks. Ceritanya dinarasikan begitu panjang tapi ketika sudah di bagian akhir, eksekusinya malah begitu singkat.
"Aku menginginkanmu. Selalu. Selamanya. Milikku."
Rating : 4/5
No comments:
Post a Comment