Judul : Kok, Putusin Gue?
Penulis : Ninit Yunita
Penerbit : GagasMedia
Sinopsis : Kok, Putusin Gue?
Tahun Terbit : 18 Desember 2013 (terbit pertama kali tahun 2004)
Tebal : 232hal
Review :
Pada suatu hari yang santai, lewat chatnya Putri (mamak kami) mengumumkan bahwa kita aka Read Addicted Book Club terpilih dalam pengundian Arisan Buku bulan Januari 2014 dari Gagas-Bukune dengan buntelan buku cover baru, Kok, Putusin Gue? dari Ninit Yunita. Saya bersama teman - teman BBI Medan pun memutuskan untuk bertemu dan berdiskusi di Pizza Hut Jl. Gajah Mada Medan yang pada saat itu cukup sepi pengunjung. Well, bukan hanya berdiskusi tentang buku ini saja namun pertemuan tersebut juga kami jadikan sebagai ajang untuk saling meminjam buku. Berikut foto - foto yang berhasil kami abadikan pada tanggal 22 Februari 2014.
Buku yang saya pinjam dari Lilis dan Putri |
Buku Ninit Yunita - Kok, Putusin Gue? |
BBI Medan, dari kiri Lilis, Ertalin, Putri, dan saya. |
Bukunya sendiri tidak terlalu tebal dan juga tidak mengangkat topik yang terlalu berat untuk dibaca. Topik yang dipilih penulis adalah bagaimana seorang wanita yang diputuskan secara sepihak mengatasi kegalauan hatinya mulai dari cara yang negatif lalu menuju positif. Ceritanya membuatku sedih bersama dengan Maya, galau bersamanya, namun juga bahagia akan keputusan yang ia pilih untuk hidupnya.
Di hari tepat setahun Maya jadian dengan Hari, mereka memutuskan untuk melewatkan malam bersama di Rooms Cafe. Betapa manisnya Hari karena sudah mereserve tempat yang manis untuk dilewatkan berdua. Hari bahkan memesan makanan kesukaan Maya. Bagaimana hati Maya nggak luluh dan semakin cinta pada lelaki itu coba? Namun disaat yang tak terduga - duga, secara mengejutkan Hari memutuskan secara sepihak untuk berpisah dengan alasan,"You are too good for me."
Well, kalau ada lelaki diluar sana yang mau putus dengan alasan seperti itu, hanya 2% yang benar - benar merasa tidak layak bersama dengan pacarnya. Selebihnya 98% adalah omong kosong yang diciptakan untuk menutupi kebohongan bahwa dia sudah memiliki wanita lain. In this case, Hari tentu berada di antara 98% tersebut.
Setiap tindakan yang dilakukan, pastilah ada alasannya. Kenapa Hari memutuskan Maya? Mungkin karena selama ini yang Hari lihat hanyalah kulit luarnya saja. Kenapa Maya memutuskan untuk balas dendam pada Hari? Karena ketika kita terlalu cinta, terlalu sakit pula lah hati kita ketika harus berpisah dengan pasangan kita. Apalagi kalau alasan untuk berpisah karena Hari selingkuh dengan wanita lain. Hal ini seperti lingkaran setan yang hanya bisa diputuskan dengan pikiran yang jernih dan hati yang ikhlas.
Tentunya tidak ada yang benar diantara
kedua belah pihak. Memutuskan Maya tepat disaat satu tahun mereka bersama itu
merupakan hal yang kejam, namun terus menerus menguntit dan mengerjai Hari juga
bukanlah perbuatan yang terpuji. Jadi sekali lagi, tidak ada yang paling benar
dan tidak ada yang paling salah diantara mereka.
Masa lalu terkadang menjadi tolak ukur
bagaimana kita melihat masa depan. Ada yang bisa dengan cepat move on dari masa
lalunya, dan ada pula yang terjebak dalam masa lalunya. Dalam kasus ini, Maya
termasuk yang kategori yang kedua. Aku pribadi tidak tergila – gila dengan
keduanya. Tersakiti sudah pastilah terasa sakit. Namun bukan berarti kita harus
menyakiti orang lain juga.
Topik ini bukan yang pertama kali kubaca. Jika bisa memilih, aku akan menghindari
topik ini karena hanya akan membawa kegalauan dan aura negatif yaitu balas
dendam. Penulis sejak awal menggambarkan bagaimana pintarnya Maya dan betapa jagonya
ia dalam bidang taekwando. Tak ada laki – laki yang takkan minder berada
didekatnya, terutama yang menjadi pasangannya yaitu Hari. Jadi terdapat
perkembangan karakter dimana Maya yang biasanya berpikir jernih menjadi wanita
yang sibuk memikirkan bagaimana caranya menyembuhkan hati yang terluka,dsb.
Membaca buku ini mengingatkanku tentang betapa pentingnya punya sahabat seperti Rini yang selalu ada buat Maya. Sadar atau tidak sadar, sahabat yang baik adalah orang yang akan menuntunmu ke jalan yang benar, mengarahkanmu ketika kamu berada di jalan yang salah, dan tak segan - segan menegurmu jika kamu kehilangan akal sehatmu.
“Life goes on, May. Mungkin, Hari memang bukan orang yang tepat buat elu. Jadi, Tuhan nunjukkin itu ke elu dari sekarang.”
\
Sejak awal saya sudah tahu bahwa balas dendam itu takkan pernah membawa kita kearah mana pun yang benar. Di sakiti seseorang memang bukanlah hal yang mudah untuk dilupakan. Kita cenderung terus menerus memikirkan alasan – alasan yang mungkin menjadi penyebabnya. Akan tetapi kita jadi melupakan beberapa hal seperti 1. Lelaki di dunia ini bukan hanya mantan kita saja. 2. Jika dia memutuskan kita karena wanita lain, kita seharusnya bersyukur bukannya bersedih. Itu tandanya Tuhan masih menyayangi kita. Karena akan lebih sakit jika sudah menjadi suami istri lalu harus bercerai.
Sejak awal saya sudah tahu bahwa balas dendam itu takkan pernah membawa kita kearah mana pun yang benar. Di sakiti seseorang memang bukanlah hal yang mudah untuk dilupakan. Kita cenderung terus menerus memikirkan alasan – alasan yang mungkin menjadi penyebabnya. Akan tetapi kita jadi melupakan beberapa hal seperti 1. Lelaki di dunia ini bukan hanya mantan kita saja. 2. Jika dia memutuskan kita karena wanita lain, kita seharusnya bersyukur bukannya bersedih. Itu tandanya Tuhan masih menyayangi kita. Karena akan lebih sakit jika sudah menjadi suami istri lalu harus bercerai.
Cinta itu indah... Cinta itu tulus... Cinta itu jumlahnya sulit dihitung, seperti taburan bintang di langit. Cinta yang hadir di hati Amaya setinggi angkasa.Cinta itu indahnya seperti perpaduan bulan purnama dan kelipan seribu bintang.SSaat cinta itu pergi...dunia terasa gelap, hampa, dan kosong.
Seru juga.... Saya jg udah baca novelnya karena penasaran. Tapi kecewa...
ReplyDeletehttp://bukuguebaca.blogspot.com/2014/01/resensi-novel-kok-putusin-gue-salah-gue.html