Pages

Sunday, March 2, 2014

Buku Pilihanku - Maret


Selamat pagi, teman - teman blogger sekalian. Mulai Maret ini, saya berpikir untuk sharing buku - buku yang saya beli per bulannya di blog ini. Sebelum membahas buku - buku yang telah saya upload di atas ini, saya mau membahas tentang bagaimana ekstrimnya saya beli buku di waktu lalu. Dulu sebelum bekerja alias masih kuliah, saya sangat hobi keluar masuk gramedia dengan membawa bungkusan plastik yang berisi buku - buku. Dalam satu bulan, mungkin bisa bolak - balik kesana sebanyak 3-4 kali. Dan entah kenapa selalu saja ada buku yang tak habis dibeli. Padahal nih, buku dilemari masih banyak sekali yang belum dibaca. 

Nah, setelah saya mulai bekerja dan menghasilkan uang sendiri. Entah kenapa, pengeluaran bukannya berkurang malah semakin bertambah. Maka dari itu, terhitung sejak Januari 2014, saya mulai membatasi diri saya dengan hanya membeli 2 buku per bulannya, dengan harapan bisa meredam kebiasaan saya yang gila beli buku.

Saya membuat post diatas berjudul Buku Pilihanku - (bulan), dan akan sedikit membahas tentang buku tersebut dan alasan mengapa saya membelinya. Untuk bulan ini, buku pilihanku jatuh pada Bumi - Tere Liye dan Tell Your Father, I Am Moslem - Hengki Kumayandi. 

Tere Liye bukanlah penulis asing buatku. Beberapa dari bukunya sudah menjadi koleksiku dan semua rata - rata cukup seru untuk dibaca. Sebenarnya dari bulan lalu, saya sudah membaca sinopsisnya di toko buku Gramedia dan cukup tertarik. 

Sinopsis (dari Goodreads) : 

Namaku Raib, usiaku 15 tahun, kelas sepuluh. Aku anak perempuan seperti kalian, adik-adik kalian, tetangga kalian. Aku punya dua kucing, namanya si Putih dan si Hitam. Mama dan papaku menyenangkan. Guru-guru di sekolahku seru. Teman-temanku baik dan kompak.


Aku sama seperti remaja kebanyakan, kecuali satu hal. Sesuatu yang kusimpan sendiri sejak kecil. Sesuatu yang menakjubkan.

Namaku, Raib. Dan aku bisa menghilang.

Tere Liye memang selalu mengangkat topik yang berbeda - beda dan tidak pasaran. Beliau bukan penulis favorit saya tapi toh saya selalu tertarik untuk membeli bukunya karena ia selalu menyuguhkan nuansa yang berbeda dari para penulis lainnya. Bumi berceritakan tentang Raib, remaja yang menjalani hidup biasa tapi memiliki kekuatan ajaib yaitu bisa menghilang (raib = hilang). Kalau dijadikan sinetron pasti akan sangat lebay, alay, dsb. Namun, saya menghargai usaha Tere Liye untuk tetap eksis dengan karyanya yang original.

Nah, untuk Tell Your Father, I Am Moslem nya Hengki Kumayandi ini sebenarnya bukan whislistku. Saya bahkan baru melihatnya duduk manis dirak buku Gramedia semalam. Penulisnya pun belum saya kenal lewat karyanya. Akan tetapi satu hal yang begitu menarik perhatian saya, yaitu judul bukunya. Tell Your Father, I Am Moslem - ketika hati harus melawan logika. Sudahlah pasti ini cinta antara dua orang yang menganut keyakinan yang berbeda. Sejujurnya hal itu sangat menyedihkan. Suka atau tidak suka, banyak yang suka mengait - ngaitkan cinta dengan agama dan suku. Alangkah baiknya jika hal tersebut tidak menjadi sebuah halangan bagi kedua belah pihak. Saya penasaran bagaimana penulis akan mengupas cerita ini. Karena bagi saya pribadi, tidak masalah jika lain keyakinan, yang penting kedua belah pihak bisa saling menghargai satu sama lain dan tidak menghakimi. 

Berikut sinopsisnya,,, (dari Goodreads)

Ketika cinta telah menjatuhkan pilihannya, maka ia akan begitu tulus mencintai, tanpa syarat, tidak peduli berbeda suku, agama, ataupun status sosial. Namun, kenyataan sering berbicara lain. Ketulusan cinta hanya akan menjadi kenyataan getir, manakala takdir Ilahi berkehendak lain.
David
"Aku sangat bahagia ketika kau bersedia menjadi kekasihku, walau tak boleh sedikitpun aku menyentuhmu. Sayang, keyakinan yang kau miliki tak sama dengan keyakinanku, Maryam. Orangtuaku juga orangtuamu tak setuju jika kita bersatu.”
Maryam
“Aku belum pernah merasakan cinta sehebat dan sedahsyat ini. Kaulah cinta pertamaku, dan aku bahagia bisa mencintaimu. Tapi sayang, kebahagiaan ini begitu singkat. Kebahagiaan ini tidak lebih seperti kupu-kupu yang sangat singkat hidupnya menikmati keindahan bunga-bunga di taman.”







2 comments:

  1. setelah bekerja aku malah keranjingan beli buku XD

    ReplyDelete
    Replies
    1. terbalik ya mba :p
      soalnya beli banyak juga ga bisa lgsg baca semua. akhirnya beli sedikit. itu pun timbunan ga berkurang2 -.-

      Delete