Judul : The Hunger Games
Series : The Hunger Games Series
Penulis : Suzanne Collins
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2009
Tebal : 408hal
ISBN : 978-979-22-5075-6
Sinopsis : The Hunger Games
Review :
Sejujurnya aku sudah memiliki buku ini pada tahun 2009. Dan selama tiga tahun ini, aku sudah berusaha membacanya sebanyak empat atau lima kali namun selalu terhenti di bagian awal. Mau tidak mau aku jadi berpikir apakah buku ini tidak cocok untukku? Lucunya buku ini menjadi best-seller dan mendapat rating tinggi di Goodreads, 4.50. There must be something wrong with me, kan? :D
Akhirnya ketika tahu bahwa The Hunger Games akan ditayangkan di bioskop, aku memutuskan untuk menontonnya dengan harapan bahwa setelah menontonnya aku jadi tahu sebenarnya apa sih isi dari The Hunger Games ini.
Well, aku pun memutuskan untuk kembali membaca buku ini dan bertekad akan menyelesaikannya. Tidak ada lagi yang namanya baca setengah-setengah atau berhenti di awal. Tekadku bertambah bulat ketika aku memutuskan untuk membacanya bareng Putri.
The Hunger Games, ketika hidup bergantung pada belas kasihan dari Capitol. . . .
Pemberontakan terdahulu membuat setiap Distrik harus menyerahkan satu laki-laki dan satu perempuan untuk diadu nasibnya di acara televisi The Hunger Games. Bagi sebagian Distrik, menyerahkan anak-anak mereka sama saja dengan mengubur anak mereka hidup-hidup. Kecil kemungkinan mereka masih akan hidup dan kembali ke Distrik mereka dengan keadaan utuh. Namun bagi Distrik lainnya, pemilihan ini adalah kebanggaan tersendiri untuk mereka. Karena mereka telah dilatih untuk berperang dan membunuh.
Membunuh atau dibunuh? Itu pilihannya. . . .
Katniss Everdeen, wanita tangguh yang berusaha menghidupi adik dan ibunya dengan berburu di dalam hutan. Masuk ke dalam hutan adalah perbuatan ilegal. Tapi Katniss tak pernah punya pilihan sejak ayahnya meninggal. Katniss pandai memanah. Belajar dari sahabatnya Gale, Katniss juga pandai menggunakan pisau,dll.
Series : The Hunger Games Series
Penulis : Suzanne Collins
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2009
Tebal : 408hal
ISBN : 978-979-22-5075-6
Sinopsis : The Hunger Games
Review :
Sejujurnya aku sudah memiliki buku ini pada tahun 2009. Dan selama tiga tahun ini, aku sudah berusaha membacanya sebanyak empat atau lima kali namun selalu terhenti di bagian awal. Mau tidak mau aku jadi berpikir apakah buku ini tidak cocok untukku? Lucunya buku ini menjadi best-seller dan mendapat rating tinggi di Goodreads, 4.50. There must be something wrong with me, kan? :D
Akhirnya ketika tahu bahwa The Hunger Games akan ditayangkan di bioskop, aku memutuskan untuk menontonnya dengan harapan bahwa setelah menontonnya aku jadi tahu sebenarnya apa sih isi dari The Hunger Games ini.
Well, aku pun memutuskan untuk kembali membaca buku ini dan bertekad akan menyelesaikannya. Tidak ada lagi yang namanya baca setengah-setengah atau berhenti di awal. Tekadku bertambah bulat ketika aku memutuskan untuk membacanya bareng Putri.
The Hunger Games, ketika hidup bergantung pada belas kasihan dari Capitol. . . .
Pemberontakan terdahulu membuat setiap Distrik harus menyerahkan satu laki-laki dan satu perempuan untuk diadu nasibnya di acara televisi The Hunger Games. Bagi sebagian Distrik, menyerahkan anak-anak mereka sama saja dengan mengubur anak mereka hidup-hidup. Kecil kemungkinan mereka masih akan hidup dan kembali ke Distrik mereka dengan keadaan utuh. Namun bagi Distrik lainnya, pemilihan ini adalah kebanggaan tersendiri untuk mereka. Karena mereka telah dilatih untuk berperang dan membunuh.
Membunuh atau dibunuh? Itu pilihannya. . . .
Katniss Everdeen, wanita tangguh yang berusaha menghidupi adik dan ibunya dengan berburu di dalam hutan. Masuk ke dalam hutan adalah perbuatan ilegal. Tapi Katniss tak pernah punya pilihan sejak ayahnya meninggal. Katniss pandai memanah. Belajar dari sahabatnya Gale, Katniss juga pandai menggunakan pisau,dll.
Ketika pemilihan diadakan, betapa terkejutnya Katniss karena dari ribuan nama penduduk Distrik 12, nama adiknyalah yang terpanggil untuk maju, Primrose Everdeen. Katniss pun mengajukan diri untuk menggantikan adiknya. Dan pria yang terpanggil adalah Peeta Mellark, seseorang yang dikenal Katniss.
Setelah menjadi peserta dari masing-masing Distrik, sebanyak 24 peserta akan saling bertarung dan membunuh untuk menjadi sang juara. Hanya satu juara yang dikehendaki. Peserta bisa mati karena apa saja, dibunuh, kedinginan dan kelaparan. Bukan hanya kemampuan bertarung yang harus bagus, tapi kemampuan untuk bertahan dialam bebas pun diperhitungkan.
Peeta, adalah anak seorang pembuat roti. Walau tidak begitu tinggi, namun Peeta memiliki tubuh yang kekar dan lebar. Akankah Peeta membantu Katniss di arena perang tersebut atau sebaliknya?
"Jangan mati demi aku. Kau tak boleh lagi melakukan apa pun untuk membantuku. Setuju?"
"Mungkin aku melakukannya untuk diriku sendiri, Peeta, pernahkah kau berpikir seperti itu? Mungkin kau bukan satu-satunya yang... yang kuatir tentang...seperti apa rasa jika..." pg.327
Aku belum bisa menentukan tim mana yang harus kudukung, Team Peeta atau Team Gale. Tidak adil rasanya bagi Gale karena dalam buku pertama ini perannya belumlah begitu banyak. Sementara Peeta yang bersikap seperti lover boy terhadap Katniss kuanggap memanfaatkan kesempatan disaat yang tepat. Terlepas dari kisah cinta pertamanya, kurasa Gale pun punya cerita yang sama. Let's see bagaimana cerita di buku kedua.
pinjem dong bukunyaaaaa hehehhe
ReplyDeletepingin banget bacanya tapi takut nggak bagus.. ini bagus gak ??
Aku juga belum mutusin untuk gabung di team-nya siapa... Ntar deh kalau udah selesai baca buku kedua...
ReplyDeleteAdlina@Bagus kok :)
ReplyDeletePutri@Team Peeta yukkk *ngajak2*
lebih milih team Peeta daripada Gale hehe :) *ada alasan tersembunyi*
ReplyDelete