Pages

Monday, January 14, 2013

Thirteen Reasons Why - Jay Asher

Judul : Thirteen Reasons Why
Penulis : Jay Asher
Penerjemah : Mery Riansyah
Penerbit : Penerbit Matahati
Tahun : 2011
Tebal : 287hal
Sinopsis :
Clay Jensen kembali dari sekolah dan menemukan kotak misterius yang ditujukan untuknya di teras rumah. Dalam kotak itu dia menemukan beberapa kaset yang direkam Hannah Baker—teman sekelas sekaligus cewek yang ditaksirnya—yang bunuh diri dua minggu sebelumnya. Hannah sudah meninggal. Rahasia-rahasia gadis itu seharusnya terkubur bersama jasadnya. Namun, Hannah menjelaskan tiga belas alasannya memutuskan mengakhiri hidup. Clay salah satunya. Dengan mendengarkan kaset itu, Clay akan tahu mengapa dirinya termasuk dalam tiga belas alasan itu. Sepanjang malam, Clay mendengarkan kaset itu. Clay mengikuti petunjuk dari kaset Hannah menyusuri kota kecilnya... dan apa yang dia temukan mengubah hidupnya selamanya.

Review :
Satu atau dua masalah terkadang sudah cukup menjadi penyebab seseorang bunuh diri, tapi Hannah Baker punya 13 alasan untuk mengakhiri hidupnya. Alasan yang takkan diketahui orang lain jika Hannah hanya sekedar bunuh diri dan meninggalkan segala penatnya di dunia ini. Tapi tidak, Hannah ingin mereka yang membuatnya menjadi Hannah yang sekarang ini tahu apa yang telah mereka semua sudah lakukan. Hannah merekam suaranya dalam kaset dan mengungkapkan satu persatu alasan yang membawanya menuju ke akhirat. Bukan hanya alasan, namun juga orang-orang yang berperan didalamnya. 7 kaset rekaman tersebut disebar kepada mereka yang berperan "penting" dalam kematian Hannah. Itu berarti mereka semua yang mendengar isi kaset itu akan tahu rahasia masing-masing.
Sebenarnya, aku memaafkan hampir kalian semua. Tapi kalian tetap harus mendengarkanku. Kalian tetap harus tahu.
Hannah hanyalah remaja biasa yang belum pernah dicium sebelumnya, dan sangatlah wajar jika dia ingin dicium oleh orang yang dipilihnya. Tapi orang tersebut adalah orang yang salah, dan Hannah terlambat mengetahuinya. Berawal dari ciuman itu, Justin Foley menyebar rumor ke semua temannya disekolah bahwa mereka melakukan lebih daripada sekadar ciuman. Berkembang dari rumor itu, Alex Standall membuat daftar siapa yang memiliki bokong terseksi dan yang tidak. Karena rumor dan daftar konyol itu, orang-orang membentuk opini mereka masing-masing terhadap sosok Hannah. Karena daftar itu, mereka jadi memiliki alasan untuk menyentuhnya. Sekolah sudah tak lagi aman ataupun nyaman bagi Hannah, dan Tyler Down merenggut satu-satunya tempat teraman bagi Hannah, yaitu rumahnya. 

Ketidaknyamanan ini tidak berhenti sampai disitu saja. Hampir disetiap saat Hannah merasa pelan-pelan mereka merenggut semua miliknya, kebahagiaan, canda tawa, keceriaan, dll. Hannah berada dalam titik terendah dalam hidupnya, ia tak tahu harus jujur pada siapa, tidak tahu siapa yang benar-benar mau mendengarnya, dan tidak tahu bagaimana cara mengungkapkan isi hatinya yang bak benang sudah kusut tak berujung. 

Saat ini kalian pasti bertanya-tanya, siapa sih mereka? Hannah, kau lupa menyebutkan nama mereka. Tapi aku tidak lupa. Jika ada satu hal yang masih kumiliki, itu adalah ingatanku.

Aku masih ingat kata-kata Pastor Agustinus beberapa tahun yang lalu bahwa janganlah sampai hati seseorang menjadi hampa atau kosong, karena ketika hati mereka kosong, mereka cenderung berkeinginan untuk mengakhiri hidup mereka. Itulah yang dirasakan Hannah, hidupnya tak lagi sama. Hatinya sudah hampa dan tak ada yang benar-benar mendengarnya. Tak ada yang cukup peduli padanya, jika ada, jelas mereka tidak menunjukkannya.

Jika kau mencintai seseorang, atau peduli padanya, jangan ragu-ragu untuk mengungkapkannya pada orang tersebut. Biarkanlah mereka tahu bahwa ada orang peduli, janganlah menyerah. Clay Jensen,dalam kasus ini, terlambat mengatakannya pada Hannah.

Ketahuilah bahwa karena hal-hal yang menurut kita sepele, sesungguhnya bisa berakibat besar bagi orang lain. Misalnya ketika kita mengejek seseorang gemuk karena postur tubuhnya yang besar, atau kita meledek teman kita karena jalannya yang pincang,dll Mungkin bagi sebagian dari kita menganggap itu lucu atau just for fun, tapi tahukah kita bahwa pada saat kita sedang tertawa diatas penderitaan mereka, mereka sesungguhnya sedang menangis dalam diam? 

Rating : 3.5/5

10 comments:

  1. Iya, kadang dampaknya besar ya terutama bagi yg sensitif dan gampang tersinggung.

    ReplyDelete
  2. aku sebenernya masih bingung,,, buat aku, masalah-masalahnya Hannah ini kok kayaknya masih dalam taraf biasa aja gitu maksudnya ngga sampe bikin orang bunuh diri segala. Tapi mungkin perasaanku ini karena aku kurang relate sama Hannah sih

    ReplyDelete
    Replies
    1. kayaknya Hannah termasuk tipe yang sensitif mbak.
      jadinya dia langsung menyerap smua yang dibilang orang tentang dia gt.

      Delete
  3. Permisi, mbak. Mau tanya, ini buku belinya dimana ya? Bulan lalu aku cari di beberapa toko buku terkenal di kotaku kok gak ada :(

    ReplyDelete
  4. Permisi, mbak. Mau tanya, ini buku belinya dimana ya? Bulan lalu aku cari di beberapa toko buku terkenal di kotaku kok gak ada :(

    ReplyDelete
  5. Halo, saya mau tanya apa saya bisa meminjam untuk versi Indonesianya? Atau kamu ada niat untuk menjualnya? Tolong balas ya. Terimakasih(:

    ReplyDelete
  6. Ada yang jual versi inggrisnya ngga?

    ReplyDelete